2. ll Star

569 102 10
                                    

Hargai sebuah perjuangan.
Dia yang akan menjadikanmu mudah di masa depan.
Hargai sebuah kegagalan.
Dia yang akan menjadikanmu kuat di masa depan
_Love In Galaxy_

~Now playing : Bunyi sunyi

~Happy reading~

SEORANG gadis bertubuh sedikit kurus, mata sipit, dan wajah imut itu sedang membaca sebuah novel. Setelah hampir tiga jam pelajaran dia menghabiskan waktu di lapangan untuk menjalani hukuman, sekarang di jam istirahat pertama dia berada di UKS. Sesuai jadwalnya, sebagai salah satu anggota PMR dia hari ini bertugas berjaga. Dia Bintang Amaranggana, salah satu siswi kelas XI IPS 2.

Setelah pasien pertamanya sudah dia tangani, kini gadis itu membuka buku catatan UKS untuk menulis nama pasien tersebut dalam daftar. Bintang berpikir, setelah ini dia akan segera kembali ke kelasnya agar tidak ketinggalan jam pelajaran keempat nanti.

Hukuman yang dia jalani tadi sungguh di luar dugaan. Padahal, Bintang telat masuk kelas juga karena disuruh mengambil banyak buku oleh gurunya. Tetapi, lagi-lagi gadis itu teringat dengan sosok cowok menyebalkan tadi. Bintang menghembuskan napas kasar dan beranjak dari duduknya.

"PERMISI, PERMISI!! TOLONG INI DIBANTUIN! ORANGNYA PINGSAN."

Teriakan itu, membuat langkah Bintang terhenti. Dia menoleh dan langsung bergegas menyiapkan P3K untuk Angkasa. Elang, Samudra, dan temannya yang lain menunggu Angkasa yang tengah ditangani oleh Bintang.

"Gila! Kalo yang jaga kaya' gini, gue ikhlas deh sakit," celetuk Dirga memandangi Bintang yang masih fokus bekerja.

"Sotoy, lu! Sakit kok ikhlas," kata Darma.

"Lah terus, kalo gak ikhlas mau gimana? Sakit itu bukan kita yang buat. Kalo Tuhan udah ngasih sakit ke kita, tugas kita cuma ikhlas dan berusaha," ujar Sagara menanggapi.

Rains yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya, terhenyak mendengar perkataan Sagara. "Tumben pinter lo, Gar."

"Berisik," sinis Samudra yang langsung membuat mereka terdiam.

"Tekanan darahnya normal. Mungkin dia cuma kecapekan. Tapi, asam lambungnya kambuh. Apa dia belum makan dari tadi pagi?" tanya Bintang kepada mereka.

"Yah, gue gak tau juga mbak. Orang gue bukan emaknya dia," jawab Dirga dengan cengengesan.

Rains melotot mendengar jawaban asal Dirga. Tangannya dengan lihai mendarat di kepala cowok itu. "Diem, lo!"

"Jadi, kapan dia akan sadar?"

"Mungkin, sebentar lagi. Kalo kalian mau keluar silahkan! Saya yang akan jaga dia," ujar Bintang pada mereka.

Samudra mengangguk dan menginstruksi teman-temannya untuk keluar dari ruangan bernuansa putih itu. Tapi, Elang masih enggan beranjak. Malahan, dia memilih duduk di kursi panjang yang ada di sana.

"Lang! Lo gak cabut?" tanya Sagara.

Elang menggeleng. "Kalian duluan aja!"

Elang mengambil ponsel di saku celananya. Entah apa yang sedang dia lakukan, yang jelas diam-diam dia memandangi gadis yang saat ini sedang duduk di kursi petugas PMR. Dia tidak salah lihat. Itu gadis yang menarik perhatiannya dari beberapa hari yang lalu.

Bintang melirik cowok yang terbaring lemas di sampingnya. Kemudian, pandangannya jatuh pada Elang yang duduk tak jauh dari tempatnya.

"Hm, lo gak keluar?" ujar Bintang memecah keheningan.

Love In Galaxy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang