Aneh

1.2K 142 4
                                    

"aku kira kamu hanya bercanda saat bilang ingin ke sini" ucap becky menghampiri temannya yang sudah duduk di sofa ruang tamu

"aku mengingat hari ini hari libur mu jadi aku langsung ke sini" ucap irin

"kamu bisa menemui ku kapan saja, kenapa berbicara seperti itu" ucap becky

"tapi kamu sibuk di restoran mu setiap hari" ucap irin

"aku bisa mengambil libur sesuka hati" ucap becky

"baiklah terserah" ucap irin

"dimana namo? aku tidak melihatnya sedari tadi" ucap irin tidak melihat anak temannya itu

"dia belum pulang" ucap becky

"dia selalu terlihat sibuk setiap harinya, apa dia masih berkerja seperti biasa?" ucap irin

"seperti yang kamu tau, dia masih melakukan hal yang dia sukai" ucap becky

"bukannya dia hebat?" ucap irin

"dia bisa mengerjakan apapun, menurutku dia cukup keren" ucap irin menganggukkan kepalanya sendiri

"sudah jelas dia hebat karena dia anak ku" ucap becky

"ck" gumam irin mendengar ucapan becky

"wajahnya memang sangat mirip denganmu, tapi jika di lihat dari penampilan, kelakuan, dan sifatnya dia tidak mirip seperti mu" ucap irin melihat becky yang terlihat sangat peminim, anggun, dan tidak banyak tingkah.

berbeda dengan namo, anak itu hanya mewarisi wajah cantik becky, tapi dia sama sekali tidak mewarisi sifat dan keanggunan becky, penampilan seperti laki laki, selalu melakukan sesuka hati. tapi irin akui namo memiliki sifat yang ramah seperti ibunya.

"kamu benar, aku tidak tau kenapa dia menjadi seperti itu" ucap becky

mendengar ucapan irin mengingatkan becky pada freen, freen memiliki sifat sama persis seperti namo, dan becky yakin namo mewarisi sifat itu dari freen.

"apa mungkin dia mewarisi sifat ayahnya?" ucap irin melihat becky

"mungkin, aku tidak tau" ucap becky

"itu sudah pasti" ucap irin mendapatkan anggukan dari becky

di tinggalkan begitu saja tanpa pamit, tanpa ucapan selama tinggal, tanpa tau apa kesalahan yang ia buat, mengingat itu becky sudah tidak ingin membawa bawa sosok ayah namo di kehidupan keduanya.

"biarkan saja, aku tidak peduli dia mewarisi sifat siapa, yang terpenting dia anakku" ucap becky tersenyum

"benar, kamu tidak perlu memperdulikan orang seperti itu" ucap irin ikut tersenyum

---------------------------------------------------------------------------

IRIN.

becky tidak mengira dia akan berteman baik dengan irin, awalnya dia sama sekali tidak mengenalnya, yang becky tau irin selalu datang untuk makan di restoran miliknya, mengingat dulu tempatnya tidak begitu besar dan ramai jadi becky selalu tau jika irin datang untuk makan.

becky mengingat dulu awal ia menjadi dekat dengan irin, dulu irin menangis saat makan malam di restoran miliknya karena baru putus dengan pacarnya, karena tidak tega melihat irin menangis sendirian becky berinisiatif menghampiri untuk menenangkan irin, tapi yang tidak terduga, irin tiba tiba memeluknya saat ia berdiri di sebelahnya, dan becky membiarkan saja mungkin dia butuh pelukan untuk menenangkan, pikirnya.

sejak saat itu keduanya menjadi dekat, jika senggang irin selalu datang ke restorannya hanya untuk sekedar membantunya menjaga namo, karena saat itu namo masih berumur satu tahun setengah, restoran becky juga masih terbilang baru.

Life Together. Where stories live. Discover now