hujan

1.2K 186 9
                                    

"kita tidak bisa terus menunggu seperti ini" ucap namo melirik freen

"lalu bagaimana? kamu mau hujan hujanan?" ucap freen

perjalanan pulang mereka terhenti karena tiba tiba turun hujan, jadi keduanya memutuskan untuk meneduh.

"itu lebih baik daripada menunggu seperti ini" ucap namo

"tidak" ucap freen

"kamu tidak boleh hujan hujanan nanti kamu sakit" ucap freen melirik namo

"bapak tua" ucap namo melihat freen

"aku tidak selemah itu" ucap namo

"aku tidak akan sakit karena air hujan" ucap namo

"tidak peduli, kamu tidak boleh hujan hujanan" ucap freen

"kita akan terus duduk seperti ini menunggu hujan reda?" ucap namo

"hm" gumam freen menganggukkan kepalanya

"yang benar saja, aku tidak mau" ucap namo

"kamu bisa menunggu sampai hujan reda di sini, aku pulang sendiri" ucap namo berdiri dari duduknya

"duduk saja tunggu sebentar lagi" ucap freen menahan namo

"kita sudah hampir satu jam di sini" ucap namo menatap malas freen

"baiklah, hanya sebentar aku tidak bohong" ucap freen menarik namo agar kembali duduk

"sebentar saja" ucap freen

"aku sudah pesan taksi untukmu" ucap freen

"bersabar sebentar, 5 menit lagi sampai" ucap freen

"huh?" gumam namo

"taksi?" ucap namo mendapatkan anggukan dari freen

"kamu bisa naik taksi, nanti aku akan mengikuti mu dari belakang menggunakan motormu" ucap freen

"dengan begitu kamu tidak perlu hujan hujanan" ucapnya lagi

"apa? bagaimana denganmu? kamu akan hujan hujanan?" ucap namo

"hm" gumam freen mengangguk

"kamu gila?" ucap namo menatap tidak percaya freen

"tidak" ucap freen

"kenapa? kamu menghawatirkan ku jika aku hujan hujanan?" ucap freen

"tidak" ucap namo

"ck" gumam freen terkekeh

"menurut saja, tunggu sebentar lagi" ucap freen di angguki namo

keduanya kembali terdiam, sibuk dengan pikirannya masing masing-masing, menatap hujan yang tidak kunjung reda.

"namo" ucap freen tiba tiba melirik namo

"hm?" gumam namo melihat freen

"apa impian mu?" ucap freen

"impianku?" ucap namo di angguki freen

"tidak ada" ucap namo

"kenapa?" ucap freen

"tidak ada alasan" ucap namo

"lebih baik berpura-pura tidak memiliki impian" ucap namo

"mempunyai impian hanya akan membuatmu merasa menyedihkan" ucap namo

"kamu benar" ucap freen

"apa gunanya impian jika kenyataan bertentangan" ucap freen menatap kosong ke depan

Life Together. Kde žijí příběhy. Začni objevovat