45. ll Aquarius

143 16 14
                                    

Kisah persahabatan ini, sangat berbeda. -Rembulan.A.

-Love In Galaxy-

~happyreading~

BINTANG berusaha melepaskan pelukan Angkasa perlahan. Dan Angkasa mengerti atas ketidaknyamanan gadis itu. Angkasa kembali menatap Bintang. Menyelami sorot mata indah yang berhasil membuatnya suka.

"Mm ... Sa, lo tau gak kenapa Elang cuek sama gue?" tanya Bintang.

Angkasa menghela napas. Dia berusaha melonggarkan dasinya. Cuaca yang sedikit terik membuatnya mengernyit ketika sorot matahari memancar ke arahnya.

"Dia salah paham kali."

Bintang menatap Angkasa penuh tanya. "Salah paham?"

"Yang tadi gue tanyain ke lo," ujar Angkasa.

Setelahnya Bintang mengangguk. Baiklah, setidaknya dia sedikit tenang karena Elang cuma salah paham oleh hubungannya dengan Rasi.

"Eh, tapi jangan lo bilangin dulu," pinta Angkasa. Bintang lagi-lagi tidak mengerti dengan maksud Angkasa.

Angkasa tertawa jahil. "Gue mau kerjain dia dulu," katanya.

"Jangan deh," ujar Bintang. Dia takut nanti malah hubungannya yang terbawa-bawa. "Biar gue jelasin aja sekalian. Lagian, besok kan ada acara purnawiyata. Gue gak mau Elang benci sama Kak Rasi."

Angkasa mengangguk. Ada benarnya juga apa yang dikatakan Bintang. "Tenang aja. Ntar gue jelasin ke dia. Tapi, jangan lo duluan."

"Yang ada lo ngomong aneh-aneh lagi," kata Bintang.

Angkasa berdecak kesal. "Jangan keseringan punya prasangka buruk gitu, dong. Gue janji gak bakal ada sangkut pautnya sama kesejahteraan rumah tangga lo sama dia," jelas Angkasa.

"Rumah tangga apaan sih? Bahasa lo ketinggian, gak nyampe gue." Bintang tertawa kemudian.

"Ya iyalah! Lo gak nyampe, orang tinggi lo aja segitu," cibir Angkasa. Bintang bersungut kesal melihat sikap asli cowok itu kembali.

"Kalo gitu, gue mau cari bini gue." Angkasa melambaikan tangannya dan melangkah meninggalkan Bintang. "Dahhh," katanya.

"Siapa bini lo?" tanya Bintang sedikit mengeraskan suara.

Angkasa tertawa. "Bulan dong. Siapa lagi? Lo mau emang?" tanyanya jahil.

"Gue aminin dah, kalo lo ada rasa sama Bulan," balas Bintang tersenyum lebar.

Angkasa menggelengkan kepala. Merasa aneh sendiri sama jalan pikirnya. "Gue sama dia cuma sahabatan. Rasa gue masih buat lo, kalo lo mau tau," ungkap Angkasa. Senyum Bintang pun perlahan surut.

Angkasa mengatakan itu semua tanpa menghentikan langkahnya. Hingga sampai di batas taman dan koridor, matanya menangkap sosok gadis yang berdiri di balik dinding. Angkasa mengenali siapa dia. Dengan langkah lebarnya, dia menyusul gadis itu yang beranjak dari sana.

-Love in galaxy-

Angkasa melangkah gontai menuju tempat di mana teman-temannya berkumpul. Besok adalah hari H purnawiyata kelas 12. Semua siswa lain pasti sudah sibuk dengan agenda yang akan dibuat.

Love In Galaxy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang