“Yeay, selamat ulang tahun, Hana!” teriak Ika dengan semangat.
“Sekarang waktunya potong kue!” tambah Risa.
Hana mengambil pisau plastik kecil yang sudah disiapkan, lalu dengan hati-hati memotong bagian pertama dari kue ulang tahunnya. Ia mengambil sepotong kecil dan tersenyum.
“Siapa yang mau suapan pertama?” tanyanya sambil menatap teman-temannya.
Ika langsung menunjuk dirinya sendiri. “Jelas aku!”
“Eh, nggak bisa, aku duluan,” Anisa ikut merebut posisi.
Tawa mereka kembali pecah. Hana akhirnya menyuapi Ika terlebih dahulu, lalu disusul oleh Anisa dan Risa. Mereka menikmati momen itu dengan penuh kebahagiaan.
Namun, di tengah suasana hangat tersebut, Ika tiba-tiba menoleh ke arah Ryan yang duduk sedikit lebih jauh dari mereka, terlihat santai sambil tersenyum kecil.
“Han, kamu nggak foto bareng Ryan?” Ika bertanya, suaranya terdengar cukup jelas.
Hana menoleh dengan sedikit terkejut.
“Dia jauh-jauh ke sini loh, ikut ngerayain bareng kita semua. Kasian tuh duduk di ujung sana,” lanjut Ika dengan nada menggoda.
Ryan yang mendengar perkataan itu hanya tersenyum sambil mengangkat bahu, seolah tidak terlalu ambil pusing.
Hana sedikit ragu sejenak, tapi akhirnya tersenyum tipis dan mengangguk. “Iya, ayo foto.”
Mereka semua langsung bersorak kecil, sedangkan Ryan akhirnya berdiri dan berjalan mendekat. Ika kembali mengambil ponselnya untuk mengabadikan momen tersebut.
“Senyum ya, jangan canggung gitu,” goda Risa sambil tertawa.
Klik!
Satu foto berdua bersama Ryan pun berhasil diambil, menambah kenangan indah di hari ulang tahun Hana.
Momen Sore Hari & Pulang ke Rumah
Setelah puas menghabiskan waktu di pantai, mengobrol, bercanda, dan berfoto bersama, langit mulai berubah warna menjadi oranye keemasan. Suasana pantai yang tadinya cerah perlahan berubah lebih teduh, angin laut berhembus sepoi-sepoi, membawa aroma garam yang khas.
Hana menatap laut yang perlahan berkilau terkena pantulan cahaya matahari yang mulai tenggelam. Ia merasa harinya begitu menyenangkan.
“Udah hampir jam empat, nih,” kata Anisa sambil melihat jam di ponselnya.
Ika mengangguk. “Iya, kita harus segera pulang sebelum kemalaman.”
Mereka pun mulai bersiap untuk pulang. Ryan yang sejak tadi ikut menikmati kebersamaan itu hanya tersenyum kecil, lalu mengambil kunci mobilnya.
“Aku duluan, ya,” katanya singkat.
Hana menoleh padanya dan tersenyum tipis. “Hati-hati, Ryan. Makasih udah datang hari ini.”
Ryan menatapnya sejenak, lalu mengangguk sebelum akhirnya berjalan menuju mobilnya.
Sementara itu, Hana dan teman-temannya menaiki mobil Ika, bersiap untuk kembali ke rumah masing-masing. Di perjalanan, mereka masih sesekali tertawa sambil melihat kembali foto-foto yang telah mereka ambil sebelumnya.
“Aku kirim ke grup ya,” kata Ika sambil mengetik di ponselnya.
Notifikasi langsung muncul di ponsel Hana. Jena mengirim beberapa foto yang diambil dari ponsel Ika. Hana tersenyum melihatnya. Semua terlihat begitu bahagia. Bahkan, ada foto candid saat Ryan tersenyum di sampingnya.
YOU ARE READING
Part Of Class
Teen FictionSilahkan follow sebelum membaca yaa Kehidupan di masa putih abu-abu adalah masa dimana hal baru dimulai, perjalanan yang tak terduga membuat kita tak sadar bahwa selama ini hanya tersisa 1 tahun untuk melanjutkan ke tingkat kelas terakhir. Kelas s...
Part 9
Start from the beginning
