solid

871 142 3
                                    

"namo?" gumam damar melihat temannya di tepi jalan, dia langsung menepikan taksinya.

"dia menabrak mobil?" gumamnya lagi melihat ke arah namo

"ini tidak beres" ucap damar saat melihat namo terus beradu mulut dengan laki-laki yang ada di sana, dia langsung keluar dari mobilnya.

"namo" teriak damar, sontak membuat namo dan dua laki-laki itu melihat ke arahnya.

"damar?" gumam namo melihat damar menghampirinya

"ada apa ini? kamu menabrak?" ucap damar

"kamu temannya?" ucap laki-laki yang tadi terus beradu mulut dengan namo, si pemilik mobil.

"temanmu menabrak mobilku, lihat bumper mobilku jadi seperti ini karenanya, bukannya ganti rugi dia malah terus bersikeras menyalahkan ku" ucapnya lagi, menepuk pundak damar.

"benar seperti itu?" ucap damar melihat namo

"tidak" ucap namo menggelengkan kepalanya

damar mengangguk, dia percaya dengan temannya, namo selalu tegas pada dirinya sendiri, dia selalu mengaku jika dirinya bersalah ataupun tidak, jika dia mengatakan tidak berarti memang tidak.

"jangan sok akrab" ucap damar melihat si pemilik mobil, menyingkirkan tangan laki-laki itu dari pundaknya.

"apa?" gumam si pemilik mobil saat mendengar apa yang di katakan damar

"temanku tidak bersalah kenapa harus mengganti rugi?" ucap damar

"wah, kamu membelanya?" ucap si pemilik mobil

"temanku tidak salah sudah seharusnya aku membelanya" ucap damar

"aku tau kalian teman tapi jangan membelanya jika dia bersalah, jangan tutup mata, temanmu yang menabrak mobilku" ucap si pemilik mobil

"teruslah membual sialan, siapa menabrak mobilmu? jelas-jelas kamu yang berhenti tiba-tiba" ucap namo

"dia membawa mobil ugal-ugalan, tiba-tiba menepi tanpa menghidupkan sen, aku tidak bohong" ucap namo melihat damar

"siapa yang membual? kamu yang membual" ucap si pemilik mobil

"tutup mulutmu, kita berantem saja ayo, sudah lama aku tidak memukuli seseorang" ucap namo, kesal dengan laki-laki itu.

"berantem denganmu? yang benar saja" ucap laki-laki itu menatap remeh namo

"orang gila ini benar-benar menyebalkan" ucap namo

"sini maju, aku akan memukulimu, orang seperti mu tidak bisa di ajak bicara baik-baik" ucap namo, jarang-jarang dia mengajak orang berkelahi seperti ini.

"sebelum kamu memukuliku, kamu sudah aku pukuli duluan" ucap laki-laki itu, langsung maju mencengkram kerah namo.

damar yang melihat itu kaget, dia langsung mencoba memisahkannya.

"ya!! apa yang kamu lakukan?" teriak damar mencoba melepaskan tangan laki-laki itu dari namo

"hanya ini kekuatanmu? cengkraman ini bahkan tidak terasa bagiku" ucap namo dengan tawanya, sedangkan si pemilik mobil sudah menatapnya kesal.

"hentikan, banyak orang melihat" ucap temanya menarik si pemilik mobil

"sial, aku bilang diam saja" ucap laki-laki itu melihat temannya, namun dia masih mencengkram kerah namo.

"lepaskan sialan" teriak damar masih berusaha menjauhkan laki-laki itu dari namo, namun sulit, tenaganya cukup kuat.

laki-laki itu tidak menggubris ucapan damar dan temannya, dia melepaskan cengkeramannya namun dengan cepat dia mendorong damar yang menghalanginya, setelah damar jatuh dia langsung mencengkram kerah namo lagi dan memberikan satu pukulan pada wajah namo.

Life Together. Where stories live. Discover now