Bagian 6

2.1K 69 0
                                    

PS: jangan jadi pembaca gelap

🌸Enjoy guys 🌸

"SELAMAT MALAM SEMUA."

"Selamat malam kembali!" Balas semua murid dengan semangat.

"Sebelum penerbangan lampion dimulai, silahkan kalian isi harapan kalian untuk kedepannya, bisa kata-kata mutiara ataupun kata-kata semangat," ucap salah satu anak osis dengan toa di tanganya.

"Nanti setiap perwakilan dari kelompok akan membagikan kertasnya," sambungnya lagi.

Ratu menggosok-gosokkan tanganya guna mengusir hawa dingin yang sangat kentara sekali, Ratu merutuki kecerobohannya yang telah meninggalkannya jaket yang perannya sangat penting. Bahkan bibir nya mulai mengering karena hawa yang sangat dingin itu.

Raja masih stay disamping Ratu, tadi saat perjalanan menuju tempat ini Ratu sempat menanyakan kenapa Raja yang mau membantunya sampai seperti ini, padahal Raja adalah ketua osis dan pasti peran ketua osis sangat dibutuhkan tetapi pria ini malah memilih membantunya. Dan jawaban Raja ini adalah permintaan dari Ana tadi, saat di tanya kenapa bukan anak PMR saja yang menemaninya tetapi Raja malah tidak menjawab dan menutup mulutnya rapat-rapat.

"Na, katanya tadi mau nyamper gue dulu," keluh Ratu dengan merajuk, manja.

"Sorry Ra, tadi gue kira ke tempat ini bakal sama-sama, eh malah yang jadi perwakilan yang datang awal." Balas Ana seraya menyerahkan kertas dan lampion kepada Ratu, Ratu menerimanya. Wajah Ratu langsung cerah kembali saat Ana memberikan lampion berwarna pink.

"Gue minta satu," ucap Raja tiba-tiba.

"Lampion nya juga? Ini udah cukup Kak lo minta aja ke anak osis lainya kalo mau lampion, gue udah itung lampionnya dan pas,"

"Kertas," singkat Raja, Ana mengangguk mengerti lalu memberikan kertas itu kenapa Raja.

"SILAHKAN YANG UDAH DAPAT KERTASNYA SEGARA DI TULIS" Instruksi dari anak OSIS.

"Aduh gue lupa bawa bolpoin lagi," lirih Ratu. Ratu merasakan tepukan di bahu sampingnya, meliriknya dan mendapati Raja menyodorkan bolpoin kearahnya.

"Pake," Ratu segara menerima bolpoin itu lalu segara menulis sesuatu di kertas tadi.

Ilangin sifat manja Bella ya Tuhan. Bella gak mau di bilang anak manja lagi, dan tolong sadari juga Nenek dan Kakek tentang peraturan gak berguna ini.

Ratu menulis itu dikertasnya, lalu menyerahkan kembali bolpoin itu kepada Raja, Raja menerimanya. Tiba-tiba Raja berjalan mundur dan menulis dengan punggungnya yang menjadi tumpuannya, Ratu merengut kesal, ada saja tingkah menyebalkan pria dingin ini.

"Bilang dulu kek, bikin kaget aja!"

"Diem." Tekan Raja.

Lampion semua dari siswa-siswi SMA Pertiwi sudah berhasil diterbangkan, Ratu mendongakan kepalanya keatas memandang semua lampion yang berhasil terbang dengan cantiknya, cahaya dari semua lampion yang berwarna-warni dan ditambah langit malam yang sangat cantik membuat semua orang tahan menatap langit yang cantik dihiasi oleh lampion saat ini.

Ratu tersenyum senang dan bertepuk tangan dengan girang, lampion pink nya sangat cantik sekali, oh iya, Ratu tadi cukup kaget saat lampion akan diterbangkan dan Raja yang tiba-tiba ikut menempelkan kertas ucapan tadi bareng di lampion nya. Ratu yang masih sedikit takut dan canggung dengan Raja tidak banyak komentar dan bertanya, jawaban dari nada bicara Raja sangatlah menakutkan menurut Ratu.

 DOUBLE R [COMPLETED]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant