demam

1.3K 186 8
                                    

"pacarmu sakit kamu tidak tau?" ucap irin melirik becky

"pacarku? siapa pacarku?" ucap becky

"ayah namo siapa lagi" ucap irin memasukan satu suap makanan ke mulutnya

"omong kosong macam apa itu, kita tidak pacaran" ucap becky

"ah benarkah?" ucap irin tersenyum tidak percaya melihat becky

"hm, berhenti tersenyum seperti itu" ucap becky melihat irin

becky mengerutkan keningnya menyadari sesuatu, sakit? freen sakit? pikirnya.

"maksudmu freen sakit?" ucap becky melihat irin

"hm" gumam irin mengangguk

"darimana kamu tau?" ucap becky

"suamiku pergi ke rumahnya tadi, heng bilang freen sakit" ucap irin

"kamu tidak tau?" ucap irin mendapatkan gelengan dari becky

"freen tidak mengatakan apapun padaku, dia bilang dia sedang memiliki urusan jadi tidak bisa menemui-ku dulu" ucap becky

dua hari ini becky belum bertemu dengan freen, yang ia tau freen tidak bisa menemuinya karena memiliki urusan, freen memberitahunya sendiri di telpon jadi becky percaya saja.

"ah seperti itu" ucap irin

"lupakan, anggap saja aku tidak memberitahumu freen sakit" ucap irin

"huh?" gumam becky tidak mengerti

"freen tidak memberitahu mu bahwa dia lagi sakit, itu tandannya dia tidak ingin kamu tau, mungkin takut kamu khawatir" ucap irin

"dia sakit apa?" ucap becky

"tidak enak badan atau demam entahlah aku tidak tau, heng hanya memberitahuku dia ingin kerumah freen karena freen sakit" ucap irin

"pintakan aku alamat rumah freen pada suamimu" ucap becky

"untuk apa?" ucap irin

"dia sakit aku harus menemuinya, bagaimana bisa dia tidak memberitahuku seperti ini" ucap becky

becky jadi sedikit kesal, kenapa laki laki itu tidak memberitahunya.

"sekarang?" ucap irin di angguki becky

"kamu akan menemuinya sekarang?" ucap irin di angguki becky lagi

"kita sedang makan siang, aku bahkan baru makan tiga suap makananku, sekarang kamu akan pergi meninggalkan ku?" ucap irin menatap tidak percaya becky

"hum, kamu bisa makan sendiri aku harus menemuinya" ucap becky

"kamu benar menghawatirkannya?" ucap irin

"entahlah, kirimkan saja alamat freen padaku" ucap becky

"aku pergi, biar aku yang bayar" ucap becky beranjak pergi

"pergi saja, pergi temui kakak mu yang tampan itu" teriak irin melihat becky meninggalkannya sendirian

"kenapa dia tidak kembali saja jika masih menghawatirkannya seperti itu" gumam irin menggelengkan kepalanya

---------------------------------------------------------------------------

becky sudah berdiri di depan pintu apartemen freen, dia terus mengetuk pintunya tapi si pemilik rumah tidak kunjung membukanya juga, membuat becky semakin khawatir, dia takut terjadi sesuatu pada freen.

freen beranjak membuka pintu, dia bertanya tanya siapa yang mengetuk pintu? siapa yang datang? pasalnya tidak ada yang pernah ke apartemennya selain heng, dan kurir.

Life Together. Where stories live. Discover now