"Hana, ayo nyanyi! Bapak mau denger suara kamu!"

Hana langsung menggeleng cepat. "Nggak, Pak, saya nanti aja."

Karena Hana menolak, mikrofon diberikan ke Melva, seorang siswi cantik yang memiliki suara cukup bagus, juga dikenal sebagai seorang TikToker terkenal di media sosial.

Melva menyanyikan satu lagu dengan penuh percaya diri, suaranya menggema di dalam bus. Setelah selesai, ia menyerahkan mikrofon ke Pak Aryo lagi.

"Bagus! Ada lagi?" tanya Pak Aryo sambil melirik ke belakang.

Rafen yang sejak tadi diam akhirnya maju untuk mengambil mikrofon.

Tanpa banyak bicara, ia mulai menyanyikan lagu "Hujan Kemarin."

"Kemarin ku dengar kau ucap kata cinta..."
"Seolah dunia bagai di musim semi..."
"Kau datang padaku membawa luka lama..."
"Ku tak ingin salah semua seperti dulu..."

Suara Rafen terdengar dalam dan penuh penghayatan. Beberapa siswa yang tadinya sibuk sendiri mulai terdiam dan mendengarkan.

Hana yang duduk di depan tanpa sadar menunduk sedikit, merasakan sesuatu yang aneh di dadanya. Seakan lagu itu menyentuh sesuatu di hatinya yang selama ini ia abaikan.

Di belakang, Abi dan teman-temannya bertukar pandang, namun memilih diam.

Setelah Rafen selesai menyanyikan Hujan Kemarin, suasana di dalam bus masih terasa hening. Beberapa teman sekelas tampak terhanyut dalam lagu tersebut, sementara yang lain mulai kembali berbincang pelan.

Kini, giliran Hana. Ia menggenggam mikrofon erat-erat, menarik napas sejenak sebelum akhirnya mulai menyanyikan lagu pilihannya. Musik mulai mengalun, membawa nada yang sendu namun penuh emosi.

> Terus melangkah melupakanmu
Lelah hati perhatikan sikapmu
Jalan pikiranmu buatku ragu
Tak mungkin ini tetap bertahan

Suara Hana terdengar lembut namun penuh perasaan. Ia menyanyikan bait pertama dengan penuh penghayatan, membuat beberapa teman yang tadi bercanda langsung terdiam dan mendengarkan.

Dari kursinya di belakang, Rafen menatap ke depan, melihat Hana yang sedang bernyanyi. Ada sesuatu dalam sorot matanya, seolah lagu ini menyentuh sesuatu dalam dirinya.

Ketika reff tiba, suara Hana terdengar lebih kuat, seolah ada beban yang ia lepaskan lewat nyanyian.

> Engkau bukanlah segalaku
Bukan tempat tuk hentikan langkahku
Usai sudah semua berlalu
Biar hujan menghapus jejakmu

Beberapa teman mulai ikut bersenandung pelan, menikmati lagu yang dinyanyikan Hana. Beberapa bahkan mulai menggoyangkan kepala mengikuti irama.

> Usai sudah semua berlalu
Biar hujan menghapus jejakmu...

Nada terakhir mengalun lembut. Hana menutup matanya sejenak sebelum akhirnya meletakkan mikrofon ke pangkuannya.

Bus kembali hening, sebelum akhirnya suara tepuk tangan terdengar dari berbagai penjuru.

“Gila, meresap banget suaranya!” seru seseorang dari belakang.

Pak Aryo mengangguk puas. "Bagus, Hana! Suaramu dalam banget rasanya."

Hana hanya tersenyum kecil, merasa lega sekaligus sedikit emosional.

Namun, sebelum suasana kembali normal, tiba-tiba Pak Aryo berbicara lagi.

“Karena suara Hana dan Rafen bagus, gimana kalau kalian duet satu lagu?”

Bus langsung heboh. Beberapa teman bersorak, sementara yang lain saling melirik penuh antusias.

Part Of ClassWhere stories live. Discover now