34. Botol Kecap

1.4K 90 15
                                    

"Taraktakdung!! Pagi semuanya!!" Dengan PD nya Sasa melambaikan tangannya membuat Qila dan Dea malu.

"Udah siang mici!!" sorak satu kelas.

Sasa menyengir kuda, "Oh iya lupa. Mon maap."

"Ih anjir,kok tas gue punya kaki?!" kesal Sasa saat mengetahui tasnya sudah berbeda tempat.

"Udah ci,lo duduk sama Bayu,itu sebuah berkah," ujar Alan diacungi ibu jari oleh Bayu.

"Berkah kaga berkuah iya!" Sasa mengambil paksa tasnya.

"Duduk sini aja. Lo mau duduk dimana?" Sasa mengerang tertahan. Ia terpaksa duduk disamping Bayu si playboy cap karet.

"SIANG EPRIBODYH WAHAI ANAK-ANAK MURID KEBENARAN!!" teriak Cikgu papa Zola dengan gaya mirip seperti papa Zola di kartun boboboy.

"SELAMAT SIANG WAHAI CIKGU KEBENARAN!!" balas Siwa tak kalah heboh. Cikgu papa Zola memang Cikgu kegemarannya.

"Hari ini kita latihan basket." Semua menatap sang guru aneh.

Papa Zola tertawa geli sendirian. "ULANGAN HARIAN MATEMATIKA!!!"

"APA!?! ULANGAN MATEMATIKA!?!" Ateriak heboh dan lebay satu kelas minus Dea dia nampak santay dan tidak terbebani.

Papa Zola dengan semangat membagikan kertas soal ulangan. Astaga,melihat angka-angka saja sudah mual.

"Ci,bagi kertas," pinta Bayu pada Sasa.

"Ga ada! Buku gue setipis dompet lo!" tolak Sasa menyembunyikan buku dan kertas miliknya.

"Lan,bagi kertas," pinta Bayu.

"Koperasi banyak," balas acuh Alan.

"Siwa." Oh ayolah ini harapan terakhirnya m

"Bagi makanan oke,tapi kertas. No no no." Siwa menggerakkan telunjuknya,menolak.

"Bu bos. Sumpah lo harapan terakhir gue." Bayu memelas

"Sultan ngaku miskin," sindir Qila.

"Nih!" Dea memberikan selembar kertas dengan sukarela.

"Beh! Makasih bu bos,janlup nanti traktir okei." Udah minta kertas tambah traktir,ngelunjak.

"Apa lo?! Iri,ha!?" sewot Bayu saat mendapat tatapan datar dari para sahabatnya.

"Iri? Sultan kok iri," balas Alan dan Siwa bersamaan.

"Waktu hanya 15 menit!! Cepat kerjakan!!" Cikgu papa Zola membuat semuanya terkejut dan mengerang tertahan.

"Ohasw,masuk-masuk ga enak ye gini!" omel Bayu pada soal-soal didepannya.

"Jangan dipaksa masuk nanti ga enak," sahut Siwa yang ada didepannya.

Alan menatap Siwa datar, "Otak gue masih polos."

"Polos kok suka nonton bokep," sindir Siwa.

"Lo tau bokep itu apa?" tanya Bayu berbisik dar belakang.

Siwa menggeleng tak tau. "Bokep itu singkatan dari botol kecap," ujar Bayu memulai ajaran sesatnya. Sasa menoyor kepala Bayu cepat.

"Jadi bokep itu bagus?" Bayu mengangguk yakin.

"Rekomen banget,lo mau nobar sama gue nanti?" ajakAlan.

Sasa menjitak kepala Alan dengan sangat tak manusiawi. "Anak orang goblok! Jangan racunin sembarangan!"

"Itu yang belakangan butuh tempat diskusi?" Papa Zola berjalan mendekat.

Ketiganya menggeleng,namun Siwa mengangguk. "Butuh Cikgu,Alan sama Bayu ngajak Siwa nobar bokep." Alan dan Bayu lantas,melebarkan matanya terkejut. Benar kata Dea 'jangan racunin Siwa atau lo bakal kena karma'

DEADE [END]Where stories live. Discover now