33. black magic

705 82 3
                                    

Atarah bingung, kenapa Baginda Raja selalu beralibi jika dirinya bertanya tentang Duke muda? Padahal selama ini Raja selalu menuruti apa yang dipintanya.

Waktu kecil dia pernah meminta pada Raja untuk menikahkan dia dengan Pangeran Correy, dan itu diangguki oleh Raja. Bahkan Raja sering meminta Pangeran Correy untuk datang ke istana. Tapi, kenapa sekarang Raja selalu mengalihkan pembicaraan jika Atarah membahas tentang Duke muda itu?

"Celaka!" gumamnya. Dari Asteria hingga menuju tahap merebut arwah Grand Duke pun gagal! "Bagaimana bisa aku menjatuhkan posisi Achille jika Grand Duke masih hidup!?"

"Ibu, kenapa kau sama sekali tidak bermanfaat?" tanya-nya pelan namun penuh penekanan pada wanita yang sedang dipunggunginya.

" ... Dan kakek, kenapa kau tidak mendatangi kediamannya untuk memberikan ramuan itu?" Dia juga bertanya pada pria tua yang ada di hadapannya.

Tentu saja Duke Rouge itu tidak mau. Apa-apaan maksudnya itu? Bukankah itu artinya dia bisa bertemu dengan makhluk kotor itu?

Dia menatap lekat bola mata cucunya dan berkata, "Bagaimana jika manusia terkutuk itu mencelakaiku!? Melihat guratan di wajahnya saja aku jijik!"

'Pengecut.' Atarah membatin.

Itu menyeramkan menurut Duke Rouge, karna huruf itu seperti tetesan darah yang sengaja diukirkan pada kulit wajah. "Sepertinya yang harus dibunuh lebih dahulu itu dia, Atarah! Agar kita bisa hidup tenang!"

"Kakekku sayang, ingatlah saat aku kecil, aku harus menikahinya. Dengan begitu kekuasaanku semakin luas, bukan?"

"Apa dia sudah menyihirmu hingga kau ingin menikahinya? Bagaimana bisa perempuan sesempurna dirimu benar-benar mau menikahinya! Apa kata para bangsawan nanti!" Duke itu menolak keinginan cucu kesayangannya.

'Bahkan sama sekali aku tidak ingin menikahinya, jika bukan karna kegelapan itu. Ayolah, aku tidak membutuhkan pasangan hidup.'

Atarah berbalik, tepat mengadap pada ibundanya. "Aku sendiri yang akan mendatangi Asteria," ujarnya pada sang ibu yang sedari tadi diam saja.

***

'Aura yang sangat kental,' batin Lyle, melihat ruangan yang terkesan mencekam. Aroma magisnya kuat, dan berbeda dengan aroma magis dalam ruang sihir di kediamannya. Aroma magis di ruangan suram itu terasa pahit dan tajam. "Sudah berapa kali Anda memasuki ruangan ini?"

Achille tertawa halus, lalu menjawab, "Empat kali. Tapi sama sekali Atarah tidak tahu jika aku bersembunyi di sini."

"Tampaknya, batu sihir bekerja sangat rapih untuk menyebunyikan aroma Anda." Lyle masih penasaran dengan teh palsu yang hendak diberikan pada Grand Duke hari itu.

Teh yang dahulu menjadi penyebab kematian Grand Duke serta menjadi bibit utama tergulingkannya Achille. Sehingga Achille saat itu diasingkan ke dalam hutan yang lokasinya jauh dari kerajaan Cygnus.

Ia berjalan untuk menyusuri ruangan luas itu, namun, atensinya sudah terkunci lebih dulu tatkala melihat buku lapuk yang tergeletak di meja.

Ia berjalan untuk menyusuri ruangan luas itu, namun, atensinya sudah terkunci lebih dulu tatkala melihat buku lapuk yang tergeletak di meja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Cursed Duke's MoonWhere stories live. Discover now