(6F) PLETHORA

8.2K 812 105
                                    

****

"Ada sesak yang tertinggal selepas gerimis kemarin, tentang jemariku yang kau lepas kemarin." - Unknown.

***

Joanna menyeka air matanya dengan
kasar ketika Darren telah keluar dari kamar bahkan menguncinya di dalam. Entah apa yang dipikirkan Darren. Mengapa pula Ia menutup pintu kamar? Dikiranyakah Joanna mampu melarikan diri lagi dengan keadaan kakinya seperti ini?

Sialan, gumam Joanna dalam hati dengan dada naik turun.

Kembali teringat dirinya akan sentuhan Darren tadi. Ia pun langsung menyergit jijik. Digosoknya permukaan tangan dan kakinya sambil menarik rambutnya dengan frustasi. Tubuh ini tidak boleh disentuh oleh Darren lagi. Tidak dan tidak akan pernah.

Joanna menatap sekelilingnya dengan kedua mata memerah, mencari cara untuk membersihkan dirinya secepat mungkin. Rasanya Ia sudah gerah dan tidak tahan akan bekas sentuhan Darren yang begitu menjijikkan. Sekujur tubuhnya terasa mendidih akan amarah ketika itu.

Joanna pun menurunkan kakinya, berniat menuju kamar mandi di dalam kamar namun tak mampu. Tubuhnya jatuh ambruk di lantai, menyebabkan bunyi yang cukup keras.

Ketika itu pintu kamar terbuka. Dua pengawal yang senantiasa berjaga di depan pintu langsung berlari, mengendong Joanna kembali berbaring di ranjang. Joanna meronta dengan kuat. Tidak. Tidak. Ia tidak mau digendong oleh pengawal Darren. Ia juga tidak mau berbaring di ranjang ini, ranjang yang mungkin menjadi saksi bisu percintaan Darren dengan Claura. Tidak. Batin Joanna berteriak keras.

Darren yang baru kembali ke kamar pun langsung berlari. Dicampakkannya pakaian dan perlengkapan mandi wanita lainnya di lantai. Ia mendorong dua pengawalnya menjauh, meminta mereka untuk kembali sementara itu dirinya langsung mengambil alih Joanna.

Digendongnya wanita itu dengan lembut namun dibalas Joanna dengan kekerasan. Ia memberontak dalam gendongan Darren, membuat kening Darren menyergit. Pukulan di tangan Darren hingga hampir membuat Joanna jatuh dalam gendongan Darren membuat Darren menggeram marah. Sorot matanya menajam ketika menunduk, menatap Joanna yang membalas tatapannya dengan amarah yang sama.

"Turunkan aku!" teriak Joanna marah

"Kau sadar dengan yang baru kau lakukan tadi? Kau hampir jatuh!" tukas Darren marah. Tak sadar Ia menguncang tubuh Joanna yang masih dalam gendongannya.

"Aku tidak peduli! Sekarang turun! Turunkan aku brengsek!" teriak Joanna dihadapan Darren.

Joanna mengerjap ketika Darren menjatuhkannya di ranjang, tepatnya membanting tubuhnya. Darren memijit pelipis kepalanya sambil menghembuskan napas kuat seolah sedang mencoba bersabar akan sikap Joanna sementara itu Joanna memalingkan wajah, tidak mau peduli.

Sudut hatinya kembali terluka akan sikap Darren namun berusaha Ia samarkan dengan raut wajah dingin. Tidak mau memperdulikan keberadaan Darren, Joanna pun kembali menurunkan kakinya, hendak berjalan ke kamar mandi namun tertahankan akan tangan yang terletak di bahu Joanna. Tangan itu meremas bahu Joanna cukup kuat.

"Kau mau kemana?" Tanya Darren menurunkan sedikit intonasi suaranya, mencoba sebisa mungkin untuk bersabar. Dalam hati Ia mencoba meredam rasa bersalahnya pada Joanna. Bagaimanapun kesakitan Joanna karena perbuatan Daren yang terlalu mengikuti kata hatinya. Dirinya yang tertutupi kabut kecemburuan membutakan segalanya.

"Bukan urusanmu! Minggir!" tukas Joanna ketus. Digerakkan tangannya mengeser tubuh Darren namun tubuh dihadapannya jauh lebih kuat dari kekuatannya. Tubuh Darren bahkan tidak bergeser sesentipun setelah Joanna mendorongnya dengan sekuat tenaga. Diangkatkan kepalanya, menatap Darren dengan marah.

"Aku mau mandi, sialan. Minggir!"

Darren mengangkat sebelah alisnya, berusaha menyamarkan keterkejutannya akan keberanian Joanna yang telah berani bahkan terang terang-an melawannya dengan raut wajah datar. Ia memiringkan kepalanya sambil memajukan tubuhnya, semakin mendekati Joanna. Ia menunduk, menatap lurus ke dalam mata Joanna.

"Kau mau mandi?" Tanya Darren dengan suara yang serak.

KALEIDOSCOPICDär berättelser lever. Upptäck nu