2. (Bhuwakul Fam) Happy Anniversary

299 41 7
                                    

Bian duduk di kursi kebesarannya dengan setumpuk berkas yang ia kerjakan. Tapi sejak lima belas menit lalu, netranya tak pernah berhenti melirik pada sofa di ruangan besarnya, di mana wanita cantik berkacamata baru saja datang dan saat ini tengah membaca buku dengan begitu tenangnya seolah tak menganggap kehadiran pria setampan Bian di sana. Ingin sekali ia menggoda wanita itu, tapi ia menahannya karena pekerjaan yang begitu banyak.

"Bi, sampai kapan kamu akan terus memperhatikanku dan mengabaikan pekerjaan menggunungmu?" ucap gadis itu tanpa melihat Bambam sedikit pun. "Jika begitu terus, pekerjaanmu tidak akan pernah selesai dan kita akan pulang larut malam!"

Bambam terkekeh lantas berdiri dari kursinya, menghampiri wanita itu. Persetan dengan pekerjaan!

"Kau membuatku tidak konsen, Jeong! Aku merindukanmu." Bambam memeluk Sujeong dari samping dan mengendus leher wanita itu.

Plak!

Buku novel setebal 470 halaman itu mendarat di kepala Bian dengan mulus, membuat lelaki itu meringis sebentar.

"Hentikan itu dan segeralah selesaikan pekerjaanmu, Bi. Jangan membuatku jengkel!" ketus Sujeong kesal.

Bambam merengut, tetapi detik berikutnya, seringaian itu muncul. Ia mengangkat Sujeong dan mendudukan wanita itu di pangkuannya. Dengan segera ia mengunci tangan Sujeong sebelum Sujeong melakukan aksi KDRT pada wajah tampan kesayangannya. Bambam mengecup sekilas bibir wanitanya, kemudian tersenyum. Dipeluknya tubuh Sujeong dengan hangat.

"Aku lelah, Jeong," bisik Bambam. "Dan kau tahu, sumber kekuatanku adalah dirimu. Jadi biarkan aku memelukmu sampai lelahku hilang."

Sujeong lemah jika Bambam sudah seperti ini. Jadi Sujeong membiarkan lelaki itu bermanja-manja padanya. Perlahan, Sujeong juga tersenyum. Semenyebalkan apa pun Bambam, Sujeong tetap mencintainya. Terlalu mencintainya. Sumpah demi apa pun, Sujeong tidak akan pernah mau kehilangan lelaki mesum dan kerdus ini.

"Sayang," gumam Bambam di atas kepala Sujeong. "Bulan depan aku akan keluar negeri untuk perjalanan bisnis."

Sujeong meletakkan kedua tangannya di bahu Bambam dan menatap lelaki itu serius. " Berapa lama?" tanyanya, dengan deguban jantung yang menggila.

"Mungkin tiga atau empat hari."

"Hm, baiklah. Masih lama, kan?" Sujeong mengusap bahu suaminya pelan. "Sekarang selesaikan dulu pekerjaanmu. Katanya kita akan merayakan anniversary?"

Bambam tersenyum manis dan mengusap poni Sujeong. "Besok saja. Sekarang ayo kita pesta berdua!" Bambam mengecup singkat bibir Sujeong dan kembali tersenyum seraya menurunkan kacamata baca istrinya. Ia bersumpah dalam hati bahwa hatinya selalu menghangat menatap Sujeong dari jarak dekat seperti ini. "Kau terlihat imut saat memakai kacamata. Jangan melakukannya di depan lelaki mana pun. Mengerti?"

Sujeong berdecih sambil tertawa. "Kenapa mulutmu manis sekali, sih, Bam?"

"Aku hanya berkata manis padamu, Jeong. Kau, satu-satunya wanita yang akan selalu mendapatkan kata-kata manis dariku."

"Benarkah?" Sujeong memicingkan mata dan melingkarkan lengan di leher Bambam.

"Aku serius. Karena aku hanya mencintaimu. Kau satu-satunya wanita yang ada di hatiku. Kau satu-satunya wanita yang akan mendampingi hidupku hingga tua." Bambam tersenyum dan mencuil hidung Sujeong, kemudian menggesekkan keningnya dengan kening Sujeong yang tertutup poni. Entah mengapa, tetapi Bambam benar-benar menyukai hal itu. Menyukai saat ia dan Sujeong saling membagi cinta dan tawa.

"Aku mencintaimu."

"Aku lebih mencintaimu, Jeong."

"Aku lebih lebih lebih mencintaimu, Bam."

Marriage Life Lovelyz ➖ HiatusWhere stories live. Discover now