3. (Jeon Fam) Jangan Cari Wanita Mana pun Lagi

418 62 3
                                    

"Kook, kabari aku terus, ya." Yein menatap Jungkook dengan tatapan kucingnya. "Kau tahu, aku selalu merindukanmu setiap saat."

Jungkook mengecup kening Yein dan mengusap pipi wanitanya. "Kalau aku terus mengabarimu, kapan aku akan bekerja, hm?" Jungkook terkekeh pelan.

"Kook!" Yein menggoyang-goyangkan lengan Jungkook manja. "Pokoknya kabari aku selagi kau ada waktu luang, ya?" Yein mendongak dan menatap Jungkook dengan kerutan di bibirnya.

"Kalau tidak?" goda Jungkook.

Yein mendengkus kesal dan menghempaskan lengan Jungkook. "Aku tidak akan membukakan pintu untukmu!" ketusnya.

Jungkook terkekeh dan meraih Yein ke pelukannya. "Apa istriku akan setega itu?" tanyanya.

"Kau tidak ingat bahwa aku bisa melakukan apa pun?" balas Yein di pelukan Jungkook. Wanita itu memeluk Jungkook erat seraya mengendus wangi suaminya yang selalu ia rindukan.

"Ya Tuhan!" pekik Jungkook. "Baiklah-baiklah, Sayang. Kalau kau ingin keluar, jangan sendiri, ya. Kau hubungi Sungyoon hyung atau Luha hyung."

"Kenapa harus mereka, sih? Luha Oppa itu berisik, Kook. Sedangkan Sungyoon Oppa, dia menyebalkan. Tidak ada pilihan sama sekali di antara kedua sepupumu itu."

Jungkook mengecup pucuk kepala Yein dengan kekehan pelannya. "Karena hanya mereka yang walaupun menyebalkan, tetapi selalu siap sedia untukmu yang begitu cerewet dan banyak maunya."

"Cih." Yein berdecih seraya tersenyum kecil. "Kook, jangan bekerja saja. Aku tidak mau melepaskan pelukanmu."

"Hei, kalau tidak bekerja, biaya lahiran anak kita bagaimana? Biaya makanmu yang boros? Biaya belanjamu yang super boros?"

"Hehe, iya ya. Ya sudah, sana berangkat. Jangan lupa makan siang, jangan dekat-dekat dengan gadis mana pun, dan jangan lupa mencintaiku."

"Emm, belajar kerdus kamu, ya!" Jungkook menggesekkan hidungnya dengan hidung Yein gemas. Dikecupnya singkat bibir Yein dan menatap mata wanita itu dengan binar cinta di matanya. "Baiklah, aku berangkat. Aku mencintaimu, Nyonya Jeon." Sekali lagi Jungkook mengecup bibir Yein.

"Aku lebih mencintaimu!" Yein berjinjit dan meraih wajah Jungkook, balas mengecup bibir laki-laki itu.

Jungkook tersenyum. Mengusap puncak kepala Yein dan berbalik, meninggalkan Yein yang berdiri di depan pintu.

"Kook!" Baru saja Jungkook hendak membuka pintu mobil, Yein sudah memanggilnya lagi. "Nanti belikan aku apel merah, ya?" Yein memasang puppy eyes yang lucu, membuat Jungkook tersenyum gemas.

"Baiklah. Aku berangkat!" Jungkook melambaikan tangannya.

***

Hari sudah siang dan yang dilakukan Yein sejak tadi hanya membolak balik majalah dengan setoples keripik yang sudah hampir habis. Yein yang memang tidak terbiasa berdiam diri di rumah, memutuskan untuk menghubungi teman-temannya. Namun ternyata, Sujeong sedang sibuk di toko, dan Kei katanya akan pergi ke dokter sebentar lagi. Satu-satunya yang belum ia hubungi adalah Jiae.

"Eonnie, ayo bertemu!" ucap Yein segera, ketika panggilannya Jiae angkat.

"Hei, apa bulan madumu sudah berakhir?" goda Jiae di seberang sana.

Yein bersemu, malu sendiri. Tapi cengiran lebarnya tetap menghiasi wajah. "Eonnie seperti tidak pernah bulan madu saja," balas Yein. "Ayolah, aku akan ke rumahmu sebentar lagi, ya?" ucap Yein antusias. Ia bahkan sudah beranjak untuk menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan nanti.

Marriage Life Lovelyz ➖ HiatusWhere stories live. Discover now