kala itu

926 170 6
                                    

namo menekan-nekan klakson motornya, namun penjaga rumahnya tidak kunjung membuka pagarnya.

"pak bagas kemana?" gumamnya, biasanya jika dia pulang bagas sudah langsung membuka pagar jika mendengar suara motornya.

dari pada lama menunggu namo memilih untuk turun dari motornya, membuka pagarnya sendiri.

"loh tidak di kunci?" gumamnya, langsung membuka pagarnya, kemudian dia kembali ke motornya, membawanya masuk, setelannya namo menutup pagarnya kembali.

"di sini juga tidak ada, libur kah?" ucap namo tidak melihat bagas di pos

namo langsung beranjak masuk rumahnya, namun dia menghentikan langkahnya saat melihat seseorang yang ia kenali sedang berdiri di depan pintu mengobrol dengan orang yang baru ia kenal beberapa hari ini.

"di sini rupanya" gumam namo melihat bagas sedang ngobrol dengan pembantu rumahnya

"cie berduaan" ucap namo dengan senyumnya menghampiri bagas

"non namo" ucap bagas kaget tiba-tiba melihat anak majikannya

"cie mbak Ina" ucap namo menggoda pembantunya
 
"apa itu?" ucap namo melihat plastik di tangan bagas

"martabak buat mbak Ina ya?" ucap namo melihat bagas

"kok tau non?" ucap bagas

"cie, pake kasih-kasih martabak segala, pacaran ya?" ucap namo dengan senyum jahilnya

"pantes aja di klakson beberapa kali tidak dengar, taunya lagi berduaan" ucap namo

"maaf non tidak dengar" ucap bagas

"iyalah mana bisa denger orang lagi pacaran gini" ucap namo

"Engga kok non" ucap mbak Ina

"kita tidak pacaran" ucapnya lagi

"Iya kah?" ucap namo

"bener non, tadi mbak di panggil-panggil dia, tidak tau mau apa" ucap mbak Ina

"saya kan mau kasih ini buat kamu" ucap bagas melihat mbak Ina

"saya udah bilang saya tidak mau, udah kenyang, udah makan" ucap mbak Ina

"masa di tolak, saya belinya susah loh buat kamu" ucap bagas

"kan tidak ada yang suruh beli, makan aja sendiri saya tidak mau" ucap mbak Ina

"kok kamu gitu?" ucap bagas

namo menutup mulutnya menahan tawa melihat apa yang dia liat sekarang, geli tapi lucu pikirnya.

"udah ah saya mau masuk, banyak kerjaan" ucap mbak Ina

"ayo non masuk, non pasti cape baru pulang" ucap mbak Ina melihat namo

"huh? oh iya, nanti aku masuk, mbak masuk duluan aja" ucap namo

"mari non" ucap mbak Ina beranjak meninggalkan namo dan bagas

"yah di tolak" gumam bagas menundukkan kepalanya, sontak membuat namo terkekeh melihatnya.

"semangat, kesempatan pasti tidak ada lagi pak" ucap namo

"kalau tidak ada lagi ngapain semangat non" ucap bagas, membuat namo terkekeh lagi.

"lagian ngapain tiba-tiba ngasih martabak ke mbak Ina?" ucap namo

"pak bagas suka ya mbak Ina ya?" ucap namo

"engga kok" ucap bagas

"yang bener" ucap namo dengan senyumnya

"sedikit doang" ucap bagas

Life Together. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang