mood berenang

1.3K 212 13
                                    

pukul 03.38 dokter memberitahu bahwa freen sudah siuman dan akan segera di pindahkan keruang rawat inap, becky dan kedua orang tua freen masih setia menunggu freen di rumah sakit.

namun setelah di pindahkan keruang rawat inap dokter memberitahu bahwa freen melarang siapapun menemuinya bahkan keluarganya sendiri, dengan dalih ingin beristirahat.

dokter memberi pengertian pada ketiganya bahwa freen memang masih membutuhkan waktu untuk istirahat, dan alangkah lebih baiknya mereka menuruti perintah freen untuk tidak menemuinya, agar secepatnya bisa kembali pulih, hal itu di mengerti oleh ketiganya, mereka menyetujui tidak menemui freen dan membiarkan freen istirahat.

melihat keadaan ibu freen yang terlihat lemas karena tadi terus menangis, becky meminta mereka pulang saja agar bisa istirahat di rumah, toh freen menolak di temui siapapun bahkan keluarganya sendiri pikirnya. hal itu di setujui oleh ayah freen, dia juga takut jika istrinya ikut sakit seperti anaknya.

sedangkan namo sudah pulang, becky bisa melihat wajah lelah anaknya, dia menyuruh namo pulang untuk istirahat, meskipun awalnya namo menolak dan mengatakan ingin menemani becky menunggu freen tapi pada akhirnya dia menurut.

alhasil becky hanya sendirian menunggu freen di rumah sakit

hari sudah pagi freen bahkan sudah mendapatkan pemeriksaan lagi pagi ini, namun lagi-lagi dokter mengatakan freen masih tidak mau di temui siapapun, hal itu justru membuat becky merasa kesal.

apa-apaan dia ini, setelah membuat semua orang khawatir laki-laki itu malah melarang siapapun menemuinya pikir becky kesal.

sudah jelas becky tidak akan menurut, setelah beberapa menit dokter selesai memeriksa freen, becky langsung masuk keruangan laki-laki itu untuk melihat keadaannya.

namun saat masuk becky tidak melihat freen di sana, tapi tidak lama dia melihat freen keluar dari kamar mandi dengan tiang infusnya, freen terlihat kaget saat melihat becky ada di ruangannya.

"becca" gumam freen saat melihat gadisnya

becky memejamkan matanya mendengar suara freen, rasanya saat ini dia ingin sekali memukuli freen dan memarahinya karena sudah membuat dia khawatir dan berani mencoba mengakhiri hidupnya, namun saat melihat freen dengan tiang infusnya becky terpaksa mengurungkan niatnya.

"dasar bodoh" ucap becky mendekati freen

freen menundukkan kepalanya, dia tau becky mengatakan itu karena dirinya sudah berani mencoba mengakhiri hidupnya.

"maaf" ucap freen melihat becky yang sudah ada di depannya

"kakak" ucap becky melihat freen

"kakak pikir kakak siapa bisa melakukan semua ini?" ucap becky

"huh?" gumam freen, tidak mengerti maksud ucapan becky.

"kakak bilang, kakak kembalikan masuk dalam hidupku karena masih mencintaiku, dan tidak akan meninggalkan ku lagi" ucap becky

"tapi kenapa kakak mencoba mengakhiri hidup kakak sendiri?" ucap becky

"kenapa kakak mencoba meninggalkan aku dan namo lagi?" ucap becky dengan mata berkaca-kaca

"apa semua yang kakak katakan itu bohong?" ucap becky

becky mengeluarkan kekhawatirannya dan ketakutannya, dia tidak ingin kehilangan freen lagi untuk kedua kalinya,

"tidak, aku tidak bohong" ucap freen menggelengkan kepalanya melihat becky

"aku memang mencintaimu, aku sangat ingin menghabiskan sisa hidupku dengan mu dan namo, aku ingin menebus semua kesalahanku karena telah meninggalkan kalian" ucap freen

Life Together. Where stories live. Discover now