(1) BERYL

55.3K 2.3K 93
                                    

****

" Ken, Kenya!"

Kenya mengerucutkan bibir kecil dan mati matian menahan kekesalannya karena Galang menganggunya memecahkan soal fisika yang baru Ia kerjakan beberapa menit lalu.

Kenya mengangkat kepala, memandang sahabatnya yang sekali lagi harus Ia akui tampan dalam hati. Kedua mata berwarna hijau dari Galang seolah membius Kenya masuk kedalam sana. Seperkian detik keduanya saling bertatapan.

" Lo dengar gak sih yang gue omongin?!" Tanya Galang berdecak kesal karena Kenya dengan mudahnya mengangkat bahu. Tatapannya seolah berkata, emang apa peduli gue.

" Kenya!"

Kenya kembali mengangkat kepala memandang Galang dengan malas. Sahabat satu satunya ini memang sangat usil dan selalu menganggunya saat jam pelajaran seperti ini hanya dengan menceritakan date-nya bersama gadis gadis populer disekolah Budi Cinta atau sekolah lainnya bahkan model model terkenal, mengingat ketampanan sahabat Kenya yang satu itu.

" Apa sih? Lo omong apa tadi emangnya?" Tanya Kenya santai lagi lagi membuat Galang menarik nafas pelan.

Galang melirik guru fisika yang sedang menjelaskan didepan kelas sekilas lalu beralih kembali pada Kenya.

" Ck. Jadi lo beneran gak dengar apa yang gue omongin tadi? Oh God. Kenya Priscilia, please. Mulut gue udah berbuih dari tadi dan lo Tanya apa yang gue omongin tadi? Lo gila?" Tanya Galang frustasi.

Kenya menyengir dan mengangkat dua jarinya membentuk perumpamaan peace pada Galang.

" Sorry. Lo lihat sendiri kan gue lagi coba kerjakan soal Pak Dani." Jawab Kenya tenang.

" Lo bisa nyontek dari punya gue, Kenya. Demi Tuhan, gue kesel setengah mati sama lo." Ucap Galang menarik pena Kenya ketika Kenya berniat kembali melanjutkan tugasnya.

Kenya mendelik kesal pada Galang dan mencoba mengambil penanya kembali.

" Ish. Apaan sih lo? Kembalikan gak! Nanti Pak Dani kedengaran dan kita kena hukum,Galang." Bisik Kenya menekankan setiap katanya.

Galang menjulurkan lidahnya, membuat pemuda berumur tujuh belas tahun itu kelihatan seksi. Kepalanya menggeleng membalas Kenya, " Siapa suruh gak dengar cerita gue tentang Gani, cewek yang baru nembak gue semalam." Ucapnya tenang.

Perlahan tapi pasti Kenya menghentikan gerakannya untuk mengambil pena miliknya lalu dengan santainya Kenya membongkar tas Galang dan menemukan satu pena. Diambilnya pena tersebut sebagai pengganti penanya dan kembali menulis dengan tenang.

Kenya tahu betul Galang sedang memandangnya dengan kesal seolah ingin memakan Kenya hidup hidup saat ini. tapi Kenya tidak peduli. Sungguh Kenya malas mendengar kisah cinta sahabatnya yang hanya berujung hari atau satu bulan saja. Kapan sih sahabatnya itu bisa berubah?

" Kenya, lo marah?" Tanya Galang persis seperti bisikan.

Pemuda itu hampir menempelkan bibirnya di telinga Kenya ketika bertanya, cukup takut dengan suasana kelas yang tak bersuara, terutama Pak Dani termasuk guru killer disekolah mereka.

Kenya menggerakan kepalanya menghadap sumber bisikan. Seperkian detik Kenya terkejut mendapati Galang berada sedekat ini padanya. Seketika itu dadanya berdegup kencang ketika Galang menyentuh tangannya seperti biasa, selayaknya seseorang yang mencoba membujuk sahabatnya.

" Gue cuman mau kasih tau lo kalau gue udah jadian sama Gina. Kemarin dia nembak gue dan well, gue rasa gak salah. Lagipula dia cakep dan yah dia model seantero Jakarta. Gue pengen lo tau dari gue, bukan dari orang lain." Jelas Galang tanpa menjauhkan dirinya.

Kenya menelan ludah. Sesungguhnya Ia sudah mendengar berita ini tengah malam ketika Ia sedang bermain social media. Beberapa teman sekelasnya mengucapkan selamat untuk sahabatnya itu namun Kenya tidak menyangka Galang akan secepat ini berpacaran lagi setelah putus dari Clara, desainer muda yang lebih tua dari mereka beberapa tahun.

Kenya membuang mukanya namun secepat itu Galang menangkupkan wajahnya. Kedua pasang mata mereka bertemu. Kenya hanya dapat menahan kekesalan ketika Galang tersenyum geli. Entah apa yang dipikirkan sahabat tampannya itu. Yang jelas Kenya sedang kesal pada sahabatnya. Dasar playboy.

" Please jangan marah dulu. Gue janji gak bakal putusin dia tanpa sebab. Gue udah naksir sama dia beberapa hari yang lalu, ken. Gue kira gue bisa cinta sama dia. Ucapin selamat dong." Bisik Galang tersenyum bahagia seketika menghentakkan Kenya. Entah bagaimana caranya perkataan Galang mampu menumbuk perasaan Kenya.

" Se,selamat kalo gitu." Balas Kenya terdengar sedikit bergetar.

KALEIDOSCOPICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang