46. ll Pisces

153 17 17
                                    

Gak perlu tanya gimana sakitnya perasaan gue saat ini. -Rembulan.A.

-Love In galaxy-

~happyreading~

ANGKASA sudah bersiap dengan jas berwarna navy dipadukan kaos polos putih di dalamnya. Dia hanya memakai celana jeans biasa dan juga sepatu putih. Rambutnya sedikit dia pomade, hingga menampakkan aura yang berbeda dari pensi waktu dulu.

Saat ini, dia sedang duduk di belakang panggung. Setelah mendengar MC mengatakan kalau sekarang sudah memasuki acara pembukaan dengan penampilan paduan suara, Angkasa beranjak dari duduknya untuk mencari Bulan.

Angkasa membuka pintu kelas XI IPS 2, yang memang digunakan untuk tempat merias siswa-siswa yang akan mengisi acara. Ketika dia mulai memegang gagang pintu, bersamaan seseorang juga tengah memegangnya dari dalam. Angkasa mulai membukanya dan setelah itu, matanya sama-sama membulat dengan orang dibalik pintu ketika mereka naas hampir saja bertabrakan.

Seorang gadis memakai gaun berwarna senada dengannya telah selesai merias diri. Angkasa menatap gadis itu dengan seksama. Tidak dibiarkan pemandangan indah ciptaan Tuhan ini terlewat dari pandangannya. Di sana, Bulan terlihat lebih dewasa. Gaun berwarna navy itu terlihat sangat pas di tubuh Bulan. Sepatu putih yang memang disamakan dengan milik Angkasa membuatnya terlihat elegan.

"Kenapa bengong? Gue cantik?" Bulan memandang Angkasa dengan intens. Dia juga sama, mengagumi Angkasa yang sangat tampan hari ini.

Angkasa mengerjap saat tangan dingin Bulan menyentuh hidungnya. "Eh, i-iya lo cantik," katanya menjawab.

Bulan menaikkan sebelah alisnya. Tumben sekali Angkasa tidak meledeknya?

"Paduan suara bentar lagi selesai. Gue mau manggil lo. Yuk ke sana!" Bulan mengangguk dan mengekori Angkasa yang melangkah lebar menuju belakang panggung.

Bersamaan ketika mereka telah sampai di belakang panggung, MC memanggil namanya dan juga Bulan. Entah kenapa, hari ini Bulan sedikit gugup. Dengan ragu, dia membuka gagang pintu pembatas panggung. Dan benar, tangannya lebih terasa dingin sekarang.

"Lo kenapa?" tanya Angkasa. Saat melihat Bulan belum juga membuka pintu. Angkasa memang membiarkan Bulan berada di depan. Karena tadi, dia berkaca sebentar. Memastikan tidak ada kekurangan pada penampilannya.

"Gue gugup." Bulan berujar lirih.

Angkasa yang tahu bahwa Bulan memang sangat gugup itu, langsung menggenggam tangannya. Mencoba menyalurkan panas tubuhnya agar membuat tangan gadis itu sedikit hangat. Angkasa membawa Bulan menaiki panggung. Di sana semua para siswa, tamu undangan, dan juga wali murid bersorak riuh melihat mereka.

Jelas saja, mereka seperti pasangan suami istri yang sangat romantis. Mulai dari sepatu sampai baju couple itu, banyak yang mengira mereka memang memiliki hubungan kasih. Banyak yang melihat iri atas keserasian mereka.

"Angkasaa ... I LOVE YOU!!!"

"Culik saja aku, Sa!!"

"Gila, couple banget mereka."

"CEWEKNYA CANTIK, SA! NTAR KALO UDAH PUTUS, KABAR-KABAR YA!!"

Love In Galaxy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang