19. ll Deneb

155 34 0
                                    

Ada yang berjuang, tapi hadirnya tak diharapkan. Ada yang ingin menghilang, tapi dikejar-kejar.

-Love In Galaxy-

~Happy reading~

BINTANG duduk di bangku panjang depan perpustakaan. Gadis itu memainkan jarinya sembari merenung. Sudah dua minggu dia berstatus menjadi pacarnya Elang. Dan selama dua minggu ini juga, Elang selalu memberi perhatian penuh kepadanya. Seolah, dia adalah orang yang paling spesial.

"Cewek, sendirian aja nih?" ucap seseorang membuat Bintang mendongakkan kepala.

Bintang melengos. Merasa kesal melihat penampakan tampan yang sedang cengengesan di depannya. Jangan lupa, cowok di depannya itu termasuk kategori tampan di SMA Adiwara.

"Ngapain lo?"

Angkasa mengedikkan bahu. Menggaruk pangkal hidungnya dan terlihat seperti sedang berpikir.

"Gue, hm ... ngapain ya enaknya," Angkasa menoleh ke arah sekitar. Sebelum akhirnya, dia melompat dan mendaratkan tubuhnya di samping Bintang. "Mau godain ceweknya Elang."

Angkasa sudah tahu kalau Elang dan Bintang resmi menjalin hubungan. Dia harus bisa bersikap sebiasa mungkin.

Mendengar Bintang menggeram kesal, Angkasa semakin usil. Cowok itu terus mengumbar senyuman tak jelas. Tanpa permisi atau berbicara sepatah kata pun, Angkasa menggeser tubuhnya untuk mendekati gadis itu.

"Lo ngapain di sini? Nungguin Elang? Mau belajar bareng di perpus?" Angkasa berdehem keras. "Belajar bareng gue aja yuk? Gue juga pinter kali."

Bintang hanya diam tanpa memberi respon. Suasana hatinya kian memburuk ketika teringat sudah hampir 15 menit dia menunggu Elang.

"Star," panggil Angkasa lirih.

Tubuh Bintang menegang mendengar panggilan itu. Sekarang, waktu seolah berhenti. Merangkap otak gadis itu untuk masuk ke dalam waktu yang telah dilalui. Bak film yang sedang diputar, gadis itu terdiam memikirkan.

Dia teringat, ketika buku yang sudah tersusun rapi di tangannya ditabrak Angkasa begitu saja. Bintang juga teringat, di mana dia harus berjemur di bawah tiang bendera. Itu pertama kalinya dia bertemu cowok menyebalkan seperti Angkasa. Cerewet, usil, dan juga banyak tingkah.

Tapi di situ juga, dia bertemu dengan Elang. Cowok sedikit pendiam dan juga penuh kasih sayang. Hingga kisah cinta Bintang dimulai. Gadis itu mulai mengagumi, diam-diam memikirkan, dan juga diam-diam mengharapkan. Tapi, saat ini semua sudah berjalan sesuai angan. Mereka semakin dekat dan Elang membalas perasaannya.

Sudah banyak hal yang Bintang dapatkan bersama dua cowok itu. Cowok yang berhasil mewarnai hari-harinya. Dulu, sebelum mengenal mereka, Bintang tidak seceria ini. Mungkin, hanya dua cowok itu yang berhasil mendekatinya dan mengubah segalanya.

"Bengong. Dikit-dikit bengong," ucap Angkasa mencibir.

Bintang menatap Angkasa. Dia mengamati lekat-lekat wajah menyebalkan yang akhir-akhir ini sudah membuatnya kepikiran. Pahatan wajah Angkasa begitu sempurna. Cengiran khas itu kadang membuat Bintang tertawa ketika mengingatnya. Bibir merah sedikit kecoklatan yang selalu melontarkan banyak kalimat konyol itu membuat gadis itu tersenyum.

Salah. Bintang telah melakukan kesalahan saat ini. Bagaimana dia bisa memikirkan cowok lain, ketika dia sendiri seharusnya sudah cukup puas menjadi kekasih seseorang yang selama ini juga dia kagumi. Ada apa dengan gadis itu?

"Gue tau, gue ganteng. Gak usah sampai ileran gitu dong lihatnya." Angkasa mengedipkan sebelah matanya.

Bintang mengerjap berkali-kali. Mendadak cengo menyadari apa yang telah dia lakukan. "Apaan sih, lo. Mending pergi aja sana! Bikin mood gue rusak aja."

Love In Galaxy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang