••••••~~ HAPPY READING GUYS ~~••••••
~✨~
~✨~
~✨~
~✨~
••••••💫••••••
Setibanya di rumah Hana meletakkan tas di kursi ruang tamu dan menghela napas pelan. Badannya terasa lelah setelah seharian di sekolah. Baru saja ia ingin menuju dapur, dua suara ceria langsung menyambutnya.
Hana adalah anak pertama dari tiga bersaudara dan memiliki dua adik perempuan kembar, Rania dan Raina. Sebagai kakak tertua, ia sering merasa bertanggung jawab atas adik-adiknya, meskipun terkadang mereka bisa sedikit merepotkan dengan energi yang tak ada habisnya.
Rania: "Kak Hana! Kakak udah pulang!"
Raina: "Lihat, aku punya mainan baru! Bagus, kan?"
Rania dan Raina berlari mendekat, masing-masing memperlihatkan koleksi mainan baru mereka dengan penuh semangat.
Rania: "Ayo main dulu sebentar! Cuma sebentar, janji!"
Raina: "Iya, kalau Kak Hana menang, boleh ambil kartuku!"
Hana tersenyum lelah, lalu menggeleng pelan.
Hana: "Nanti aja, ya? Kakak capek banget. Mau minum dulu, terus istirahat sebentar."
Ia berjalan ke dapur, mengambil gelas dan menuangkan air putih dari dispenser. Saat hendak meneguknya, suara ibunya terdengar dari ruang tengah.
Mamah: "Hana, tadi sekolahnya gimana?"
Hana menaruh gelasnya setelah setengah habis.
Hana: "Baik, Mah. Tadi ada acara di sekolah, jadi pulang lebih cepat. Tapi capek banget."
Sang ibu keluar dari kamar, masih mengenakan daster sambil merapikan rambutnya.
Mamah: "Kalau capek, istirahat aja dulu. Jangan terlalu banyak main handphone, nanti malah tambah pusing."
Hana mengangguk kecil.
Hana: "Iya, Mah. Aku ganti baju dulu terus tidur sebentar."
Sementara itu, Rania dan Raina memajukan bibir mereka, terlihat sedikit kecewa.
Rania: "Tapi Kak, nanti kalau bangun tidur harus main, ya?"
Raina: "Iya, janji! Jangan tidur lama-lama!"
Hana tersenyum kecil, mengusap kepala keduanya.
Hana: "Iya, iya. Kakak janji. Bangun tidur nanti kita main, ya."
Setelah itu, Hana berjalan menuju kamar, siap beristirahat sebelum memenuhi janjinya pada adik-adiknya.
Hana menutup pintu kamarnya, lalu merebahkan diri di kasur. Badannya terasa lebih ringan setelah melepas seragam dan berganti pakaian yang lebih nyaman. Ia menatap langit-langit sebentar, membiarkan pikirannya melayang.
Kamar Hana tidak terlalu luas, tapi cukup nyaman. Dindingnya berwarna pastel lilac, memberikan kesan tenang. Beberapa hiasan kecil seperti foto-foto polaroid dan poster sederhana tertempel rapi di satu sisi. Rak buku kecil berwarna putih berdiri di sudut dekat meja belajar, berisi beberapa novel dan pernak-pernik yang tertata dengan baik. Di sebelahnya, ada lemari pakaian dengan pintu cermin yang sedikit terbuka.
Jendela kamarnya dihiasi tirai berwarna pastel mint yang bergoyang tipis terkena embusan AC yang menyala dengan suhu rendah. Udara di kamar terasa sejuk, membuat tubuhnya semakin nyaman untuk beristirahat. Lampu gantung sederhana tergantung di langit-langit putih polos, menerangi kamar dengan cahaya kekuningan yang hangat.
ESTÁS LEYENDO
Part Of Class
Novela JuvenilSilahkan follow sebelum membaca yaa Kehidupan di masa putih abu-abu adalah masa dimana hal baru dimulai, perjalanan yang tak terduga membuat kita tak sadar bahwa selama ini hanya tersisa 1 tahun untuk melanjutkan ke tingkat kelas terakhir. Kelas s...
