(2A) IGNEOUS

13.2K 1.1K 39
                                    

****

Sudah lima hari Sonya dan Garendra bermalam di rumah bunda. Selama itu Damar tidak menjenguk mereka sama sekali apalagi menjemput keduanya untuk pulang. Tidak ada komunikasi sama sekali diantara mereka seolah Damar tidak beristri dan beranak. Entah apa kesibukan Damar hingga benar benar melupakan kewajibannya untuk membawa pulang istri dan anak sah nya.

Sonya tertawa miris. Bukankah selama ini semuanya memang seperti ini? Damar tidak pernah mau mengambil pusing untuk sekedar menyapa Sonya atau Garendra. Bahkan untuk sekedar menanyakan keadaan mereka saja tidak. Pria itu hanya tahu segala sesuatu tentang Riana dan Riana.

Sonya mengerjapkan mata ketika melihat Dave, abangnya merebahkan tubuhnya di ranjang yang sama dengan Sonya. Pria itu mengedipkan mata beberapa kali. Beberapa kali pula Ia menghembuskan nafas berat.

" Kenapa bang? Lagi marahan sama kak Nani ya?" Tanya Sonya berbaring menghadap Dave.

Dave menggeleng. Ia ikut menghadap Sonya. Tatapannya berganti menjadi kesedihan ketika Dave memandang adik semata wayangnya. Ia mengusap lembut kepala adiknya.

" Bukan abang. Tapi kamu. Kamu lagi ada masalah sama Damar?" Tanya Dave.

Sonya menggeleng dengan cepat. Ia baru saja akan memalingkan wajah ketika Dave menahan kepalanya. Ada percikan amarah didalam mata Dave sebelum akhirnya pria itu mengacak rambutnya dengan kesal. Ia bangkit dari pembaringannya dan duduk menghadap Sonya.

" Jangan bohongin abang,son! Abang baru ketemu sama Damar di mall tadi sama cewek lain. Dan kamu tahu apa yang sedang mereka lakukan? Mereka lagi ngelihat toko perlengkapan bayi!" Tukas Dave menahan amarahnya. Ia melirik sejenak perut rata Sonya lalu mendelik pelan.

" Karena abang yakin bukan kamu yang sedang hamil." Sambung Dave.

Sonya menelan ludah dengan susah payah. Ia bangkit dari pembaringannya. Tubuhnya langsung duduk menghadap jendela kamar. Kedua tangan Sonya terkepal, menahan sesak dalam hati. Kedua matanya berkaca kaca seketika itu.

Damar dan Riana melihat perlengkapan bayi?

Apakah.. apakah Riana hamil anak Damar?

Kepala Sonya menggeleng, mencoba membuang pikiran negatifnya mengenai Damar. Bagaimanapun Damar tidak mungkin menghamili Riana. Pria itu tahu batas untuk tidak mengecewakan keluarganya sendiri.

" Enggak kok,bang. Mungkin abang salah lihat. Tadi Damar baru nge-sms Sonya dan bilang dia sedang di malang buat.."

" Sonya!!"

Sonya berbalik ketika Dave menarik paksa tubuhnya untuk menghadap Dave. Wajah abangnya tampak kusut. Ia merasakan deru nafas Dave yang tidak beraturan. Pria itu menatap Sonya dengan cara yang berbeda dari biasanya, sama seperti dulu saat mereka kehilangan Ayah mereka.

" Damar baru sms Sonya,bang. Untuk apa Sonya bohongin abang?" ucap Sonya mencoba menahan suaranya agar tidak bergetar. Berusaha Ia menyakinkan Damar namun sepertinya Damar terlalu peka. Pria itu menunjukan foto hasil bidikan seseorang padanya.

Sonya menelan ludahnya begitu melihat foto Damar dan Riana yang sedang memasuki sebuah hotel. Awalnya Sonya mencoba untuk tetap tenang namun foto demi foto mesra Damar dan Riana menghujam hatinya. Air matanya jatuh seketika itu. Tubuhnya bergetar hebat ketika melihat foto terakhir Damar dan Riana. Keduanya tampak sedang berdiri di balkon hotel sambil berpelukan.

Sonya menyeka air matanya dengan kasar. Ia mengangkat kepala menatap Dave dengan tegar. Berusaha Ia tidak mau terlihat lemah sama sekali namun tindakan Sonya membuat Dave menggeram. Dave membanting ponselnya ke sembarang arah lalu mencengkram bahu Sonya.

" Terus semua ini apa,Son? Apa?! Ini yang kamu bilang tugas ke luar kota? Suami kamu mesra mesraan sama wanita lain,Son! Dan wanita itu hamil. Wanita itu hamil anak suamimu!" teriak Dave frustasi.

Sonya menunduk. Hatinya terasa remuk. Air matanya masih mengalir dengan deras. Tidak pernah Ia sangka Damar akan melewati batas kesabaran untuk tidak menguak kisah cintanya dan Riana. Jelas Damar saat ini sedang melancarkan aksinya agar hubungan gelap mereka berdua diketahui keluarga masing masing.

Guncangan Dave pada bahu Sonya membuat Sonya terisak. Ia mengangkat kepala memandang Dave dengan linangan air mata sembari menggeleng dengan lirih. Ia mengigit bibir bagian dalamnya, mencoba untuk tidak terisak.

" Sonya enggak tahu,bang. Sonya.. Son..sonya enggak tahu kalau semua ini akan.. akan.."

" Bodoh kamu,Son! Bodoh!" tukas Dave langsung membawa Sonya dalam pelukannya.

KALEIDOSCOPICWhere stories live. Discover now