Bagian 15

1.9K 54 0
                                    

PS: jangan jadi pembaca gelap

"Bangun mandi lalu sarapan turun kebawah, yang lain udah nunggu." Ucap Kinan seraya menyibak hordeng kamar Ratu, masuklah cahaya pagi membuat tidur Ratu terganggu. Hah! Hari senin lagi, rasanya cepat sekali.

Hari senin adalah hari yang cukup Ratu tidak sukai, kenapa? dimana ia harus berjemur ditengah-tengah lapangan dengan semua murid orang untuk melaksanakan upacara bendera.

Bukanya ia tidak menghargai perjuangan pahlawan, hanya saja ia terlalu malas untuk berlama-lama berdiri. Dan dengan senangnya matahari pagi ini hinggap di atas sana dengan gagahnya, memancarkan sinar yang sangat panas.

Ia ingin segera selesai dari upacara ini, agar dirinya bisa duduk dan minum. Kerongkongannya terasa seperti gurun yang membutuhkan air mengalir, sangat haus.

"Kapan selesainya sih, Yora! Gue capek, panas!"

"Diam dan ikutin jalannya upacara!!" Kesal Yora, pasalnya sedari tadi ia pusing mendengar ocehan Ratu yang tak ada habisnya. Ia juga sama capeknya.

"Kaki gue capek,"

"Sama Ratu, kaki gue pegal!" balas Yora sama capeknya.

****

"Aishh! Sial." umpat Ratu.

"Kenapa, Ra?" tanya Ana dari belakang.

"Jas lab gue ketinggalan," balas Ratu dengan tangan yang sibuk mengeluarkan semua yang berada di tas.

"Kenapa bisa lupa, lo ingat kan guru fisika galak banget," ujar Yora membuat takut Ratu.

"Gue harus gimana?" Lirih Ratu, bahkan gadis itu hampir meneteskan air mata.

"Ibu info dia telat, masih ada waktu 30 menit buat pinjam jas ke kelas lain, ayo cepat."

Semuanya berpencar, dari kelas ipa sampai ips mereka semua datangi, tetapi nihil. Dihari ini tidak ada satu kelas pun yang ada mapel fisika, aish! Lantas sekarang bagaimana! Ia tidak mau dihukum hanya gara-gara jas.

Entah keberanian dari mana, Ratu segera mengambil ponselnya. Mengetikan sesuatu di kolom chat. Ia berharap seseorang ini mempunyai sesuatu yang sekarang ia butuhkan, tidak membutuhkan waktu lama, senyum Ratu langsung terbit laka seseorang itu mempunyai yang Ratu cari.

"Temenin gue ke gedung kelas sebelas ayo capat bentar lagi waktunya habis." Saat itu juga ketiganya berlari menaiki tangga menuju gedung kelas sebelas. Ratu berdiri dihadapan jelas Raja, iya. Seseorang yang ia mintai bantuan adalah Raja, otaknya buntu, ia tidak kenal siapa-siapa lagi kecuali Raja.

"Kak Raja?" tanya Yora kepada Ratu, ia mengangguk. Lalu Ratu mengambil ponselnya menghubungi Raja.

"Keluar Kak,"

"Masuk aja"

"Malu, cepat Kak waktu gue mau abis,"

"Bawel lo," sambungan mati, hingga munculah Raja yang membawa jas lab ditangan kanannya. Ratu mengucap syukur, kali ini ia diselamatkan oleh Raja dari guru galak fisika.

"Thanks, nanti istirahat gue kembalikan." Belum Raja merespon sudah pergi saja ketiga gadis itu, Raja menatap punggung kecil itu, bahkan setelah dilihat lagi sangat mirip sekali.

 DOUBLE R [COMPLETED]Where stories live. Discover now