serba serbi

1.1K 182 8
                                    

"udah semua? tidak ada yang tertinggal?" ucap becky melihat namo

"tidak ada" ucap namo menggelengkan kepalanya

"yakin?" ucap becky

"iya" ucap namo mengangguk

"yang aku butuhkan sudah aku masukan semua kedalam tas" ucap namo

"yasudah, hati-hati ya" ucap becky

becky dan freen sudah ada di depan rumahnya, mengantarkan anaknya pergi.

"iya, ibu tenang saja" ucap namo dengan senyumnya

"kamu yakin akan pergi hari ini?" ucap freen melihat namo

"sepertinya sebentar lagi mau turun hujan" ucap freen, masih mencoba menahan anaknya agar tidak pergi.

"lihat itu" ucap freen menunjuk langit

"itu juga" ucap freen menunjuk ke arah berbeda

"astag, hari ini pasti mau hujan" ucap freen

"lebih baik kamu pergi besok saja" ucap freen melihat namo

namo dan becky melihat ke arah tunjuk freen, mereka tidak melihat tanda-tanda mau turun hujan sama sekali, malahan langitnya terlihat sangat cerah.

"tapi langitnya terlihat cerah" ucap becky mengatakan apa yang ia lihat

"tidak mungkin hujan" ucap becky

"sayang" ucap freen melihat becky, dia sengaja mengada-ngada tapi istrinya malah mengatakan yang sebenarnya, tidak bisa di ajak kompromi.

"berhenti mengarang" ucap namo menggelengkan kepalanya melihat freen

"jika aku tidak pergi sekarang lalu kapan?" ucap namo

"besok, kamu bisa pergi besok" ucap freen

"besok kapan?" ucap namo melihat ayahnya

"ya besok, kalau tidak jadi besok, ya besoknya lagi, besoknya lagi, besoknya lagi, besoknya lagi" ucap freen

"tapi tidak jadi pergi lebih baik" ucap freen dengan senyumnya

"ada-ada saja" ucap namo menggelengkan kepalanya

"jaga ibu selama aku pergi" ucap namo melihat freen

"pastikan jangan membuat ibu pusing, jangan tantrum di depan ibu, jangan membuat ibuku menangis" ucap namo mengingat kelakuan ayahnya yang kadang-kadang absurd

"jika ayah melakukan itu, aku akan membunuh ayah setelah aku pulang" ucap namo

"Iya" ucap freen mengangguk dengan lemas, tidak bisa menahan anaknya.

"ibu sudah mengirim uang padamu, pastikan pakai uang itu selama kamu berpergian, jangan memakai uangmu" ucap becky, anaknya tidak pernah minta uang setelah berkerja, jadi becky harus inisiatif sendiri.

"apa?" ucap namo melihat becky

"kenapa ibu mengirim uang padaku?" ucap namo

"pakai saja, tidak perlu bertanya" ucap becky

"kamu sudah lama tidak pernah meminta uang" ucap becky

"aku punya uang sendiri, untuk apa meminta pada ibu" ucap namo

"seharusnya ibu tidak perlu mengirimku uang" ucap namo, tangannya merogoh saku jaketnya mengambil ponsel untuk mengecek.

"ibu yang benar saja" ucap namo melihat becky, setelah melihat berapa jumlah uang yang ibunya kirimkan padanya.

"kenapa?" ucap becky bingung

"uang yang ibu kirim terlalu banyak" ucap namo, ibunya mengirim dua puluh lima juta, untuk apa uang sebanyak itu? pikirnya.

Life Together. Where stories live. Discover now