4. ll Aurora

357 68 5
                                    

Kamu sudah berkuasa
Menenggelamkanku dalam pesona
Dan aku ragu jika setelah ini akan timbul rasa suka.
_Love In Galaxy_

~Now playing: ini aku

~Happy reading~

SEORANG gadis dengan mata yang terpejam erat itu, masih enggan beranjak dari ranjangnya. Langit sudah berselaput putih. Suara ayam jantan berkokok di setiap pagi sudah saling bersahut-sahutan.

"Bintang, udah pagi. Ayo bangun! Nanti telat loh," ujar seorang wanita tua dari luar kamar gadis itu.

Bintang hanya menggumam di balik selimut tebal yang menggulung tubuhnya. Belajarnya semalaman sungguh menguras tenaga. Bintang pun sekarang masih mengantuk. Gadis itu bergegas mengambil handuk yang digantung di balik pintu. Dia segera mandi dan bersiap sekolah.

Bintang segera turun setelah selesai dengan ritual paginya. Matanya menatap ruang makan yang selama belasan tahun ini tampak berbeda. Namun, dia mulai terbiasa. Saat kecil, dia selalu melihat mamanya yang menyiapkan segelas susu di sana. Tapi, semenjak kejadian itu, semuanya sangat berubah. Bintang terpaksa harus tinggal bersama kakek dan neneknya tanpa ada perhatian dari kedua orang tua lagi.

Bintang menengok ke arah jam dinding yang berada di dekat foto keluarga. Benda itu, kini sudah menunjukkan pukul 06.30. Sepertinya, nafsu untuk sarapan sudah hilang. Bintang memutuskan untuk segera berangkat saja.

"Nek, Bintang berangkat dulu." Bintang masih terdiam di tempat, ketika tak mendengar sahutan dari Ratna. "Nek, nenek di mana?" 

Bintang berjalan untuk mencari Ratna di beberapa ruangan. Namun, dia tak kunjung menemui wanita tua itu. Sampai akhirnya, pendengarannya menangkap suara orang berbincang-bincang di taman belakang rumahnya.

"Bintang jangan sampai tau kalau Senja sudah menikah di luar negeri. Jangan sampai dia sedih lagi. Satu hal lagi, Ratna. Jangan sampai Bintang tau juga kalau dia punya saudara dari ayah tirinya itu. Dengar-dengar anaknya hanya selisih satu tahun dengan Bintang."

Suara samar-samar itu terdengar oleh Bintang. Bintang yakin itu suara Tino, kakeknya. Bintang semakin melangkah menuju sumber suara.

"Bintang," ucap Ratna begitu menyadari kalau Bintang berada di ambang pintu belakang rumah.

Ratna tersenyum lembut melihat kedatangan cucunya. Bintang menyadari kalau di sela senyuman itu ada rasa keterkejutan juga. Dia hanya mengangguk dan menyalimi tangan Ratna.

"Bintang berangkat dulu ya, Nek."

Tak lupa, dia juga berpamitan kepada sang kakek yang tengah menyesap teh hangat. "Bintang berangkat dulu, Kek."

"Hati-hati di jalan, ya!" Pria tua itu membelai lembut rambut panjang Bintang.

Bintang melangkahkan kaki keluar dengan wajah sendu. Bintang sudah mendengar semuanya, tapi dia pura-pura belum tahu.

Siapa yang tidak sedih kalau mendengar orang yang ditunggu-tunggu kedatangannya selama ini malah menghabiskan waktunya di luar negeri bersama pria lain. Bahkan, mama Bintang lebih memilih merawat anak dari suami barunya. Senja seperti sudah tidak peduli lagi kalau di sini Bintang masih sangat membutuhkannya.

Sedangkan papa Bintang sendiri, di mana dia? Sejak perceraian itu, Bintang sama sekali tidak pernah melihatnya. Sungguh, Bintang seperti anak yang ditelantarkan kedua orang tuanya sendiri.

Love In Galaxy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang