"Iya, nanti kalau udah sehat, kita jalan-jalan bareng!" tambah Anissa.
Ika hanya tersenyum lembut dan menepuk tangan Hana pelan. "Jaga diri baik-baik, Han. Jangan maksa diri lagi, ya."
Hana mengangguk, merasa hangat dengan perhatian mereka.
Setelah berpamitan, ketiga temannya pun keluar dari ruangan, meninggalkan Hana dan Ryan berdua di dalam kamar rumah sakit yang mulai sunyi kembali.
Setelah Ika, Risa, dan Anissa pergi, suasana kamar kembali hening. Aku sedikit merasa ngantuk, tapi sebelum benar-benar terlelap, seorang perawat masuk ke ruangan.
"Mas, tadi kan yang bawa pasien ini ke rumah sakit, ya?" tanya perawat itu sambil melihat Ryan.
"Iya, Mbak. Ada apa?"
"Pasien ini kan masuk tanpa didampingi keluarga, jadi administrasinya masih perlu diurus. Bisa bantu ke bagian pendaftaran sebentar?"
Ryan menoleh padaku sejenak sebelum mengangguk. "Oke, saya urus sekarang."
Sebelum keluar dari kamar, dia memastikan selimutku tertutup rapat. Aku hanya tersenyum tipis dan mengangguk, membiarkannya pergi.
Di Luar Kamar
Ryan mengeluarkan ponselnya dan mengetik cepat. Ia menghubungi temannya yang bisa membantunya malam ini.
"Lo bisa bantu gue nggak?"
Pesan itu terkirim ke dua orang: Dion dan Kevin, dua temannya yang cukup dekat sejak SMP.
Tak butuh waktu lama, Dion membalas.
"Kenapa, Ry?"
"Gue di rumah sakit. Bisa mampir ke rumah gue? Gue butuh beberapa baju dan mungkin makanan juga. Lo sama Kevin sekalian ke sini."
"Oke, gue otw ke rumah lo sekarang."
Sambil menunggu, Ryan segera mengurus administrasi di bagian pendaftaran. Setelah semuanya beres, ia kembali ke kamar Hana dan duduk di kursi di samping ranjangnya.
Hana masih tertidur dengan wajah yang terlihat lebih tenang dibanding tadi siang.
Pukul 19.45 – Dion dan Kevin Tiba
Tak lama kemudian, Dion dan Kevin datang. Dion membawa tas kecil berisi beberapa pakaian Ryan, sementara Kevin membawa kantong plastik berisi makanan dan minuman.
"Lo serius nginep di sini?" tanya Kevin sambil menyerahkan tas ke Ryan.
"Ya, gue yang bawa dia ke sini. Nggak enak kalau gue tinggal."
Dion melirik ke arah Hana. "Dia udah mendingan?"
"Udah lebih baik, sih. Tapi masih lemes."
Mereka bertiga berbincang sebentar di luar kamar, agar tidak mengganggu Hana yang sedang tidur. Setelah memastikan Ryan tidak butuh apa-apa lagi, Dion dan Kevin pamit.
"Oke, kalau ada apa-apa, kabarin aja," kata Dion sebelum beranjak pergi.
"Iya, jangan lupa makan juga, Ry," tambah Kevin.
Ryan hanya mengangguk dan kembali masuk ke kamar setelah mereka pergi.
Pukul 20.00 Kembali ke Kamar Hana
Suasana kembali sunyi. Ryan duduk di kursi dekat tempat tidur Hana, memperhatikan wajahnya yang masih terlihat pucat. Sesekali, ia mengecek ponselnya, tapi kemudian memutuskan untuk tidak membalas pesan-pesan yang terus masuk.
Setidaknya, untuk malam ini, biarkan hanya dia yang tahu keadaan Hana.
💫💫💫
Pukul 21.30
Hana terbangun di tengah malam karena merasa haus. Ia mengerjap pelan, melihat sekitar kamar yang sepi. Hanya ada lampu redup di pojok ruangan, menerangi Ryan yang duduk di kursi, kepalanya bersandar di tangan, tertidur dengan posisi duduk.
Hana tersenyum tipis, merasa sedikit lebih baik dibanding tadi. Ia mencoba meraih gelas di meja samping, tapi tangannya lemas. Akhirnya, tanpa sengaja, gelas itu hampir jatuh.
Greb!
Ryan terbangun dan dengan refleks menangkap gelas itu sebelum menyentuh lantai. "Pelan-pelan, jangan maksain diri."
Hana menunduk, merasa bersalah. "Maaf."
Ryan hanya mendesah kecil lalu menuangkan air ke gelas dan menyerahkannya pada Hana. "Minum dulu."
Hana menurut, lalu kembali bersandar di bantal setelahnya. "Ryan, besok kamu sekolah, kan?"
Ryan menatapnya sejenak sebelum mengangguk. "Iya. Tapi kalau lo butuh sesuatu, gue bisa bolos."
Hana menggeleng. "Nggak usah. Gue baik-baik aja kok."
Ryan tidak langsung membalas. Ia hanya menatapnya, memastikan Hana tidak sedang memaksakan diri. Setelah itu, ia kembali bersandar di kursinya, membiarkan Hana beristirahat.
✨✨✨
Hii guyss hehe gimana ceritanya?? Seruu gaa?? Yaa aku mulai nulis lagii and klo ada kesalahan kalimat silahkan di komentar 😽 bantu support aku lagii yaahhh thankyou guyss.... JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, AND SUPPORT YAAA
Tunggu kelanjutannya yahh
💫HAPPY READING GUYS 💫
YOU ARE READING
Part Of Class
Teen FictionSilahkan follow sebelum membaca yaa Kehidupan di masa putih abu-abu adalah masa dimana hal baru dimulai, perjalanan yang tak terduga membuat kita tak sadar bahwa selama ini hanya tersisa 1 tahun untuk melanjutkan ke tingkat kelas terakhir. Kelas s...
Part 15
Start from the beginning
