••••••~~ HAPPY READING GUYS ~~••••••
~✨~
~✨~
~✨~
~✨~
••••••💫••••••
Hari-hari berlalu dengan cepat, dan tanpa terasa, bulan September sudah tiba. Bulan di mana Hana dilahirkan, tepat pada tanggal 4 September.
Namun, meskipun hari ulang tahunnya semakin dekat, Hana tidak terlalu memikirkannya. Ia tetap fokus belajar, menghabiskan waktunya dengan buku dan materi pelajaran, seolah ada sesuatu yang membuatnya terdorong untuk terus belajar tanpa henti.
Setiap istirahat, saat teman-temannya sibuk mengobrol atau bercanda, Hana memilih membuka catatannya. Bahkan saat di rumah, ia lebih banyak menghabiskan waktu di kamar dengan buku-bukunya.
Bukan karena ia tidak peduli dengan ulang tahunnya sendiri, tetapi ada perasaan dalam dirinya yang sulit dijelaskan. Seolah-olah, saat ini, tidak ada hal yang lebih penting daripada terus belajar dan memahami setiap materi yang ada.
Entah apa yang sebenarnya membuatnya begitu fokus apakah karena keinginannya untuk mencapai sesuatu? Atau justru karena ia tidak ingin pikirannya teralihkan oleh hal lain?
Jam istirahat
Ika, Risa, dan Anisa sedang berkumpul di sekitar meja Hana, mengobrol santai sambil sesekali mencuri pandang ke arah Hana yang terlihat sibuk dengan bukunya.
Tiba-tiba, Ika mencondongkan tubuhnya ke arah Hana dan berkata dengan semangat, "Eh, gimana kalau weekend ini kita healing bareng ke pantai?"
Risa: "Wah, seru juga tuh! Udah lama banget kita nggak main ke pantai bareng."
Anisa: "Iya, sekalian refreshing dari tugas yang numpuk."
Hana yang sejak tadi fokus dengan catatannya, akhirnya menoleh dengan bingung. "Ke pantai?"
Ika mengangguk sambil tersenyum. "Iya! Lagian, dua hari lagi ulang tahun kamu, kan?"
Hana terdiam. Ia sama sekali tidak menyangka mereka mengingat tanggal ulang tahunnya.
Risa menimpali dengan nada menggoda, "Jangan-jangan kamu udah ada rencana lain?"
Anisa tersenyum kecil. "Atau jangan-jangan ada yang mau ngajak kamu duluan?"
Hana menggeleng cepat. "Bukan gitu... Aku cuma nggak nyangka aja kalian kepikiran ngajak ke pantai."
Ika mengangkat bahu. "Ya, kan mumpung ulang tahun kamu. Kalau nggak dirayain pun, minimal kita bisa bersenang-senang bareng."
Hana masih belum menjawab. Ada sesuatu dalam dirinya yang ragu untuk langsung mengiyakan.
Agar mengalihkan pikirannya, ia membuka ponselnya. Saat itu juga, sebuah notifikasi Instagram muncul.
Ryan: "Hana, besok ada waktu? Aku ada sesuatu buat kamu."
Hana membaca pesan itu dengan alis sedikit terangkat. Sesuatu?
Dia menelan ludah pelan. Dua hari lagi ulang tahunnya, teman-temannya mengajaknya ke pantai, dan sekarang Ryan tiba-tiba menghubunginya dengan pesan yang terdengar misterius.
Apa yang harus ia lakukan sekarang?
Saat jam istirahat
Hana masih menatap layar ponselnya, membaca ulang pesan dari Ryan seolah memastikan bahwa ia tidak salah lihat. Pikirannya bercampur aduk, dan tanpa ia sadari, wajahnya sedikit berubah.
Melihat ekspresi Hana yang tiba-tiba diam, Anisa langsung menegur, "Han, kamu kenapa? Kok pucet gitu? Sakit ya?"
Ika dan Risa yang sedang menunggu jawaban Hana juga ikut memperhatikan wajahnya dengan cemas.
YOU ARE READING
Part Of Class
Teen FictionSilahkan follow sebelum membaca yaa Kehidupan di masa putih abu-abu adalah masa dimana hal baru dimulai, perjalanan yang tak terduga membuat kita tak sadar bahwa selama ini hanya tersisa 1 tahun untuk melanjutkan ke tingkat kelas terakhir. Kelas s...
