16. (Min Fam) Stand By Me

374 49 4
                                    

Jiae memperhatikan Yoongi yang masih terlelap seraya memeluk perutnya seperti anak kecil. Jiae pikir, Yoongi sangat imut saat tidur seperti itu. Dia tidak terlihat seperti Yoongi yang dingin dan datar.

Jiae menoleh pada jendela yang masih tertutup tirai berwarna cream. Sinar mentari masuk dengan malu-malu melalui celah tirai itu. Jiae yakin, pemandangan pagi di luar sangat indah. Tapi Yoongi sepertinya masih enggan bangun, padahal Jiae ingin melihat-lihat di luar.

"Yoongi-ya," ujar Jiae, berusaha membangunkan Yoongi. Tapi laki-laki itu masih saja terlelap.

Akhirnya, Jiae berinisiatif untuk pergi keluar sendiri saja. Susah payah, Jiae menyingkirkan lengan Yoongi yang membelit perutnya. Lantas turun dari ranjang pelan-pelan. Jiae membuka tirai yang menghalangi kaca besar di kamar hotel itu. Dan netranya langsung saja termanjakan oleh pemandangan hamparan bunga canola yang menyejukan mata.

Jiae tersenyum, buru-buru pergi ke kamar mandi karena tidak sabar untuk pergi keluar. Setelah membersihkan diri, istri Min Yoongi tersebut segera menyambar sweater abu-abu milik Yoongi dan memakainya.

Jiae berlarian kecil seperti seorang bocah yang baru saja menginjakkan kaki di taman bermain. Kedua bola mata wanita itu nampak berbinar takjub menyaksikan pemandangan indah di luar hotel.

Fyi, hotel ini letaknya tak jauh dari perkebunan bunga canola yang membentang di sepanjang pulau Cheongsando. Hotel tersebut berbentuk seperti rumah pada umumnya, namun memiliki kamar yang banyak dan menyediakan sebuah kafe untuk pengunjung hotel. Tinggal di sana seperti Jiae tinggal di rumah sendiri saja, namun dengan nuansa alam yang lebih pekat. Sangat menenangkan dan damai.

Yah, tidak heran jika pulau tersebut mendapatkan julukan slow city, karena memang penduduknya tidak terlalu padat dan mereka sangat dekat dengan alam. Tak hanya itu, penduduk lokal juga sangat ramah. Jiae jadi tidak ingin cepat-cepat pulang. Ingin menetap selamanya rasanya.

Jiae merentangkan tangan, berjalan menyusuri jalanan yang hanya dilalui oleh beberapa orang yang juga berjalan kaki sepertinya. Sungguh, rasanya sangat menyenangkan. Seandainya Yoongi membawa ponselnya ketika berangkat, Jiae pasti sudah mengambil banyak foto selfie sejak kemarin. Tapi Yoongi bilang, ia lupa membawa ponselnya dan juga ponsel Jiae.

Menyebalkan.

Jiae kembali dari jalan-jalan paginya setelah satu jam. Dan ia menemukan Yoongi yang baru saja menggeliat bangun. Astaga, Jiae tak habis pikir jika ternyata Yoongi itu sangat hobi tidur.

Kenapa Jiae baru mengetahui ini sekarang, setelah lebih dari setahun mereka menikah?

"Kau dari mana?" tanya Yoongi, dengan mata yang masih setengah terpejam.

"Jalan-jalan pagi," balas Jiae.

Yoongi ber-oh-ria dan kemudian menguap. Namun, beberapa detik berikutnya...

"Apa? Ini sudah pagi?" pekik Yoongi, menatap Jiae dengan mata sipitnya yang ia bulatkan.

"Sudah jelang siang, Yoongi-ya."

"Apa? Aihs, sial! Rencanaku gagal!" geram Yoongi, menjambak rambutnya sendiri.

Jiae yang menyaksikan tingkah aneh Yoongi, memicingkan mata. "Ada apa?" tanyanya.

"Seharusnya aku mengajakmu ke pantai Shinheung untuk menyaksikan matahari terbit," balas Yoongi lemas.

Jiae diam, namun di detik berikutnya wanita itu terkekeh ringan, bahkan hampir terbahak.

"Kenapa kau tertawa?" Yoongi tanya.

Jiae berusaha mengulum tawanya, kemudian menatap Yoongi jenaka. "Aku hanya tak habis pikir," ucap Jiae, kemudian menutup mulutnya saat lagi-lagi ia tak tahan untuk tidak tertawa. "Kautahu, kau tidur begitu pulas. Bahkan tidak bangun saat aku mengguncang tubuhmu."

Marriage Life Lovelyz ➖ HiatusWhere stories live. Discover now