Part 4

448 212 42
                                        

••••••~~ HAPPY READING GUYS ~~••••••
                                ~✨~
                                ~✨~
                                ~✨~
                                ~✨~

                          ••••••💫••••••

Keesokan harinya, di pagi hari Hana berdiri di depan cermin, merapikan kerah seragamnya. Hari ini adalah tanggal 18 Agustus, hari lomba paskibra. Ia tidak terlibat langsung dalam lomba itu, tapi tetap merasa sedikit tegang setelah membaca percakapan di grup kelas kemarin.

Setelah memastikan seragam putih abu-abunya rapi, ia mengambil tas dan mengecek isi dalamnya. Buku pelajaran sudah siap, dompet ada, handphone juga. Ia sempat membuka grup kelas sebentar, tetapi tidak ada pembahasan baru soal Rafen atau lomba paskibra.

Turun ke lantai bawah, ia mendapati rumah sudah cukup ramai. Rania dan Raina sedang sarapan sambil menonton TV, sementara ibunya sibuk di dapur.

"Kak, nggak sarapan dulu?" tanya Rania tanpa mengalihkan pandangannya dari layar.

"Nggak, aku telat," jawab Hana sambil memakai sepatu. Ia memang bukan tipe yang suka sarapan pagi-pagi, apalagi kalau buru-buru seperti ini.

Setelah berpamitan, ia segera keluar rumah dan menuju motornya. Angin pagi masih terasa sejuk saat ia menyalakan mesin dan mulai melaju ke sekolah. Jalanan cukup ramai dengan siswa-siswa lain yang juga berangkat, beberapa di antaranya berboncengan dengan teman atau orang tua.

Perjalanan ke sekolah tidak memakan waktu lama. Begitu memasuki area parkir, Hana segera mencari tempat kosong dan memarkirkan motornya dengan rapi. Setelah melepas helm, ia menarik napas dalam-dalam, lalu berjalan menuju kelas.

Saat tiba di depan pintu, ia melihat beberapa teman sudah datang lebih dulu. Suasana kelas masih agak sepi, tetapi beberapa siswa sedang berbincang di bangku masing-masing.

Hana melangkah masuk dan menuju tempat duduknya. Ia membuka tas, mengambil handphone, lalu mengecek apakah ada pesan baru di grup. Sesaat kemudian, Ika datang dan duduk di kursinya.

"Eh, lo udah tau belum? Kayaknya bakal ada drama lagi hari ini," bisik Ika sambil mendekat.

Hana menoleh dengan dahi berkerut. "Maksudnya?"

Ika menyandarkan punggungnya ke kursi. "Tadi gue denger-denger, si Rafen akhirnya datang buat lomba… tapi katanya Gavin juga bakal dateng."

Hana terdiam. Jadi, meskipun sudah keluar dari tim, Gavin tetap akan muncul?

Sepertinya, hari ini akan lebih menarik dari yang ia kira.

Mengetahui bahwa Gavin tetap akan datang meskipun sudah keluar dari tim, Hana semakin penasaran dengan situasi di antara mereka berdua. Ia tahu bahwa Gavin dan Rafen sebenarnya berteman, tapi mungkin karena lomba ini, hubungan mereka jadi sedikit rumit.

"Apa mereka bakal ribut?" gumam Hana pelan.

Ika mengangkat bahu. "Gak tau sih, tapi kalau lihat obrolan di grup kemarin, kayaknya suasana bakal awkward banget."

Hana menghela napas, lalu menyandarkan punggung ke kursi. Kelas masih belum terlalu ramai, tapi entah kenapa, ia merasa hari ini akan jadi hari yang panjang.

Seiring waktu berjalan, kelas semakin ramai. Siswa-siswi berdatangan satu per satu, mengisi bangku mereka sambil berbincang seperti biasa. Hanya beberapa yang izin tidak masuk hari ini, tetapi sebagian besar hadir, termasuk mereka yang akan ikut lomba paskibra.

Hana masih duduk di tempatnya ketika tiba-tiba suara riuh terdengar dari depan kelas. Ia menoleh dan mendapati sesuatu yang cukup mengejutkan Rafen dan Gavin masuk kelas bersamaan layaknya tidak ada masalah.

Part Of ClassWhere stories live. Discover now