(20D) BE WITH YOU

3.9K 457 62
                                    

****

"Good bye may seems forever. Farewell is like the end. But my heart is only memories and there you will always be..." - Walt DIsney

***

"Jen! Jen! Kayanya Adam balikan lagi nih sama Maureen. Oh My God!!" Siska yang tengah menyeruput jus jeruk favoritnya, menepuk tanganku cukup keras. Wanita itu kelihatan sangat histeris dan bahagia,"finallly..! Gitu dong! Uda gue bilang bukan? Adam and Maureen itu pasti bakal balikkan lagi. Omong-omong, kapan mereka nikah lagi ya?"

Aku yang mendengarnya hanya mampu menyunggingkan senyum getir. Sebenarnya Siska bukanlah orang pertama yang tahu, melainkan aku. Beriringan dengan itu, sumpah serampah di whatsapp ku mulai berhenti. Orang-orang mulai berhenti menggangu privasiku. Aku tidak tahu harus bahagia atau sedih. Adam juga tidak lagi menghubungiku sejak itu. Kabar burung beredar bahwa Adam telah mengajukan surat pengunduran diri. Laki-laki itu ingin melanjutkan bisnis keluarga saja. Well. Kabar itu membuatku lega dan sedih pada waktu yang bersamaan. Di satu sisi, aku tidak akan melihatnya lagi. Itu bagus. Tentu saja! Aku akan bisa melupakan sakit hatiku dengan mudah. Namun di sisi lain, aku mengkhawatirkan hal-hal yang tidak seharusnya kukhawatirkan seperti... apakah kami akan bertemu lagi? Apakah dia ada menyimpan sedikit saja rasa bersalahnya untukku? Dan apakah dia akan baik-baik saja? Oh Holy Shit! Kenapa aku memikirkannya lagi? WAKE UP JEN!!! I must accept it that It's not a happy ending. I still need to continue my life journey. My life will definitely better without him. Yeah. It should be like that...

Aku mengulas senyum getir sambil membalas,"lo terlalu sibuk kepoin hidup orang. Lo sendiri kapan nikah?"

Siska mengerucutkan bibirnya dengan kesal

"Ronni cuek banget sama gue. Impian gue buat nikah muda bakalan segera hancur BERANTAKAN,"

"Jangan bilang nikah muda adalah impian lo satu-satunya?"

"KOK TAU?!"

Aku menepuk jidat Siska sambil menggelengkan kepalaku tidak percaya sementara Siska memandangku dengan senyum jahil. Lalu Siska melanjut,"Kenapa lo nggak menyebut nama si Dam Dam lagi? Dimana dua manusia yang kelihatan bahagia banget beberapa minggu lalu?"

Moodku menghilang tiba-tiba. Es krim yang baru akan kunikmati itu terhenti tepat di depan mulutku. Aku mengambil satu tarikan napas pelan untuk mengendalikan perasaanku,"maksud lo?"

"You know what I mean. Lo masih nggak bisa contact dia?" tanya Siska khawatir. Dia mengengam tanganku seolah ingin memberiku kekuatan. Aku menepisnya sambil menyergitkan dahiku. Take a deep breath,Jen!

"Ngapain gue contact dia? Kita bahkan nggak se-department," elakku

Siska tersenyum pada menit selanjutnya. Aku tertegun. Well. Aku tahu aku memang tidak pandai dalam urusan bohong-membohong. But I don't know that my 'lying ability' is worse than yesterday. Aku menyandarkan tubuhku di kursi sambil menatap ke luar jendela kantin. Cuaca siang hari ini benar-benar terik. Aku menyipitkan mataku sambil melanjut,"kayanya gue butuh liburan,"

"Yap. Gue saranin lo liburan ke Bali. A vacation to heal your feelings?"

Aku menggelengkan kepalaku tidak percaya dengan Siska. Meski sebenarnya yang dikatakan Siska adalah 99,999% kenyataan yang tidak terelakkan, namun aku berusaha maksimal untuk menutupi perasaanku

"Nggak capek sibuk beropini sendiri?" sindirku

"Gue bukan beropini,Jen. But.. this is the reality. Gue doakan lo ketemu bule yang lebih tampan dari Adam seribu kali lipat!" lanjutnya sambil mengkhayal. Seribu kali lebih tampan dari Adam? Lelucon yang tidak lucu

KALEIDOSCOPICWhere stories live. Discover now