2. (Jeon Fam) Karena Cinta

472 78 10
                                    

"Kook, Kook, aku mau es krim, Kook!"

"Kook, aku mau kembang gula!"

"Kook, aku mau boneka beruang yang besar!"

"Kook, cokelat itu sepertinya enak? Belikan, ya?"

"Kook, Kook, gaunnya bagus!"

"Kook, aku mau boneka barbie!"

"Kook, lihat, topi Mickey Mouse-nya keren! Kau pakai juga, ya?"

"Kook, aku ingin buah!"

"Kook, aku ingin ke sana!"

"Kook, aku ingin ke sini!"

"Kook, capek!"

"Kook, gendong!"

"Kook!"

"Kook!"

"Kook!"

"Kook!"

Jungkook mendesah lelah dan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang. Seharian ini benar-benar membuatnya ingin mati. Bagaimana tidak, ia berjalan mengikuti Yein. Mendengarkan setiap celotehannya yang seolah tiada henti. Belum lagi meminta itu-ini hingga mobil mereka penuh. Terus meminta digendong hingga ia merasa encok. Ya Tuhan, jika saja ia tak ingat itu adalah Yein, istrinya, sudah pasti ia akan berbalik badan dan meninggalkannya sejak tadi.

Yang benar saja, Jeon Jungkook, pemilik sabuk hitam, kalah oleh seorang wanita! Ini memalukan, tetapi jika cinta sudah berbicara, Jungkook bisa apa?

"Kook!"

Jungkook hanya menoleh sekilas pada Yein yang saat ini menata barang-barangnya. Sungguh, Jungkook sudah tidak memiliki kekuatan lagi. Rasanya tulang-tulangnya rontok semua.

Ia menoleh ke sisi kiri saat dirasakannya pergerakan Yein. Dan benar saja, wanita itu kini tengah menatapnya dengan mata kucing. Tangan menumpu di atas kasur dan dagu ditumpu oleh tangannya.

"Aku lapar."

Jungkook menghela napas dan memejamkan mata lelah, kemudian kembali menatap Yein. "Yein-a, aku lelah." gumam Jungkook pelan.

Plak!

Jungkook.kena.pukulan.lagi.
Entah.yang.ke.berapa.hari.ini.

"Tadi pagi kaubilang kau akan melakukan apa pun untukku! Lalu apa? Kalau begitu, aku tidak jadi memaafkanmu! Masa iya kau membiarkan istri dan calon anakmu kelaparan!"

Jungkook bangun dengan segera. Tersenyum penuh tekanan dan mengusap kepala Yein.

"Aku akan pesankan makanan pada pelayan ho..."

"Ramyeon, Kook! Aku mau ramyeon di ujung jalan sana! Makan di sana!"

Astaga, Jungkook frustasi bukan main! Ingin rasanya ia segera pulang ke rumah sehingga tidak akan menderita sendirian.

"Ya sudah, ayo ayo!" Jungkook bangkit dari duduknya. Memakai jaket dan kembali menatap Yein yang saat ini tersenyum penuh kemenangan. Dasar. Ini pasti rencananya. "Pakai mantelmu. Kau tidak ingin kedinginan, kan?"

Yein nyengir polos, kemudian berjalan mengambil mantel dan memakainya. "Kook, jangan ganteng-ganteng, nanti banyak yang suka." Yein menatap Jungkook dengan puppy eyes-nya yang lucu.

"Aku ganteng sudah dari lahir. Tidak bisa diminimalisir." Jungkook membantu Yein mengancingkan mantelnya. "Ayo!" Jungkook berjalan, disusul Yein yang segera memeluk tangannya. Jungkook menatap wanita itu dan tersenyum.

"Kook, kenapa aku mencintaimu, ya?" celoteh Yein di perjalanan menuju kedai ramyeon.

"Karena aku tampan, karier PNS-ku bagus, jago bela diri, baik hati, dan mencintaimu."

Marriage Life Lovelyz ➖ HiatusWhere stories live. Discover now