49. Crown Prince's visit

530 65 5
                                    

Lyle nyaris tak bisa bangun setelah mengeluarkan tenaga teramat besar. Beruntung Grand Duke mentransfer energi, dan dibantu teh yang airnya berasal dari lelehan salju gunung utara. Duke Muda berangsur pulih dalam setengah hari.

Grand Duke sangat bahagia seraya menyebut-nyebut nama Putri Estelle saat melihat wajah Lyle. Entah sejak kapan, yang jelas sepulang dari Tartarus tanda merah hilang, setidaknya salah satu penyakit Duke Muda sembuh. Huruf sihir kuno yang menjadikannya sebagai pembunuh tanpa alasan, namun Lyle tidak selemah dan sebodoh itu, dia mampu menangani sebelum kutukan menguasai kesadaran.

Akar hitam di lehernya tak terusik sama sekali, itu semakin mengakar menuju jantung. Sialnya itulah kutukan yang menyebabkan kematian.

Sepanjang ia berbaring di tempat tidur, ruang kamar tak pernah sepi dari Sophia yang menceritakan tentang Achille. Menyerahkan seekor kucing terlantar yang ditemui di jalan, berdalih tidak diizinkan memelihara di rumahnya.

Juga sang istri percaya akan sesuatu menggemaskan nan lucu hanya dijatuhkan untuk makhluk kecil, berkat panggilan Achille. Serta bagaimana sang istri bersikeras kalau marah itu dalam bentuk mencaci maki dan memukul.

Lyle pusing dibuatnya mengetahui istri yang belajar cara memaki dari sepupunya dengan menyebut nama-nama hewan. Bagaimana jika diejek dengan sebutan singa? Bukankah itu terdengar keren?

"Lantas, apa yang kamu sebut saat di Tartarus?"

"Oh, itu, aku tidak tahu. Aku sangat terdesak hingga tidak sadar hilang ketenangan. Aku sebenarnya takut pada makhluk seram itu, tapi tidak mungkin aku menangis ketakutan yang jelas tak bisa mengeluarkanku dari masalah."

"Kamu tahu, Lyle? kulitku mulai melepuh. Jika saja kita tidak keluar di gua utara, mungkin aku sudah mengalami luka bakar."

Kaylilo yang tidak masuk ke dalam portal pun karna beralaskan nyawanya terancam, terlebih pria itu berdarah sangat murni. Ia tidak akan bisa bertahan seperti Sophia.

Memberikan teh herbal untuk diminum Lyle lagi, gadis itu berkata, "Suratku belum dibalas Achille. Apa suratku hilang lagi seperti surat untuk Lyle?"

Ia yang jelas sedang minum, tersedak air yang baru saja ditelan. Batuknya mendapat respon khawatir dari Sophia, menyangka kutukan di leher bereaksi. "Mungkin dia sibuk, karna sebentar lagi pesta kelahirannya."

Gadis itu mengedip beberapa kali secara cepat. "Pesta?"

"Aku tebak, pasti kamu belum pernah datang." Meskipun sepupunya memberi undangan, dia menerka Sophia akan mengabaikannya. Dan benar, perempuan tersebut mengangguk.

"Lyle."

Panggilan dari seseorang, membuat pasangan muda itu menoleh bersamaan ke pintu. Grand Duke memasuki ruangan dan memerintahkan Lyle untuk berkumpul. Sedangkan Sophia tidak diizinkan ikut.

Respon para pelayan di lorong menuju aula berbeda seperti sebelum-sebelumnya, mereka menunduk hormat tanpa sorot ketakutan bak bertemu iblis. Meski rasa takut masih bersarang dalam kesadaran, mereka tak perlu khawatir jika tidak melakukan kesalahan.

"Kau tidak perlu diasingkan ke pulau tak berpenghuni, cukup berpisah saja dengan Sophia," katanya.

"Yah, pada akhirnya ... kita harus tetap berpisah, bukan? Aku tidak masalah, tapi aku memiliki janji membawa Sophia ke duchy. Saat itu tiba, biarkan dia tinggal di rumah kita."

Pintu kembar sudah terpampang di hadapan, Lyle mendorong pintu tersebut dan memasuki aula. Di dalam, Marquess menoleh padanya seolah menunggu hal yang ditunggu. Dia segera berdiri dan memberi salam hormat. Entah untuk dirinya juga atau Grand Duke saja.

The Cursed Duke's MoonWhere stories live. Discover now