2. (Bhuwakul Fam) Happy Anniversary

Mulai dari awal
                                    

"Aku jauh lebih menyayangimu."

"Tidak. Aku yang lebih mencintaimu."

"Aku yang lebih mencintaimu."

Sujeong meninju pelan bahu Bambam dan menatapnya kesal. "Kenapa tidak mau mengalah, sih, Bam? Aku yang lebih mencintaimu. Kau tahu?" Sujeong berdecak, sedangkan Bambam tertawa.

"Iya iya. Aku mencintaimu sebesar kamu mencintaiku. Impas, kan?" Bambam nyengir lebar. Dicubitnya dengan gemas pipi cabi Sujeong dan keduanya tertawa. Manis.

"Yah, bahagia akan selalu sesederhana aku mencintaimu, kamu mencintaiku sama besar. Kita merasa utuh berdua tanpa adanya orang ketiga, keempat, atau lainnya." Sujeong mengecup pipi Bambam dan menyandarkan kepala di bahu lelaki itu. Rasa-rasanya, Sujeong jadi tidak ingin turun dari pangkuan Bambam.

***

"Ayo, masuk!" Sujeong hanya menurut saja saat Bambam menyuruhnya masuk ke dalam rumah yang gelap karena tak ada satu pun lampu yang menyala.

"Gelap, Bam. Aku takut. Nyalakan dulu lampu-lampunya."

"Ada aku. Peluk aku kalau kau takut."

"Ck. Kerdus!" Sujeong memukul pelan lengan Bambam, dan Bambam terkekeh pelan.

"Masuk, cepat!" Bambam mendorong Sujeong ke depan. Ia cekikikan sendiri melihat Sujeong yang ketakutan.

"Bam, kau dulu di depan! Nyalakan lampunya!"

"Tidak. Di dalam ada kejutan. Ayolah!" Bambam terus mendorong Sujeong masuk ke dalam rumah. Akhirnya meski kesal, Sujeong masuk dan menjerit seketika.

"BAMBAM! ADA SESUATU BERWARNA PUTIH DI DALAM!" teriak Sujeong histeris. Ia berbalik hendak memeluk Bambam, tapi lelaki itu tidak ada. Dia hilang.

Sujeong menuju pintu, hendak keluar. Namun ternyata, pintu terkunci. Sujeong ketakutan. Ia berjalan perlahan ke sisi pintu, di mana sakelar lampu berada di sana. Sujeong benci kegelapan. Ia takut sesuatu akan menerkamnya dalam gelap, seperti film-film horror barat yang pernah ia tonton.

"AAARGH!" teriak Sujeong saat tangannya disentuh seseorang ketika hendak menekan sakelar. Sujeong hendak berteriak lagi, saat penampakan seorang manusia dengan wajah yang disinari lampu senter di depannya tersenyum evil. Namun sebelum teriakkan itu keluar, bibirnya sudah lebih dulu dibungkam oleh sesuatu yang lembut. Sebuah bibir. Sujeong kenal bibir ini. Sujeong lega saat ia tahu siapa orang di hadapannya. Dipeluknya tubuh tinggi lelaki itu dan terisak di pelukannya setelah ciuman mereka terlepas.

"Kau gila! Bodoh! Menyebalkan! Sialan! Aku takut, Bam! Aku takut!" isak Sujeong di pelukan Bambam.

Bambam terkekeh dan melepaskan pelukannya. Ia menyalakan lampu dan menatap Sujeong yang hidungnya sudah memerah bekas tangis.

"Jelek." Bambam mencubit keras hidung Sujeong dengan kekehan menyebalkannya.

"Jangan mengejekku! Aku takut, Bodoh!" Dengan kasar, Sujeong memukul dada Bambam. "Tadi ada sesuatu yang besar berwarna putih."

"Maksudmu itu?" Bambam mengedikkan dagu ke sesuatu di belakang Sujeong.

Takut-takut, Sujeong mengikuti arah pandang Bambam, kemudian tercengang. "BAM! ITU KADO UNTUKKU?" teriaknya heboh. Jadi ternyata, sesuatu berwarna putih itu adalah box besar yang kemungkinan isinya adalah kado dari Bambam.

Sujeong berlari seperti anak kecil dan meloncat-loncat girang seraya bertepuk tangan di depan box itu. "Bam, buka! Ayo, buka!" jeritnya excited.

Bambam tertawa melihat tingkah menggemaskan Sujeong. Ia menghampirinya dan menatap dengan tatapan tak bisa diartikan.

"Kau harus bisa membalas ciumanku, baru aku akan buka kadonya."

"Setiap hari aku membalas ciumanmu, Bodoh! Cepatlah, jangan membuatku terus penasaran!"

"Bukan itu!" Bambam memegang bahu Sujeong, membuat wanita itu menghadap ke arahnya. "Jadi, jika aku mengecup bibirmu, kau juga harus mengecup bibirku. Jika aku mengecup keningmu, kau juga harus mengecup keningku, begitu. Kau paham?" jelas Bambam yang diakhiri tanya.

Sujeong cemberut. "Banyak persyaratan!" ketusnya.

"Mau atau tidak?"

"Iya iya mau!" ujar Sujeong setengah kesal. "Jadi?"

Cup! Bambam mengecup pipi kanan Sujeong. Sujeong melakukan hal yang sama, meski hanya mengenai pipi bawahnya karena Bambam terlalu tinggi.

Cup! Bambam mengecup pipi kiri Sujeong. Sujeong juga sebaliknya.

Cup! Kini ia mengecup kening Sujeong. Sujeong tersenyum. Ia menengadah, hendak melakukan hal yang sama, tapi susah.

"Bam, menunduk! Aku tidak bisa menjangkau keningmu!"

"Tidak." Bambam terkekeh. Kini mengecup bibir Sujeong sekilas.

"Bam!" Sujeong meloncat-loncat karena Bambam jauh lebih tinggi dari dirinya. Untuk pertama kalinya Sujeong benci dengan tinggi badannya.

Cup! Bibir Bambam kena. Bambam kembali mengecup kening Sujeong, dan Sujeong kesusahan lagi karena si kerdus tidak mau menundukkan kepala.

"Bambam, ih susah!" rengeknya kesal. Sujeong melingkarkan tangan di leher Bambam dan kembali meloncat-loncat untuk mengecup kening suaminya. Bambam malah tersenyum geli memperhatikan Sujeong yang meloncat-loncat lucu. Ini pemandangan yang langka, dan Bambam menyukainya.

"Ayo, Sayang. Kau pasti bisa!" Bambam tertawa kecil.

"Menyebalkan. Kau menyebalkan, Bam! Menunduklah sedikit!" jerit Sujeong kesal. Ia bahkan hampir menangis saking kesalnya.

Bambam tertawa semakin keras. Melihat Sujeong yang sudah mulai putus asa dan hampir menangis, Bambam akhirnya mengangkat tubuh Sujeong. Tentu saja Sujeong tersenyum dan mengecup kening Bambam.

"Impas. Cepat buka!" Sujeong nyengir lebar.

Bambam membawa tangan Sujeong dan melingkarkannya di leher. "Dasar tidak sabaran!" Ia terkekeh dan mengecup kening Sujeong lagi. Membuat wanitanya tersipu.

"Ayolah, ayo, Bam!"

"Baiklah, baiklah!" Bambam terkekeh dan menghampiri box besar itu kemudian membukanya.

Sujeong, kicep beberapa saat. Lantas ia menjerit heboh dan meloncat-loncat lagi.

"Huaaa! Teddy bear! Teddy bear, huaaa!" Segera Sujeong memeluk boneka beruang berukuran raksasa berwarna putih itu. Masih meloncat-loncat seperti anak kecil.

"Hei, boneka itu yang akan menggantikan aku saat nanti aku pergi."

Sujeong tersenyum dan menghampiri Bambam. "Terimakasih. Aku suka," bisiknya.

"Aku bahagia saat melihatmu bahagia. Happy anniversary ke-2 tahun, Sayang."

***

Hallo, siapa yang favoritin Bhuwakul fam?😂 jadi, mereka aniv pacaran, ya. Kalau nikah mereka baru sebulanan:v

Marriage Life Lovelyz ➖ HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang