Part 14

174 148 22
                                        

••••••~~ HAPPY READING GUYS ~~••••••
                                ~✨~
                                ~✨~
                                ~✨~
                                ~✨~
           Lanjutan part sebelumnya yaa
                         ••••••💫••••••

Gegernya kelas semakin menjadi setelah kabar ketidakhadiran Hana dan Ryan menyebar. Beberapa siswa mulai berspekulasi, bahkan ada yang menghubungkan kejadian ini dengan pertengkaran kecil Hana dan Rafen kemarin.

"Eh, lo sadar gak sih? Hana sama Ryan gak masuk barengan!" bisik salah satu siswa di pojok kelas.

"Iya, jangan-jangan mereka lagi pergi bareng?" sahut yang lain dengan nada menggoda.

"Jangan-jangan... mereka pacaran diem-diem?"

Komentar itu membuat beberapa siswa semakin tertarik membahasnya. Bahkan, ada yang mulai menyebarkan teori ini ke grup kelas.

Sementara itu, Ika, Risa, dan Anissa yang masih berdiskusi tentang Hana mulai risih mendengar gosip yang makin liar. Ika menghela napas panjang, merasa tidak nyaman dengan situasi ini.

"Gosipnya makin ngaco, deh," gumam Anissa sambil melirik ke arah beberapa siswa yang masih sibuk membahas Hana dan Ryan.

"Udah biasa. Kalau ada yang gak masuk tanpa kabar, pasti digosipin," balas Risa datar.

Namun, Fadlan yang duduk di dekat mereka ikut berkomentar. "Tapi emang agak aneh sih, Hana gak izin, Ryan juga gak. Kalau mereka ada urusan penting, kenapa gak bilang siapa-siapa?"

Ika melirik Fadlan. "Ryan sih mungkin ada urusan sendiri. Tapi kalau Hana, aku yakin dia cuma pengen sendiri dulu."

"Tapi tetap aja aneh, Ka," Fadlan menimpali.

Belum selesai pembahasan mereka, tiba-tiba suara seorang siswa dari tengah kelas terdengar, "Rafen! Lo tau gak sih Hana kemana?!"

Mendengar namanya dipanggil, Rafen yang sejak tadi duduk diam langsung menoleh. Wajahnya tetap datar, tapi jelas ada perubahan ekspresi di matanya.

"Ngapain nanya gue?" jawabnya santai, tapi nadanya terdengar sedikit ketus.

"Ya kan kemarin lo sempet ribut sama dia. Siapa tau dia curhat ke lo sebelum gak masuk," sahut teman yang bertanya tadi.

Rafen terdiam sesaat. Hana tidak mengatakan apa-apa padanya sebelum pergi. Lagipula, ia sendiri masih memikirkan pertengkaran mereka kemarin. Apa mungkin Hana sengaja menghindarinya?

Melihat ekspresi Rafen yang berubah, beberapa siswa mulai menatapnya dengan tatapan penasaran. "Jangan-jangan Hana pergi gara-gara ribut sama lo, Fen?"

Rafen mendengus kesal. "Jangan asal ngomong. Gue juga gak tau dia kemana."

Meski begitu, ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Kenapa dia benar-benar gak ngabarin siapa-siapa?

Ika yang melihat perubahan ekspresi Rafen langsung menyadari sesuatu. "Udah, jangan dibahas lagi. Kalau Hana gak masuk, ya udah. Kita tunggu aja dia balik besok atau lusa."

Namun, gosip di kelas sudah terlanjur menyebar. Kini, hampir semua siswa bertanya-tanya, kemana sebenarnya Hana pergi?

Di meja Ika, suasana sedikit lebih tenang dibandingkan sudut lain kelas yang masih ramai membahas Hana dan Ryan. Namun, di antara teman-temannya, Ika tetap merasa resah.

Dengan cepat, ia membuka ponselnya dan mengetik pesan untuk Hana.

Ika: Han, lo di mana? Lo gak apa-apa, kan?

Part Of ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang