1. (Jeon fam) Malam Pertama

675 92 6
                                    

"Kook, berapa tamu lagi?" rengek Yein yang sudah lelah terus berdiri menyambut para tamu yang memberi ucapan selamat. Dapat terhitung hanya beberapa menit ia duduk selama resepsi pernikahannya digelar.

Jungkook menatap Yein iba. Ia mengusap puncak kepalanya dan mengecup kening Yein sebentar.

"Kamu lelah?" tanya Jungkook lembut. Yein mengangguk. "Ya sudah, kamu duduk saja. Atau mau ke kamar duluan?" Yein menggeleng dan memilih duduk di kursi singgasana mereka.

Jungkook masih berdiri, menyambut tamu yang berdatangan memberinya selamat. Kebanyakan adalah teman-temannya semasa kuliah. Setelah tamu yang datang melonggar, Jungkook berjalan ke arah Yein, duduk di sisinya. Kaki Yein sepertinya terluka. Sejak tadi wanita itu terus saja memeganginya.

"Lecet?" tanya Jung-kook pelan.

Yein menggeleng. "Hanya pegal saja, Kook,"  Yein membalas lirih.

"Ya sudah, nanti biar aku pijit, ya?"

"Eh? Tidak apa-apa?"

Jungkook tersenyum, sangat manis di mata Yein. "Kenapa harus apa-apa? Mulai hari ini, kau istriku, sudah sepantasnya aku menjagamu."

Ye-in tersipun malu mendengar ucapan manis Jung-kook tersebut. Ah, Yein semakin jatuh cinta saja dengan lelaki bersenyum manis ini. Dia selalu saja membuat Yein bahagia dengan hal-hal kecil yang dia lakukan.

"Jeon Jungkook!"

Baik Yein mau pun Jungkook, sama-sama menoleh begitu mendengar suara feminin yang memanggil nama Jungkook.

"Seo ... Seohyun?"

Jungkook berdiri, menyapa ragu wanita yang terlihat beberapa tahun lebih dewasa dari Jungkook. Wanita itu memiliki kulit putih yang membuat riasannya tampak cantik meski tidak begitu tebal. Hal itu juga membuat gaun berwarna apa pun akan sangat cocok untuknya. Apalagi didukung oleh proporsi tubuhnya yang sempurna.

"Selamat, ya, atas pernikahanmu!" Seohyun menjabat tangan Jungkook, lalu memeluknya dengan begitu erat, sehingga membuat Yein terdiam di tempat. Menatap pemandangan itu dengan sedikit gondok. Ye-in rasa, pelukan tersebut terlalu berlebihan.

"Tunggu, sejak kapan kau pulang? Bukannya kau di Kanada?" tanya Jungkook terheran-heran setelah melepas pelukannya.

Seohyun tersenyum anggun. Netranya melirik sekilas pada Yein yang hanya duduk saja, tak berniat untuk menghampiri dirinya.

"Hei, bagaimana bisa aku tidak pulang saat teman dekatku menikah?" Soehyun tertawa riang yang membuat Jungkook tersenyum.

"Ah, kau benar!" ujar Jungkook merasa malu. Ia lantas menyampingkan tubuh besarnya agar Soehyun bisa melihat Yein. "Dia Yein, istriku. Kakinya sedang sakit, jadi hanya bisa duduk."

Seohyun tersenyum lebar, menghampiri Yein dan mengulurkan tangannya. Sejenak, Yein hanya menatap tangan itu. Entah iri atau takjub, karena tangan Seohyun begitu lentik dan terlihat lembut.

"Selamat, ya. Kau beruntung mendapatkan Jungkook."

Yein memaksakan senyum dan menerima uluran tangan Seohyun. "Terima kasih," gumamnya singkat.

"Aku yang beruntung karena mendapatkannya," ucap Jungkook seraya menatap Yein penuh arti.

Seohyun tertawa. "Mulutmu memang selalu manis, Jeon!"

Raut muka Yein semakin kesal. Ia bahkan memilih melihat ke arah lain daripada menatap dua sejoli itu. Mereka sepertinya akrab sekali. Tapi anehnya, Yein tidak suka. Padahal, pada teman-teman wanita Jungkook yang lain, Yein tidak pernah merasa sampai seperti ini. Apakah karena Seohyun begitu cantik?

Marriage Life Lovelyz ➖ HiatusWhere stories live. Discover now