52. Siapa Dani?

416 26 13
                                    

Haiiiii, lama ga update
Sekarang update bentar yaaa
Terimakasih udah klik part ini
janlup vote komen wajib INTINYA
ada yang kangen geng huru hara ga??



Tok tok tok

Pintu rumah bertembok putih diketuk seseorang pada pukul 10 malam. Mungkin dia tidak diajarkan etika bertamu yang diajarkan semasa sekolah, atau bahkan dia tidur saat pelajaran. Dasar anak generasi Z.

"Assalamualaikum.... Sepadang!!! Spotan!!! Uhuyyyy!!!" Sebut dia guru Bahasa, dia sangat suka berbicara menggunakan majas Arkais.

Ceklek

"Cari siapa?" tanya bi Jum sambil menggulung rambutnya yang panjang dan sudah mulai memutih.

"Ade Arges Halios, ada di rumah? Saya kerumahnya yang dulu katanya udah pindah ke sini," jelasnya secara singkat.

"Saya panggil kan dulu, silahkan duduk." Laki-laki dengan jas hitam itu mengangguk dan duduk bersantai di depan teras ditemani Mukidi.

Bi Jum memberanikan diri untuk mengetuk kamar milik majikannya. Bukannya ia tak sopan, tapi ia memang diberikan pesan siapapun yang mencarinya jam berapapun, harus ia temui.

Tok tok tok

"Adenn... Den Ade udah tidur??" Sunyi, tidak ada suara sedikitpun. Namun tiba-tiba pintu kayu itu terbuka pelan. Ade dengan kaos hitam serta sarung hitam keluar, wajah bantal menyapa bi Jum.

"Ada apa bi?" Ade bertanya dengan berbisik.

"Ada tamu yang nyari aden, laki-laki." Setelah Ade berterimakasih, bi Jum kembali ke kamarnya.

Bau asap rokok yang sudah lama tidak ia cium dan juga kepulan asap rokok yang masuk ke rumah. Dengan cepat ia menutup pintu, takut saja jika asap itu mengenai gadisnya yang sedang tidur nyenyak di lantai tiga.

"Akhirnya lo dirumah juga," ucapnya sembari membuang puntung rokok nya disembarang tempat.

"Gue mau nagih janji lo." Tatapan Ade berubah menjadi tajam dan mulai tak enak.

"Gue ga mau lagi jagain adek lo, apapun ancaman lo, gue ga peduli!" Dani sedikit terkejut saat Ade berkata seperti itu, apakah Ade sudah tau adiknya yang mana?

"Ada apa? Kenapa lo tiba-tiba berubah pikiran? Mana Ade yang gue kenal, selalu menepati janjinya." Senyum Ade yang membuat Dani sedikit merinding. Walau sering melihatnya.dulu.tapi tetap saja merinding.

"Sejak kejadian itu, adek lo bukan lagi tanggung jawab gue!" Dani menaikkan alisnya satu. Kenapa? Siapa? Mengapa?

Ia menghela nafas pelan, ia tau jika Ade sudah tidak mau akan di paksa dan disogok dengan kekayaan tujuh turunan pun, ia tidak akan goyah dengan pendiriannya.

"Setidaknya ada balasan dari kesalahan lo." Dani merubah topik yang sangat Ade tidak sukai. Tentang masa lalunya.

"Gue bakal tanggung jawab, tapi ga sekarang. Lo ga tau situasinya, Dan. Posisi gue saat ini ga mudah!" Dani kembali menyalakan rokok, sesekali membuat kepulan asap di udara dengan santai.

"Ga mudah? Dimana sulitnya? Lo tinggal pisah dari orangtua, vasilitas lengkap, kekayaan, kurang apa coba?" ujar Dani enteng tanpa beban.

"Gue memang tinggal pisah dari orangtua, tapi gue satu atap sama orang yang dari dulu gue hindari!" Raut wajah Dani ikut berubah menjadi serius, setelah ia tau siapa yang Ade maksud.

"Maksud lo? Istri lo itu dia?"

"Iya, istri gue itu Adea Andromeda. Lo tau siapa dia dan lo tau alasannya!" Setelah berkata itu, ia meninggalkan Dani sendirian di luar.

DEADE [END]Where stories live. Discover now