kompak

1.2K 174 8
                                    

namo menatap lemari es yang ada di supermarket, dia sedang memilih minuman apa yang cocok untuk ia minum saat ini.

"coca cola?" gumamnya melihat jajaran minuman soda

"tidak, aku belum makan tidak boleh minum soda" gumamnya lagi menggelengkan kepala

"kopi?" gumamnya melihat jajaran kopi kaleng

"tidak boleh juga, ini baru jam 9 pagi nanti aku sakit perut" gumamnya lagi

"susu vanilla" gumamnya tersenyum melihat susu yang biasa ia minum

namo membuka lemari es untuk mengambil susu vanilla kesukaannya, tapi saat ingin mengambil tangannya kalah cepat dengan tangan seseorang yang tiba tiba mengambil susu itu.

namo menatap kesal tangan seseorang yang mengambil susu kesukaannya, pasalnya susu itu hanya sisa satu.

namo semakin kesal saat melihat wajah seseorang yang mengambil susu kesukaannya ternyata dia si bapak tua.

"bapak tua, itu milikku" ucap namo menunjuk susu kotak yang ada di tangan freen

freen menoleh ke arah namo saat mendengar seseorang seperti berbicara dengannya, ternyata dia anak kecil yang menyebalkan.

"kau" ucap freen melihat namo

"sudah aku bilang jangan memanggilku bapak tua" ucap freen

"aku tidak peduli, tapi susu vanilla itu milikku" ucap namo

"ini?" ucap freen memperlihatkan susu kotak di tangannya

"bagaimana bisa ini milikmu?" ucap freen

"aku duluan yang ingin membelinya, tadi aku membuka lemari es untuk mengambil susu itu tapi tiba tiba tangan mu mengambilnya" ucap namo

"itu berarti susu vanilla ini miliku, aku yang pertama mengambilnya" ucap freen

"tidak bisa seperti itu, itu milikku aku yang membuka lemari es-nya" ucap namo

"tapi aku yang mengambilnya duluan" ucap freen

"kamu sangat menyebalkan" ucap namo melihat freen

"kamu juga menyebalkan" ucap freen

"bapak tua, untuk sekarang saja mengalah padaku" ucap namo

"itu susu vanilla kesukaanku, aku menginginkannya dan susu itu hanya sisa satu" ucap namo

"ini juga susu kesukaanku, aku menyukai susu vanilla" ucap freen

"jadi aku tidak akan mengalah padamu" ucap freen

"kamu sangat tidak punya hati" ucap namo

"cepatlah mengalah, berikan itu padaku" ucap namo

"kamu bisa memilih yang lain kenapa memaksaku untuk mengalah" ucap freen tidak ingin memberikan susu vanilla kesukaannya itu

"aku tidak mau" ucap namo

"kenapa tidak kamu saja yang memilih minuman lain dan serahkan susu vanilla itu padaku" ucap namo

"kamu sangat merepotkan, ambil ini" ucap freen memberikan susu vanilla yang ada di tangannya

freen mengalah, dia melihat seseorang yang ada di hadapannya ini seperti benar benar menginginkan susu kotak yang ada di tangannya.

"ternyata kamu masih memiliki hati" ucap namo mengambil susu kotak dari tangan freen

"thank you" ucap namo tersenyum

"ambil saja anak kecil sepertimu memang harus meminum susu yang banyak" ucap freen sebelum meninggalkan namo

"hei bapak tua aku bukan anak kecil lagi umurku sudah mau 20 tahun" teriak namo melihat freen meninggalkannya

Life Together. Where stories live. Discover now