kesayangan kok di lawan

1.1K 173 13
                                    

"aku hanya menanyakan dimana ruangan kakek, tapi mereka malah menyeret ku keluar seperti penjahat" gumam namo

"mereka benar-benar menyebalkan" gumamnya lagi, namo jadi kesal sendiri.

"orang menyebalkan seperti mereka harus diberi sedikit gertakan" ucap namo dengan senyum smriknya

namo mengambil ponselnya, menelpon freen, lihat saja, dia akan memberitahu ayahnya tentang ini.

Telpon pov.

"ayah" ucap namo

"kenapa?" ucap freen

"kenapa kamu belum sampai juga?" ucap freen

"kamu masih dimana?" ucap freen

"aku masih di luar" ucap namo

"kenapa masih di luar? ayah sudah menunggumu" ucap freen

"tadi aku sudah menanyakan ruangan kakek, tapi mereka tidak mengizinkan aku masuk, mereka malah memanggil security dan menyeret ku keluar seperti pencuri" ucap namo

"apa?" ucap freen kaget, dia reflek bangun dari duduknya.

"mereka mengusir ku, dan menyeret ku keluar, aku benar-benar terlihat seperti penjahat di sini" ucap namo

"siapa? siapa yang melakukan itu padamu?" ucap freen, siapa yang berani menyentuh putrinya pikirnya, freen jadi kesal.

"kamu dimana sekarang?" ucap freen

"tunggu di situ, ayah kesana" ucap freen langsung mematikan teleponnya

Ending telpon pov.

namo tersenyum smrik saat melihat freen menutup telponnya, jika di dengar dari suaranya ayahnya terdengar kesal.

"sampah harus di buang ke tempat sampah" gumam namo

namo kembali masuk menuju resepsionis, namun baru beberapa langkah dua security tadi langsung menghampirinya lagi.

"kita sudah bilang kamu tidak boleh masuk" ucap salah satu security-nya menghalangi namo

"silahkan keluar lagi" ucap scurity-nya

namo menghela nafas melihat dua laki-laki yang menghalangi langkahnya, mereka kembali mengusir dirinya.

"sebentar saja, aku hanya ingin berbicara dengan mereka" ucap namo menunjuk resepsionis

"tidak bisa, kamu harus keluar" ucap security-nya

"aku bilang sebentar saja, jangan membuatku kesal" ucap namo menatap datar dua laki-laki yang ada di hadapannya

dua laki-laki itu tidak memperdulikan ucapan namo, mereka kembali memegang kedua lengan namo, sepertinya mereka mau menyeret keluar dirinya lagi pikir namo.

"sebentar, stop, berhenti" ucap namo sedikit meninggikan suaranya, sontak membuat kedua laki-laki itu menghentikan langkahnya.

"apalagi?" ucap salah satunya melihat namo

"aku sudah bilang aku hanya ingin berbicara dengan resepsionis, jika tidak percaya kalian bisa ikut bersamaku, aku tidak akan membuat masalah" ucap namo

"aku benar-benar harus berbicara dengan mereka" ucap namo

dua laki-laki itu melihat satu sama lain, tapi kemudian mereka mengizinkan.

"benar-benar terlihat seperti penjahat" gumam namo berjalan menuju resepsionis, namun kedua tangannya di pegang dua security tadi.

namo terlihat seperti penjahat yang baru tertangkap polisi.

Life Together. Where stories live. Discover now