Part 37

142 78 11
                                        

••••••~~ HAPPY READING GUYS ~~••••••
                                ~✨~
                                ~✨~
                                ~✨~
                                ~✨~
                  
                         ••••••💫••••••

Pagi itu, Hana berjalan memasuki gerbang sekolah dengan langkah santai. Matahari bersinar cerah, dan suasana sekolah terasa lebih hidup daripada biasanya. Hari ini, tidak ada jadwal ujian atau kegiatan berat, jadi semua siswa tampak lebih rileks.

Saat Hana hendak memasuki kelas, ponselnya bergetar. Sebuah pesan dari Ryan muncul di layar:

"Pagi, sayang. Udah di sekolah? Aku tunggu di kantin nanti ya :)"

Hana tersenyum kecil membaca pesan itu. Sejak hubungan mereka diketahui banyak orang, Ryan jadi lebih terbuka dalam menunjukkan perhatiannya. Ia mengetik balasan singkat sebelum memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas.

"Iya, aku udah sampai. Nanti aku nyusul."

Saat berjalan menuju kelas, Hana tidak sengaja menabrak seseorang di koridor.

"Eh, maaf—"

Belum selesai Hana berbicara, ia langsung terdiam begitu melihat wajah orang yang ditabraknya. Seorang cowok tinggi dengan rambut sedikit berantakan, mengenakan jaket hitam di atas seragamnya, berdiri di hadapannya dengan ekspresi sedikit terkejut.

Rafa.

Sosok yang sudah lama tidak ia temui.
“Hana?” Suara Rafa terdengar sedikit tidak percaya.

Hana masih terdiam, mencoba memproses apa yang terjadi. Rafa bukanlah seseorang yang ia duga akan bertemu di sekolah ini.

“Kamu…” Hana akhirnya berbicara. “Sejak kapan di sini?”

Rafa menyeringai kecil. “Baru pindah beberapa hari yang lalu. Kaget lihat aku?”

Hana mengangguk pelan. “Jujur, iya.”

Sebelum mereka sempat berbicara lebih jauh, bel tanda masuk berbunyi, membuat suasana di sekitar mereka mendadak sibuk dengan siswa-siswi yang bergegas ke kelas masing-masing.

Rafa menatap Hana sesaat sebelum berkata, “Nanti kalau ada waktu, kita ngobrol lagi, ya?”

Hana mengangguk tanpa sadar. Rafa tersenyum sekilas sebelum berjalan pergi.

Hana berdiri di tempatnya selama beberapa detik sebelum akhirnya menghela napas panjang dan melangkah masuk ke kelas. Di dalam hatinya, ia tahu hari ini akan terasa lebih panjang dari biasanya.

Sepanjang pelajaran berlangsung, Hana merasa pikirannya melayang-layang. Ia tidak bisa mengabaikan pertemuannya dengan Rafa pagi tadi.

Kenapa dia tiba-tiba muncul?

Sambil menopang dagunya, Hana melirik ke luar jendela. Ia mencoba mengingat kapan terakhir kali bertemu dengan Rafa. Dulu, mereka pernah dekat, meskipun bukan dalam konteks hubungan romantis. Rafa adalah seseorang yang dulu selalu ada di masa-masa sulitnya, seseorang yang membuatnya merasa aman.

Namun, semuanya berubah begitu Rafa pindah sekolah tanpa pemberitahuan. Hana sempat mencari kabarnya, tetapi seiring waktu, mereka semakin kehilangan kontak.

Sekarang, setelah sekian lama, Rafa muncul kembali seolah-olah tidak pernah ada jarak di antara mereka.

“Hana.”

Suara Risa membuyarkan lamunannya. Hana menoleh dan melihat sahabatnya itu menatapnya curiga.

“Kamu kenapa? Dari tadi melamun terus.”

Part Of ClassWhere stories live. Discover now