Bagian 16

1.8K 50 0
                                    

PS: jangan jadi pembaca gelap

Bel pulang sudah berbunyi sejak tiga puluh menit yang lalu, dan Ratu masih stay di halte sekolah. Diluar sekolah memang sepi, tetapi didalam masih lumayan rame karena masih ada kegiatan ekstrakurikuler.

Ratu masih setia menunggu jemputanya yang berwarna biru sekaligus mengenakan topi bertulis taksi, sedari tadi ia menunggu taksi tetapi tak kunjung datang. Ingin menghubungi supir tetapi ponselnya mati, ia lupa mengecas nya tadi malam.

Jika ponselnya tidak mati mungkin ia sudah sedari tadi memilih memesan grab car, Yora dan Ana juga sudah pulang lima menit yang lalu. Jika tau ponselnya akan mati mungkin ia pasti akan meminta untuk diantar pulang oleh keduanya saja.

Sebuah motor berhenti didepan halte yang Ratu tempati untuk menunggu si biru bertopi, Ratu mendongakkan kepalanya yang awalnya tertunduk. Nampaklah sekarang pria dengan motor besarnya berhenti tepat didepanya. Ratu terdiam sesaat, menyadari ketampanan seorang Raja, hingga kata-kata menyebalkan masuk menyelinap disela-sela telinganya.

"Biasa aja liatinya." ujar Raja menyadarkan Ratu.

"Wajah lo datar banget minta diacak-acak," balas Ratu yang masih kesal dengan Raja, tentang perkataan yang menjawab pertanyaan Randi sewaktu tadi di kantin.

"Ribet ya lo." Ketus Raja.

"Gak ribet bukan cewek namanya! Tapi omongan lo kali ini emang kudu dibikin ribet tau!" Seru Ratu berdiri dari duduknya, menatap tajam Raja.

"Matanya!"

"Biarin, gue juga bisa kan lakuin apa yang sering lo lakuin sama semua orang, tajam!" Ucap Ratu tidak mau kalah, Raja harus meminta maaf kepadanya karena menimbulkan fitnah kepada Randi, Ratu khawatir teman Raja yang cerewet itu sangat ember mulutnya.

"Pulang, ngapain masih disini?" tanya Raja tidak meladeni Ratu.

"Nggak usah sok peduli,"

"Argumen basa-basi aja sih." Setelah itu motor ninja merah Raja berlalu dari hadapan Ratu yang masih dibuat melongo. Ratu tidak menaruh harapan diberi tumpangan, tetapi masih kesal dengan respon Raja tadi, itu bukan basa-basi melainkan menyalut emosi!

"Nyebelin!" Teriak Ratu cukup keras. "Dateng tiba-tiba terus pergi gitu aja," cibir Ratu dengan mata masih memandang punggung Raja yang sudah hilang ditelan perempatan jalan.

Ratu mengalihkan pandangannya, bersyukur yang di tunggu-tunggu akhirnya lewat.

****

Saat ia sampai tadi tidak ada orang sama sekali, padahal ia sudah berteriak beberapa kali memanggil Kinan tetapi tidak ada sahutan. Ratu pikir tidak ada orang dan ia memilih langsung ke kamarnya saja, mengistirahatkan tubuhnya yang cukup lelah.

Tanpa melepas sepatunya saat itu juga tubuhnya ambruk keranjang, ia melempar asal tasnya dan mulai memejamkan matanya. Hingga suara ponsel berhasil merusak niat untuk tidurnya.

"Hallo,"

"Udah pulang?" tanya Kinan dari sebrang sana.

"Udah pulang kok ini lagi di kamar," balas Ratu.

"Kok Bunga gak tau kamu sudah dikamar"

"Aku capek Bun, jadi tadi dateng langsung naik,"

"Pulang naik apa?"

"Naik taksi,"

"Ya udah sekarang turun makan"

"Iyaa nanti turun,"

"Sekarang"

"Iya Bunda."

Ratu mulai bangun dari tidurnya, melepaskan sepatunya dan berjalan ke kamar mandi. Membasuh wajahnya dan mengganti seragam dengan pakaian rumah. Setelah itu bersiap untuk turun.

 DOUBLE R [COMPLETED]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin