Ika ikut duduk di kursinya sambil membuka botol minumnya. "Bukan cuma itu, loh. Grup ‘Kapal Berlayar’ juga heboh banget setelah aku kirim foto kemarin! Ryan bahkan sampai speechless, kan?” ujarnya sambil tertawa kecil.

Hana yang baru saja meletakkan tasnya di meja langsung memijat pelipisnya. "Jangan diinget-inget lagi deh… Malu tau!"

"Malu gimana? Itu momen bersejarah!" timpal Rizfan yang tiba-tiba muncul di belakang mereka. "Eh, tapi ngomong-ngomong, Risa, ada yang mau kalian jelasin gak sih? Kok duduknya sebelahan terus sama aku?" godanya dengan nada menggoda.

Risa yang sedang minum teh langsung tersedak dan buru-buru menutup mulutnya. "Hah?! Enggak, enggak, kebetulan aja! Jangan mulai deh, Riz!" jawabnya cepat dengan pipi yang mulai memerah.

Ika dan Hana saling bertukar pandang lalu tertawa.

"Fix, ada yang ketahuan! Wah, Risa… Harusnya kamu siap-siap dikepoin satu kelas hari ini, nih," goda Hana sambil tersenyum jahil.

"Udah, udah, jangan gangguin Risa mulu. Kita bahas yang lain aja," ujar Rama yang baru datang sambil membawa jajanan di tangannya. "Btw, si Anissa mana? Kok belum keliatan?"

"Dia bilang kepalanya masih agak pusing gara-gara perjalanan kemarin. Mungkin nanti datang agak telat," jawab Reno yang ikut bergabung.

Tiba-tiba, suara bel masuk berbunyi. Semua siswa mulai kembali ke tempat duduknya masing-masing. Meski begitu, bisikan-bisikan kecil masih terdengar di sana-sini, terutama soal kejadian seru semalam.

Hari baru telah dimulai, tapi sepertinya cerita dari kemarin belum akan berakhir begitu saja.

Suasana Pelajaran Pertama

Bel masuk sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, dan kini kelas mulai tenang setelah guru pelajaran pertama memasuki ruangan. Hari ini, mereka memulai dengan pelajaran Matematika, yang langsung membuat sebagian siswa mengeluh dalam hati.

"Baik, sebelum kita mulai, buka buku kalian di halaman 57. Hari ini kita akan membahas tentang limit fungsi," ujar Bu Retno, guru Matematika mereka, sambil menuliskan beberapa rumus di papan tulis.

Hana membuka bukunya perlahan, mencoba fokus meski pikirannya masih sedikit melayang ke kejadian semalam. Dari sudut matanya, ia bisa melihat Ika yang tampak serius mencatat, sementara Risa yang duduk di sebelahnya malah menopang dagu dengan ekspresi malas.

Di belakang, Rizfan dan Rama sesekali berbisik pelan, mungkin membahas sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran. Namun, mereka langsung terdiam ketika Bu Retno menoleh ke arah mereka.

"Rizfan, Rama, kalian membahas apa? Mau berbagi dengan kelas?" tanya Bu Retno dengan nada santai tapi penuh arti.

Rizfan tersenyum canggung. "Ah, enggak, Bu. Kami cuma... diskusi soal limit fungsi, hehehe."

"Oh, bagus kalau begitu. Kalau sudah paham, nanti bisa maju ke depan untuk mengerjakan soal ya."

Rama langsung menunduk, menyesali keputusan untuk berbisik barusan. Sementara itu, beberapa teman lain menahan tawa.

Di sisi lain kelas, Rafen tampak serius menyalin rumus ke bukunya. Tak seperti biasanya, kali ini ia terlihat benar-benar fokus, tidak banyak bicara atau mengganggu teman-temannya.

Pelajaran terus berlanjut, dan suasana kelas menjadi lebih tenang. Beberapa siswa sudah mulai paham materi, sementara yang lain masih berusaha mencerna penjelasan yang cukup rumit.

Hana mencoba mencatat dengan rapi, meski sesekali matanya melirik ke arah jam dinding. Masih ada 20 menit lagi sebelum pelajaran ini berakhir.

"Baik, sebelum kita tutup, saya akan memberi kalian latihan soal. Kerjakan di buku masing-masing, nanti kita bahas bersama," kata Bu Retno sebelum membagikan beberapa soal ke kelas.

Part Of ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang