ada ada aja

1.1K 178 16
                                    

"ayah" ucap bimo saat melihat orangtuanya datang

namo menggelengkan kepalanya melihat bimo, laki-laki itu benar benar memanggil ayahnya bahkan sampai ibunya juga datang.

"apa yang terjadi?" ucap ayah bimo melihat anaknya

"ada apa dengan wajah mu? siapa yang melakukan ini?" ucap ibunya memegang wajah bimo

"dia, dia yang membuat wajahku seperti ini" ucap bimo menunjuk namo

"ck" gumam namo terkekeh menggelengkan kepalanya melihat bimo

"ya siapa kamu berani memukuli anakku" ucap ibu bimo melihat namo

"kenapa kamu membuatnya terluka seperti ini" ucapnya lagi

"karena dia memukulku terlebih dahulu" ucap namo datar

"ck, itu tidak mungkin anakku tidak mungkin berani memukul orang seperti itu" ucap ibu bimo

namo terkekeh mendengar ucapan ibu bimo, dia sudah menduga hal seperti ini akan terjadi.

"benarkah?" ucap namo tertawa kecil

"sepertinya kamu tidak mengenal baik anakmu" ucap namo melihat ibu bimo

"apa?" ucap ibu bimo meninggikan suaranya

"hentikan" ucap ayah bimo melihat istrinya

"ayah lakukan sesuatu dia sudah memukuli aku" ucap bimo melihat ayahnya

"tenang saja" ucap ayah bimo mendapatkan anggukan dari anaknya

"apa yang sebenarnya terjadi, kenapa anak saya berakhir di kantor polisi dan terluka seperti ini" ucap ayah bimo melihat polisi yang sedari tadi memperhatikan mereka

"sebenarnya aku tidak tau apa yang terjadi, keduanya mengatakan hal yang berbeda-beda" ucap polisi itu melihat ayah bimo

"anakmu mengatakan bahwa dia tiba tiba di pukuli" ucap polisi itu

"sedangkan dia" ucap polisi itu menunjuk namo

"dia mengatakan bahwa anakmu mengganggu salah satu murid perempuan, dia menolong perempuan itu tapi anakmu memukulnya" ucap polisi itu melihat ayah namo

"anakmu penguntit, murid perempuan itu mengatakan bahwa anakmu sudah beberapa hari mengikutinya dan menggangunya" ucap namo datar

"ayah itu tidak benar, aku tidak mungkin melakukan itu" ucap bimo mencari pembelaan pada ayahnya

"ayah ibu tau sendiri bagaimana aku, aku tidak mungkin melakukan hal seperti itu" ucap bimo

"kamu pasti berbohong anakku tidak mungkin melakukan hal seperti itu" ucap ayah bimo

namo memejamkan matanya mendengar semua ucapan orangtua bimo, demi tuhan dia tidak memperdulikan ucapan mereka, tapi namo memejamkan matanya karena merasakan pusing di kepalanya yang sedari tadi semakin terasa sakit.

"lihat wajahnya apa dia terlihat seperti penguntit?" ucap ayah bimo

"benar anak kami tidak mungkin melakukan itu" ucap ibu bimo

"bukankah di sini kamu yang terlihat seperti penguntit?" ucap ibu bimo melihat namo dari atas sampai bawah

"penampilan mu bahkan seperti preman" ucapnya lagi melihat namo

"aku yakin kamu yang mengganggu anakku dan memukulinya sampai wajahnya memiliki banyak luka seperti ini" ucap ibu bimo

namo terkekeh mendengar ucapan ayah dan ibu bimo, mereka gambaran orangtua yang selalu menutupi kesalahan anaknya, pantas saja anaknya kurang ajar pikir namo.

Life Together. Where stories live. Discover now