••••••~~ HAPPY READING GUYS ~~••••••
~✨~
~✨~
~✨~
~✨~
••••••💫••••••
Saat mobil Ryan berhenti di depan rumah Hana, jam di dashboard menunjukkan pukul 22.20. Lampu teras masih menyala, menandakan rumah belum sepenuhnya sepi. Hana melepas sabuk pengamannya dan menoleh ke Ryan.
"Makasih ya, udah nganterin," ucap Hana dengan senyum lelah.
Ryan mengangguk sambil menatap lurus ke depan. "Iya, hati-hati masuk. Kalau udah di dalam, kabarin aku."
Hana terkekeh pelan. "Kayak bodyguard aja."
"Ya, anggap aja begitu," balas Ryan santai.
Hana turun dari mobil dan melambai kecil sebelum berjalan menuju pintu rumah. Ryan menunggu sampai Hana benar-benar masuk, memastikan gadis itu aman. Tak lama, ponselnya bergetar.
Hana: Aku udah masuk. Makasih sekali lagi!
Ryan tersenyum tipis membaca pesan itu. Ia membalas singkat sebelum akhirnya memutar mobil dan melaju pergi.
Keesokan Paginya
Suara alarm memenuhi kamar Hana pada pukul 05.00 pagi. Dengan mata yang masih berat, ia meraba-raba meja kecil di samping tempat tidurnya dan mematikan alarm tersebut. Sunyi. Tidak ada suara dari luar kamar seperti biasanya. Baru kemudian ia teringat—Mamah dan adik-adiknya sedang di luar kota, jadi rumah terasa jauh lebih sepi dari biasanya.
Hana menghela napas dan duduk di tepi tempat tidur. Karena tidak ada yang membangunkannya seperti biasa, ia harus lebih disiplin agar tidak kesiangan. Dengan langkah malas, ia menuju kamar mandi untuk bersiap.
Setelah selesai mandi dan mengenakan seragamnya, Hana turun ke dapur. Tidak ada aroma sarapan seperti biasanya. Ia harus membuat sesuatu sendiri. Akhirnya, ia hanya menuangkan susu ke dalam gelas dan mengambil roti tawar. Setelah sarapan singkat, ia mengecek kembali isi tasnya, memastikan semua sudah siap.
Saat melangkah keluar rumah, udara pagi yang masih sejuk menyambutnya. Hana menutup pintu, menguncinya, lalu menoleh ke jalanan depan rumah.
Tiba-tiba, suara motor terdengar mendekat. Hana menoleh dan melihat Ika berhenti di depan pagar dengan helm di tangannya.
"Hana! Aku jemput hari ini!" seru Ika dengan senyum lebarnya.
Hana tersenyum kecil. "Tumben?" tanyanya sambil berjalan menghampiri.
"Karena aku tau kamu sendirian di rumah. Gak ada yang bakal ngingetin kamu buat gak telat, kan?" goda Ika.
Hana tertawa kecil lalu mengambil helm yang diberikan Ika. "Yaudah, makasih udah jemput."
"Yuk, berangkat!" kata Ika, dan mereka pun melaju menuju sekolah, memulai hari baru yang mungkin akan penuh dengan cerita baru.
Suasana di Sekolah: Obrolan Seru Tentang Kemarin
Sesampainya di sekolah, Hana dan Ika berjalan berdampingan menuju kelas. Di lorong, suasana sudah cukup ramai dengan siswa-siswi yang mengobrol satu sama lain. Beberapa terlihat menguap, masih mengantuk setelah perjalanan panjang semalam.
Begitu masuk kelas, Hana langsung disambut oleh Risa yang sudah duduk di bangkunya dengan wajah penuh semangat.
"Hana! Gila sih, kemarin tuh seru banget! Tapi yang paling bikin greget ya bagian di bus itu! Apalagi pas lagu ‘Cinta dan Rahasia’, sumpah aku sampai merinding!” kata Risa sambil terkikik.
YOU ARE READING
Part Of Class
Teen FictionSilahkan follow sebelum membaca yaa Kehidupan di masa putih abu-abu adalah masa dimana hal baru dimulai, perjalanan yang tak terduga membuat kita tak sadar bahwa selama ini hanya tersisa 1 tahun untuk melanjutkan ke tingkat kelas terakhir. Kelas s...
