2. (Kim Fam) Menunggumu

Magsimula sa umpisa
                                    

"Oppa, kenapa kau ke sini?" tanya Dain pelan.

"Aku mengkhawatirkanmu," ucap Myungsoo setelah mengecup kening gadis itu. "Kau sudah sarapan?" Dain menggeleng, membuatnya mendapat delikan tajam Myungsoo. "Kalau begitu, istirahatlah dulu. Aku akan membuatkan sarapan untukmu."

Tanpa mendengar jawaban Dain, Myungsoo beranjak ke dapur dan memasak masakan sederhana yang ia bisa. Sayuran yang ia beli beberapa waktu lalu masih banyak tersisa di lemari es. Myungsoo sangat yakin jika Dain benar-benar tidak memasaknya sama sekali. Mungkin gadis itu hanya memakan mie ramen atau apa, makanya dia sakit.

Ketika membuka lemari penyimpanan makanan, benar saja Myungsoo menemukan banyak sekali makanan instan. Dengan segera ia menyambar semuanya dan memasukannya ke dalam tempat sampah. Itu benar-benar penyakit.

"Oppa! Kenapa itu semua dibuang?"

Pekikan itu berasal dari Dain yang berdiri di belakang tubuh Myungsoo.

"Ini tidak sehat. Kau tidak boleh memakan makanan ini lagi," balas Myungsoo sambil tetap memasukkan semua makanan itu ke dalam tempat sampah.

"Tapi, Oppa..."

"Dain-a, kubilang jangan lagi memakanan makanan seperti ini."

"Tapi aku selalu tidak sempat memasak makanan yang sehat sebelum ke kantor, Oppa. Ini makanan yang praktis!"

"Aku akan membawakan sarapan untukmu setiap hari. Berhentilah merengek, oke?" Myungsoo mengecup singkat bibir Dain dan berbalik untuk segera berkutat dengan masakannya.

Beberapa saat kemudian, Myungsoo tersenyum saat tangan-tangan ramping Dain melingkar di perutnya. Dirasakannya punggungnya yang juga menghangat karena Dain menyandarkan kepalanya di sana.

"Oppa, terimakasih dan maaf. Aku mencintaimu."

***

Hari sudah sore, dan Myungsoo masih tetap tinggal di sisi Dain, menemani gadis itu berjemur di bawah sinar mentari sore yang hangat di rooftop. Myungsoo berbaring seraya menatap langit cerah dengan sebelah tangan menjadi bantalan. Sedangkan Dain rebahan dengan kepala bersandar pada dada bidang lelaki berlesung pipit manis yang dicintainya. Keduanya menikmati kebersamaan yang syahdu seolah dunia milik mereka berdua. Saling berceloteh hangat dan tersenyum bahagia, keduanya tersadar bahwa cinta yang besar telah melekat indah di hati masing-masing.

"Oppa, bagaimana kalau kita makan malam di luar?" tanya Dain tiba-tiba.

Myungsoo mengusap rambut gadis itu dan tersenyum. Dikecupnya bibir Dain singkat, lalu ikut duduk dengan gadisnya.

"Boleh. Kau ingin makan di mana?" tanya Myungsoo, membingkai wajah Dain dengan sebelah tangannya.

"Kalau di kafe dekat kampus kita dulu, bagaimana?" tanya Dain antusias.

Myungsoo tidak bisa untuk bilang tidak, jika mata Dain sudah berbinar seperti itu. Ia sangat menyukainya.

"Boleh. Tapi peluk aku dulu!" Myungsoo merentangkan tangan dengan senyuman lebarnya.

Dain tertawa kecil dan segera berhambur ke pelukan Myungsoo. Tersenyum hangat saat Myungsoo menghujani kepalanya dengan kecupan sayang. Dain bersumpah ia tidak ingin lagi kehilangan Myungsoo. Ia tidak ingin lagi menyesal untuk ke sekian kalinya jika Myungsoo pergi dari hidupnya.

Di tempat lain, seorang wanita duduk risau menunggu kabar dari suaminya yang berjanji akan menemaninya pergi ke dokter kandungan. Berulang kali Kei menghubungi Myungsoo, tetapi tak ada jawaban. Ketika Kei menghubungi kantornya, sekretaris Myungsoo bilang, lelaki itu tidak masuk kantor hari ini. Kei jelas khawatir. Ia takut sesuatu terjadi pada suaminya. Saat hari sudah hampir pergi dan Myungsoo masih tak ada kabar, Kei segera menyambar tas dan menghentikan taksi di depan jalan raya. Ia tak bisa terus berdiam diri, sedangkan suaminya tak tahu ada di mana dan bagaimana kabarnya.

"Hallo, Honggi Oppa? Aku minta maaf karena tidak bisa datang untuk periksa kandunganku hari ini." Kei menghubungi Dokter Lee Honggi karena takut dokter itu menunggunya.

"Oh, ya. Tidak apa. Kalau kau kelelahan sehingga tidak bisa keluar rumah, aku bisa pergi ke rumahmu."

"Tidak usah, Oppa. Aku sedang tidak di rumah sekarang. Aku ada urusan. Aku tutup, ya." Kei menutup panggilan setelah mendengar jawaban Lee Honggi.

Lee Honggi adalah sepupu Kei. Ia jelas dekat dengannya karena sepeninggal ibunya, Kei tinggal dengan keluarga Honggi sementara ayahnya menikah kembali dan sibuk dengan keluarga barunya. Honggi sangat menyayangi Kei seperti adik kandung sendiri. Ia bahkan melindungi Kei saat mantan pacar Kei sewaktu kuliah hampir melecehkannya.

"Ahjussi!" pekik Kei tiba-tiba. "Tolong berhenti!" ucap Kei lagi, tanpa mengalihkan pandangan dari sebuah pemandangan menyakitkan yang ia lihat.

Kei segera keluar dari taksi. Menyampirkan tas di pundaknya dan menyeberangi jalan raya. Matanya terus terfokus ke depan, dengan degup jantung sangat keras yang menyakitkan. Di depan sana suaminya berjalan, keluar dari sebuah toko dengan seorang gadis memeluk mesra lengannya. Kei ingin memastikan segera, apakah itu benar Myungsoo atau bukan. Kei ingin memastikan, apakah itu lelaki yang ia cintai dan percayai sepenuh hati selama ini atau bukan?

Namun...

Bruk! Brak!

Kei merasa semuanya buram. Tubuhnya terpental di tengah jalan raya dengan tubuh kaku yang sulit ia gerakan. Kei hanya mampu menggerakkan jemarinya yang lemah. Menatap nanar pada lelaki yang memakai pakaian yang Kei ingat dengan jelas, dirinya yang memilihkan pakaian itu tadi pagi. Lelaki itu tertawa ringan dengan tatapan hangat pada gadis di genggamannya. Meski samar, tetapi Kei bisa mengenali dengan jelas saat ini, bahwa itu adalah Kim Myungsoo, suami yang ia cintai. Dalam lemahnya, dalam raga tak berdayanya, Kei hanya berharap Myungsoo berbalik dan melihat ke arahnya. Namun, itu tak terjadi, bahkan saat ambulans datang dan beberapa orang mengangkat tubuh Kei, dan ia kehilangan kesadarannya.

***

Tim Kei fam mana suaranya? Gaada? Aduh, astaghfirulloh sekali, pdhal aku paling nyess nulis Kim fam😂

Tim Kei fam mana suaranya? Gaada? Aduh, astaghfirulloh sekali, pdhal aku paling nyess nulis Kim fam😂

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Kurang ajar memang ya, ini si mas gantengnya!:3

Marriage Life Lovelyz ➖ HiatusTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon