20. (Jeon Fam) Bucin

464 71 5
                                    

Jungkook berjalan keluar kamar meski terhuyung-huyung. Ini yang ia benci dari alkohol. Alkohol membuat tubuhnya sakit dan kepalanya hampir pecah.

Lalu siapa yang menyuruhnya minum semalam? Dia sendiri. Jadi ya sudah. Abaikan saja dia.

Yein yang tengah menonton televisi melirik ke arahnya sekilas, kemudian kembali fokus ke tontonannya. Jungkook sampai cengo. Sejak kapan Yein tidak peka?

"Yein-a!" kumat manjanya.

Yang dipanggil hanya menyahut dengan gumaman, tanpa menoleh. Jungkook kesal sendiri jadinya.

"Sungyoon hyung ke mana?" tanya Jungkook, duduk di sisi Yein. Diam-diam Jungkook melirik stoples kue kering di pangkuan Yein dengan minat. Serius, Jungkook kelaparan.

"Pulang."

"Sejak kapan?"

"Sejak keluar dari kamarmu."

Untuk pertama kalinya Jungkook menyayangkan kepergian Sungyoon.

"Kenapa?" Yein tanya. Akhirnya wanita itu menganggap Jungkook ada.

Jungkook meringis sebentar sebelum menjawab, "Aku... lapar," ucapnya ragu.

"Ya, makan."

Astaga, Yein. Jungkook jadi ingin memaki.

"Pesankan aku makanan." Jungkook memelas. Menatap Yein dengan kedua mata berkedip-kedip lucu, membuat Yein kicep.

Ini Jungkook? Jeon Jungkook? Kenapa tingkahnya aneh begini?

"Yein-a~!"

Tuh, kan, aneh!

"Kau kenapa?" Yein bergumam bingung.

Jungkook lebih bingung. Sudah tahu lapar, masih ditanya kenapa.

"Lapar, In. Aku lapaaar!"

Yein mengerjap-ngerjapkan matanya. Kemudian membuka ponsel dan segera memesan makanan dengan wajah masih memasang ekspresi bodoh.

Setelah selesai memesan makanan, Yein menatap Jungkook. Kemudian bergidik.

"Kenapa?" Jungkook menautkan alis.

"Kau terlihat aneh." Sekali lagi Yein bergidik seperti baru saja melihat sesuatu yang mengerikan.

"Apa yang aneh?" Jungkook senyum. Kemudian netranya turun ke bawah, ke perut buncit Yein yang tertutup kaus. Dipikir-pikir, sudah lama ia tak menyapa calon anaknya. Ingin mengelus, takut didamprat Yein.

"Tingkahmu sejak tadi, Kook. Kau aneh. Sejak kapan kau memasang puppy eyes? Itu menggelikan."

Jungkook meringis sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal mendengar jawaban Yein. Memang hal itu terlihat aneh?

"Aku hanya berusaha bersikap manis," balas Jungkook.

Yein hanya menggeleng pelan. Selanjutnya bangkit dari duduknya saat bel rumah berbunyi. Sepertinya makanan mereka sampai.

***

Jungkook selesai makan siang dan meminum obat yang Yein sodorkan. Diam-diam dia tersenyum menatap Yein.

"Kau sudah tidak marah?" Jungkook bertanya sebelum menelan obatnya.

Yein hanya meliriknya sekilas, tetapi tak merespon. Ia sibuk menata bekas makan mereka ke atas nampan cokelat yang ia genggam.

"Kau benar-benar sudah tidak marah, kan?" Sekali lagi, Jungkook bertanya dengan kedua sudut bibir terangkat tinggi.

"Memang kapan aku marah padamu?" balas Yein akhirnya. Beranjak ke dapur.

Marriage Life Lovelyz ➖ HiatusWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu