Mobil terus melaju mengikuti bis, mendekati pusat kota di mana mall tujuan mereka berada.
Setibanya di parkiran mall, Hana segera turun dari bus sambil membawa beberapa tas berisi baju, alat makeup, serta tas kecil yang berisi handphone, uang, dan beberapa barang penting lainnya. Bersama Ika, Risa, dan Anissa, ia langsung berjalan menuju masjid terdekat yang berada tidak jauh dari mall untuk berganti pakaian.
Di dalam masjid, mereka naik ke lantai atas yang khusus untuk perempuan. Hana membuka ranselnya dan mengeluarkan setelan baju baru yang sudah ia persiapkan. Setelah berdiskusi sebentar dengan teman-temannya, akhirnya ia memutuskan untuk mengenakan blouse putih dengan detail ruffle di bagian lengan, dipadukan dengan rok plisket warna cokelat susu, serta pashmina berwarna senada. Sementara itu, Ika memilih tunik biru pastel dengan celana kulot putih, Risa memakai dress floral bernuansa peach, dan Anissa mengenakan kemeja oversized dengan celana jeans straight-cut.
Sembari bercermin, Hana merapikan pashminanya dan mengaplikasikan sedikit lip tint. "Udah cocok, kan?" tanyanya ke teman-temannya.
"Bagus banget," sahut Ika sambil tersenyum.
"Udah, ayo turun. Ntar yang lain nungguin," Risa mengingatkan.
Di sisi lain, di dekat parkiran mobil, Ryan bersandar di samping mobil dengan tangan disilangkan, menunggu dengan sabar. Rama yang berdiri di sebelahnya sesekali memainkan handphonenya.
"Kayaknya gue mau ke toilet dulu deh," kata Ryan tiba-tiba.
Rama melirik sekilas. "Yaudah, gue temenin."
Tanpa banyak bicara, mereka berjalan menuju masjid yang sama, tetapi langsung menuju lantai bawah yang merupakan area khusus untuk laki-laki. Mereka tidak tahu bahwa di lantai atas, Hana dan teman-temannya juga sedang berganti pakaian.
Ryan masuk ke dalam toilet untuk mengganti bajunya. Ia memilih sweater hitam oversized dengan jeans denim slim-fit, dipadukan dengan sneakers putih. Sementara itu, Rama mengenakan kemeja flanel hijau tua dengan celana hitam polos.
Setelah selesai, mereka berdua keluar dari masjid dan kembali ke parkiran mobil. Ryan melirik jam tangannya sebelum berkata, "Ayo masuk ke mall, mereka juga pasti udah kelar ganti baju."
Rama hanya mengangguk dan mengikuti dari belakang.
Setelah selesai berganti pakaian, Hana, Ika, Risa, dan Anissa berjalan kembali menuju bus untuk meletakkan beberapa tas yang tidak mereka perlukan saat berada di dalam mall. Mereka memastikan semua barang penting tetap dibawa sebelum akhirnya turun kembali.
Hana melirik ke sekitar dan tanpa pikir panjang langsung berjalan menuju mobil Ryan. Ia tahu Ryan pasti sudah menunggunya di sana. Benar saja, begitu ia mendekat, Ryan sudah berdiri di samping mobilnya dengan tangan di saku celana, terlihat santai namun tetap memperhatikan sekitar.
"Kita langsung masuk?" tanya Hana saat tiba di dekatnya.
Ryan mengangguk. "Udah selesai ganti baju juga tadi, jadi nungguin kamu aja."
Saat mereka mulai berjalan berdampingan menuju pintu masuk mall, pandangan Ryan tiba-tiba tertuju pada pergelangan tangan kiri Hana. Ia salting seketika. Gelang berwarna silver yang dulu pernah ia berikan masih melingkar di sana.
Ryan menelan ludah, sedikit terkejut sekaligus senang. Ia tidak menyangka Hana masih menyimpan dan memakainya sampai sekarang.
"Kamu masih pakai gelang itu?" tanya Ryan, suaranya terdengar lebih pelan dari biasanya.
Hana melirik ke arahnya, lalu menatap gelang di tangannya dengan ekspresi santai. "Iya, kenapa? Aku suka, jadi aku pakai terus."
Ryan diam sejenak. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia ingin mengatakan sesuatu, tapi ragu. Pada akhirnya, ia hanya tersenyum kecil dan berkata, "Bagus kalau kamu suka."
YOU ARE READING
Part Of Class
Teen FictionSilahkan follow sebelum membaca yaa Kehidupan di masa putih abu-abu adalah masa dimana hal baru dimulai, perjalanan yang tak terduga membuat kita tak sadar bahwa selama ini hanya tersisa 1 tahun untuk melanjutkan ke tingkat kelas terakhir. Kelas s...
Part 23
Start from the beginning
