50. DZ

620 45 39
                                    

Hai,votmen biar keren kaya author
happy reading!!!





Dea terbangun saat mendengar seseorang di dalam kamar mandi, melirik kesamping dimana Ade tidur.kosong.Menyibak selimutnya, lalu berjalan menuju kamar mandi mengecek apa yang terjadi.

"Kak! Kak!" teriak Dea sambil terus mengetuk pintu.

Huek! Huek! Huek!

Suara Ade yang sedang memuntahkan semua isi perutnya, walau kran air di nyalakan tetap saja suaranya sampai keluar kamar mandi.

Brak!

Tanpa pikir panjang Dea membuka paksa pintu kamar mandi sampai rusak. Wajah pucat pasi menyapanya. Ia langsung mendekatinya mengelus punggungnya pelan.

"Kenapa?" Ade hanya menggeleng lemas.

Dea menyeka keringat di pelipis pemuda itu,menuntunnya keluar kamar mandi secara perlahan. Tubuhnya lemas seakan sudah kehilangan semua cairan. Berbaring menjadikan paha istirnya sebagai bantalan.

"Pusing," adunya.

"Kayanya kamu kecapean,aku minta tolong bi Jum buatin bubur dulu, sama ambil kompres,badan kamu agak anget." Gadis itu beranjak dari duduknya.

"Euumm,Abunn..." Mendengar gumaman itu,ia mengurungkan niatnya untuk pergi.

Ade menyembunyikan wajahnya di perut Dea yang masih rata mencari posisi ternyaman,sang empu pun mengelus punggung dan rambutnya secara bergantian. Merasakan gerakan yang tidak nyaman,Dea menatap laki-laki dipangkuan nya.

"Stststtt..."

Cup!

Ade sedikit terkejut saat bibir manis nan candu milik gadisnya mencium perut sixpack ber skincare nya. Lalu,ia mengoleskan minyak kayu putih dengan tangan lembutnya. Dilanjut mengoleskan minyak kayu putih di pelipis Ade,kemudian memijatnya pelan.

"Abun..." panggil Ade pada Dea.

"Abun?"

"Anak bunda." Dea tersenyum geli mendengarnya.

Tok tok tok

"Masuk bi." Setelah itu,bi Jum masuk membawa nampan berisi mangkuk dan segelas susu.

Bi Jum meletakkan mangkuk dan gelas diatas nakas,setelah Dea berterimakasih. Bi Jum langsung keluar kamar untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Makan ya? Aku suapin." Ade menggeleng menolak.

"Dikit aja,nanti maag nya kambuh." Dea terus membujuknya.

"Ga mau,Abunn." Pemuda itu semakin menyembunyikan wajahnya.

"Ini ada kereta datanggg,ayo buka mulutnya aaa..." Dea menyuapkan sesendok bubur seperti seorang ibu sedang menyuapi anaknya.

"Ga mau Abunn,perutnya mual." Dea pasrah melahap bubur sesendok itu sendiri.

"Yaudah,mau apa?" Ade menatap Dea dengan mata berair,sepertinya ia menangis di dalam pelukan gadisnya.

"Kenapa nangis?"

"Mual,ga enak bangett," adunya disusul beberapa bulir air mata.

Cup! Cup!

Dea mencium kedua kelopak mata Ade dengan mesra. Ade mengkerut kan bibirnya sedikit kesal,dibalas tatapan bingung dari Dea.

"Kok Abun cium-cium si?!" kesalnya.

"Maaf," ucap Dea menghapus jejak bibirnya di kedua kelopak mata suaminya.

DEADE [END]Where stories live. Discover now