Part 19

208 184 6
                                        

••••••~~ HAPPY READING GUYS ~~••••••
                                ~✨~
                                ~✨~
                                ~✨~
                                ~✨~
                  
                         ••••••💫••••••

Hari-hari berlalu seperti biasa, tetapi ada sesuatu yang berbeda dengan Risa. Ika dan Anisa mulai menyadari perubahan kecil pada dirinya, terutama saat Rizfan ada di sekitar.

Di kelas, Risa lebih sering salting setiap kali berbicara dengan Rizfan, meskipun tetap berusaha terlihat biasa saja. Saat Rizfan lewat di dekatnya, ekspresinya sering berubah tanpa sadar. Ia juga jadi lebih sering melamun, dan itu membuat Ika serta Anisa semakin curiga.

Di sisi lain, Hana tetap menjalani hari-harinya dengan Ryan yang masih sering menemaninya. Ika dan Reno semakin dekat, meskipun mereka belum secara resmi menyatakan hubungan. Anisa tetap menjadi dirinya yang santai dan lebih memilih sendiri, tapi tetap ada untuk teman-temannya.

Setiap hari, Risa selalu merasa sedikit gugup saat berinteraksi dengan Rizfan, tapi ia juga menikmati momen-momen kecil itu. Entah kapan salah satu dari mereka akan berani mengungkapkan perasaan, tapi untuk sekarang, mereka menikmati waktu yang ada meski dalam diam.

Suatu siang, saat hanya ada Hana dan Risa di kelas, Hana akhirnya bertanya, "Jujur deh, kamu ada perasaan sama Rizfan, kan?"

Risa yang sedang menggulir layar ponselnya langsung terdiam. Matanya sedikit melebar, lalu buru-buru mengalihkan pandangan. "Hah? Enggak kok," jawabnya dengan nada yang kurang meyakinkan.

Hana menyipitkan mata, menatap Risa penuh selidik. "Masa sih? Aku perhatiin akhir-akhir ini kamu beda kalau sama dia. Salting, tiba-tiba diem, terus kalau ngobrol sama dia nadanya beda."

Risa menghela napas, lalu akhirnya tersenyum kecil. "Ya… mungkin ada dikit. Tapi kan nggak bisa gitu aja. Dia nggak pernah bilang apa-apa juga, aku nggak tahu dia gimana ke aku."

Hana mengangguk paham. "Jadi HTS?" tanyanya, setengah bercanda.

Risa mendengus pelan. "Kayaknya iya, ya. Nggak ada status, tapi ada rasa."

Mereka berdua tertawa kecil, tetapi Risa tetap merasa sedikit bimbang. Hanya Hana yang tahu tentang perasaannya, sementara Ika dan Anisa hanya bisa menebak-nebak tanpa konfirmasi.

Di sisi lain, Rizfan sebenarnya juga sering memperhatikan Risa tanpa ia sadari. Saat mereka berbincang, Rizfan kadang ingin mengatakan sesuatu, tapi selalu mengurungkan niatnya. Ia memilih untuk tetap menjaga interaksi seperti biasa, meskipun dalam hati ada perasaan yang ia pendam.

Tanpa mereka sadari, Ika dan Anisa yang duduk tidak jauh dari mereka saling melirik. Sejak beberapa waktu lalu, mereka sudah menyadari kalau Risa berubah sedikit—lebih sering memperhatikan Rizfan, lebih mudah senyum saat ada dia, dan sering melamun sendiri kalau lagi enggak ada obrolan.

Ika menyenggol Anisa pelan. "Fix, Risa beneran suka sama Rizfan."

Anisa mengangguk setuju sambil tersenyum tipis. Mereka tidak berkomentar banyak, tapi dari sorot mata mereka, jelas terlihat bahwa mereka sudah tahu sejak lama.

Untuk sekarang, biarkan saja Risa menikmati perasaannya. Siapa tahu, nanti waktu yang akan menjawab apakah HTS ini akan berakhir dengan kejelasan atau tetap menjadi rasa yang dipendam.

Rizfan tidak bisa memungkiri, setiap kali melihat Risa, ada perasaan yang berbeda di hatinya. Awalnya, dia berpikir hanya sekadar nyaman berteman, tapi lama-lama dia mulai memperhatikan hal-hal kecil—cara Risa tersenyum, bagaimana dia memainkan ujung jilbabnya saat gugup, atau bagaimana Risa selalu bisa membuat suasana lebih hidup.

Part Of ClassWhere stories live. Discover now