"IYA MA. KASIAN ELANG NTAR TELAT SEKOLAHNYA. SARAPANNYA BIAR ANGKASA AJA YANG MAKANN!!" teriak Angkasa tak jauh dari mereka.

Laskar tersenyum memandang Elang dan Angkasa. Wanita paruh baya itu memang sudah dekat sekali dengan Elang. Bahkan, dia selalu menyikapi Elang layaknya Angkasa.

"Ya udah deh. Sekarang kamu pulang. Hati-hati di jalan," katanya menepuk bahu pemuda tinggi di depannya.

Elang mengangguk. Tak lupa, dia menyalimi tangan Laskar. "Assalamualaikum, Tan."

-Love In Galaxy-

Minggu, 17.15 waktu Los Angeles, AS.

Gadis yang sejak tiga hari lalu meninggalkan tanah air, kini sedang duduk di sofa panjang di dalam kamarnya. Sedari tadi, dia bolak-balik menelfon Rasi. Cowok yang tiga hari sebelumnya juga bersama dengannya menuju Amerika.

Flashback on

"Hello. Excuse me sir," kata Bintang hendak meminta izin duduk.

"Hello. Loh, Bintang?" Cowok yang sebelumnya sudah bersandar santai pada kursi penumpang pun membuka hoodie-nya.

Bintang tentunya terkejut, ketika melihat kakak kelas yang akhir-akhir ini selalu mericuhinya itu juga berada dalam satu pesawat yang sama.

"Kak Rasi? Mau kemana?" tanya Bintang.

"Lo sendiri?" Rasi bertanya balik.

"Mau ... cari nyokap," jawab Bintang pelan.

"Emangnya, nyokap lo di mana?" Rasi mulai penasaran semua tentang Bintang dan keluarganya.

Bintang menatap aneh pada Rasi. "Penting ya, buat kakak?" tanyanya.

Rasi hanya menggaruk kepala belakang sembari menyengir. "Ya ... siapa tau lo butuh bantuan gue. Lo di LA bakal sendirian?"

"Iya. Soalnya gue emang gak ada kerabat di sana," jawab Bintang.

Sekarang, mereka asik bercengkerama di dalam pesawat tujuan Amerika itu. Rasi nampak terlihat senang. Meskipun sedikit merasa sungkan, Bintang juga bersyukur ada orang dikenalnya yang juga satu tujuan dengannya.

"Bin?" panggil Rasi ketika Bintang lebih suka memandang ke arah kaca jendela pesawat.

"Iya, kak."

"Lo yakin, selama di LA mau sendirian?" tanya Rasi. Ada rasa khawatir yang tersirat dalam perkataannya. Namun, mereka berdua tidak sadar akan hal itu.

"Iya kak. Kemarin, kakek bilang gue harus nginep di hotel aja."

"Bin, lo mau gue cariin hotel deket rumah gue?" tawar Rasi.

"Oh, jadi Kak Rasi mau pulang ke rumah?" Bintang bertanya balik.

Rasi tersenyum. "Sebenarnya, nyokap gue asal Indonesia juga. Gue pindah sekolah ke Indonesia karena disuruh nemenin kakek. Ayah nyokap gue."

Bintang mengangguk paham. Sepertinya, rasa kesalnya setiap bertemu Rasi perlahan akan memudar. Berganti dengan kehangatan yang entah apa maknanya.

"Gimana? Mau ya?" Rasi menatap Bintang penuh harap. "Lo masih pertama kalinya ke Amrik, kan?"

Bintang hanya mengangguk sebagai jawaban. "Boleh deh, Kak." Gadis itu tersenyum.

Love In Galaxy (End)Where stories live. Discover now