21. ll Orion

161 31 1
                                    

Ada yang datang tanpa diundang. Membuat pikiran kembali melayang. Tentang hal yang seharusnya tidak perlu dipikirkan.

-Love In Galaxy-

~Happy reading~

BURUNG berkicau menemani pagi yang cerah ini. Hembusan angin yang tenang, membuat orang-orang nampak menikmatinya. Pohon rindang yang tumbuh sepanjang jalan menuju pelataran SMA Adiwara, bergerak mendayu mengikuti arah angin.

Bintang baru saja turun dari bus umum. Hari ini, Elang tidak menjemputnya karena ada urusan mendadak dengan keluarga cowok itu. Dengan senang hati, Bintang membalas 'iya' ketika Elang memberitahunya.

Gadis dengan rambut panjang yang dikuncir satu itu melangkah riang menyusuri jalan menuju arah kelasnya. Hingga sampai beberapa menit kemudian, motor ninja hitam melaju kencang membelah keramaian siswa yang sedang berjalan kaki di sana.

Bintang sendiri tak kalah terkejutnya. Apalagi ketika dia merasakan cipratan air pada bajunya. Perlahan, gadis itu membuka mata. Dan benar, genangan air di dekatnya sudah lolos mengotori bajunya. Mata gadis itu melirik ke arah pemilik motor ninja hitam yang saat ini sudah berada jauh darinya.

Seorang cowok dengan jaket levis berwarna navy turun dari motornya. Cowok itu mulai membuka helm fullface yang menutup wajahnya. Para siswi yang berada di sana, menjerit tertahan melihat pahatan wajah sempurnanya. Setelah memarkirkan motornya, cowok itu berjalan menuju ke arah di mana Bintang masih berdiri memandang nanar seragamnya.

"Gue gak sengaja," ucapnya membuat Bintang mendongak.

"Lo?" Dada gadis itu mulai naik turun menahan geraman. "Ugal-ugalan banget sih nyetirnya," lanjut Bintang.

Cowok itu hanya tersenyum tipis. "Perlu gue anterin beli seragam?" tanyanya sembari menatap pakaian Bintang.

"Enak banget lo ngomongnya," ujar Bintang sengit.

"Penting gue mau tanggung jawab. Kalo gak mau ya udah." Cowok itu mengedikkan kepala sembari melengos pergi.

Bintang menghentakkan kaki. Sebelum akhirnya, cewek itu menahan tangan seseorang yang hendak meninggalkannya.

"Tanggung jawab!" ujarnya.

Cowok itu menoleh dan menatap Bintang dengan pandangan menyipit. "Penawaran selesai. Dan gue gak mau beri kesempatan kedua," ujar cowok itu ketus.

Bintang mendelik. "Sombong banget sih, lo."

"Baperan," ucap cowok itu pelan.

"Kata minta maaf masih berlaku. Seenggaknya kalo lo gak mau tanggung jawab, cukup minta maaf aja."

Cowok itu tidak menyahut. Dia malah menyodorkan tangannya pada Bintang. "Gue Rasi. Satria Rasi Krisenzio murid baru pindahan dari Los Angeles," ucapnya.

"Gue gak butuh penjelasan tentang lo."

Rasi menatap tangannya yang masih menggantung di udara. "Gue yang butuh tau nama lo. Ntar gue ganti seragamnya," ujar Rasi mulai melunak.

Bintang menatap Rasi bingung. Dia memilih membalas jabatan tangan Rasi. "Gue Bintang. Gue gak butuh seragam baru. Lo minta maaf aja udah cukup buat gue. Jangan sombong jadi orang!" ketusnya.

Love In Galaxy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang