hari-hari bingung

1.1K 184 6
                                    

namo fokus memainkan ponselnya di sofa ruang tamu, namun kegiatannya terganggu oleh suara bel rumahnya yang tiba-tiba berbunyi, dia langsung beranjak keluar untuk melihat siapa yang datang.

"siapa yang datang kali ini" gumamnya berjalan ke arah pintu

namo sedikit kaget saat melihat orang yang ada di depan pintu rumahnya ternyata kakek freen, laki-laki tua yang beberapa hari lalu membuatnya kesal setengah mati.

"ada apa?" ucap namo melihat kakek freen

"kamu mencari cucumu?" ucap namo, jika bukan untuk itu lalu apa lagi alasannya datang kerumahnya pikir namo.

"dia tidak ada di sini" ucap namo

"bisa kita bicara sebentar?" ucap kakek freen

"kita?" ucap namo sedikit mengerutkan keningnya, kakek ayahnya ingin berbicara dengannya? pikir namo.

"iya" ucap kakek buyutnya

"baiklah" ucap namo mengangguk menyetujui untuk berbicara

namo mengajak kakek buyutnya masuk rumahnya, karena tidak mungkin mereka berbicara di luar pikirnya, meskipun dia tidak tau apa tujuan laki-laki tua itu mengajaknya berbicara.

"ada apa?" ucap namo melihat laki-laki tua yang sudah duduk di hadapannya

setelah kejadian freen mencoba mengakhiri hidupnya namo memang kesal setengah mati pada laki-laki tua ini, namun setelah ayahnya memberitahu bahwa kakeknya sudah meminta maaf atas semua kesalahannya pada freen, namo sedikit menghilangkan rasa kesalnya, di tambah becky memberitahunya bawah laki-laki tua ini kakek buyutnya jadi mau bagaimanpun namo harus menghargainya.

mau tidak mau namo menghilangkan rasa kesalnya pada kakek buyutnya, ucapan ibunya benar mau bagaimanpun dia harus menghargai kakek ayahnya.

namo selalu menerapkan apa yang sering ibunya ajarkan padanya sedari kecil, seperti jangan membenci siapapun dan jangan memperlakukan orang lain dengan buruk, hal itu selalu namo ingat.

"ini kue coklat untukmu" ucap kakek buyutnya menaruh kotak kue ke meja

"huh?" gumam namo bingung

tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba laki-laki tua ini memberikannya kue, apa maksud pikirnya.

"sudah terlambat ya?" ucap kakeknya

"seharunya aku memberikannya saat pertama kali kita bertemu, sebagai tanpa penyambutan untuk putri cucuku" ucap kakeknya

"namo" ucap kakeknya melihat namo

"iya?" ucap namo melihat kakek buyutnya

"maafkan aku" ucap kakeknya

"aku minta maaf untuk semua yang sudah aku lakukan padamu" ucap kakeknya

jadi alasan laki-laki tua ini datang kerumahnya, dan memberinya kue untuk meminta maaf pikir namo setelah mendengar kata maaf terucap dari kakek buyutnya.

"namo" ucap kakeknya

"aku bersyukur kamu tumbuh begitu cantik dan baik" ucap kakeknya

"aku juga bersyukur kamu putri cucuku" ucap kakeknya

"aku mohon jangan membenci ayahmu" ucap kakeknya

"ayahmu meninggalkan kamu dan ibumu karena aku, jadi aku mohon jangan membencinya, dia sangat menyayangimu" ucap kakeknya

"aku benar-benar minta maaf, aku menyesalinya" ucap kakeknya

"alih-alih menyesalinya bukan kah lebih baik kamu memperbaiki semuanya?" ucap namo

Life Together. Where stories live. Discover now